[PUISI] Naif

Tuan, apakah kau sempat mencariku selama ini meski hanya sesekali?
Tidak, aku tidak tengah mencurigai apalagi mengintimidasi
Aku hanya ingin mengerti bagaimana alammu tanpaku di sisi
Hampakah? Atau justru lebih baik dari hari-hari ditemani aku yang tak berdaya ini
Tuan, ingin sedikit kuceritakan tentang aku yang jauh dari kata sempurna
Aku berkali-kali terpeleset dalam jurang yang sama
Aku kembali mencintai memori-memori sunyi
Aku yang bertubi-tubi memeluk duri lalu tersenyum tanpa tahu diri
Tuan, kali ini kau bisa angkat kaki
Setelah luka yang kubuat mencipta nyeri
Mengasingkanmu lantas memberimu teman bernama "sepi"
Atau kali ini, tentang aku yang tanpa tahu diri ingin mendampingimu lagi
Sudahlah, jangan risaukan diri yang sering kali menikmati gusar ini
Aku layak menerima aniaya akibat ulah sendiri
Tak perlu dihakimi atau bahkan dikasihani
Aku merasai walau kini berpura-pura tuli