[PUISI] Naluri Tanpa Gaung

Demi kata yang terlahir dengan cinta
Daku teramat suka memainkan pena
Menarikannya menjadi sajak prosa
Lalu membacanya penuh bangga
Dari mata yang kukira tak 'kan berdusta
Aku kembali pada masa hati tak merdeka
Sunyi, hilang tanpa setitik pun bekasnya
Sepi, pergi tanpa sedikit pun kenangannya
Ah, itu hanya frasa terpagut drama
Yang tak sengaja tersentuh keposesifannya
Tidak, tidak seharusnya aku begini
Menunggu orang lain agar gerakkan hati
Aku pun bisa membuka mata lebih
Coba rasakan segala yang gurih
Hingga tertuang pada kertas putih
Aku yakin semua yang kurasa
Tidak melulu tentang luka
Tidak juga tentang cinta
Aku hanya perlu arah
Agar ketika berlabuh
Aku tidak di tempat yang salah
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.