Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Naluri Tanpa Gaung

Pixabay.com/SimedBlack

Demi kata yang terlahir dengan cinta
Daku teramat suka memainkan pena
Menarikannya menjadi sajak prosa
Lalu membacanya penuh bangga

Dari mata yang kukira tak 'kan berdusta
Aku kembali pada masa hati tak merdeka
Sunyi, hilang tanpa setitik pun bekasnya
Sepi, pergi tanpa sedikit pun kenangannya

Ah, itu hanya frasa terpagut drama
Yang tak sengaja tersentuh keposesifannya

Tidak, tidak seharusnya aku begini
Menunggu orang lain agar gerakkan hati

Aku pun bisa membuka mata lebih
Coba rasakan segala yang gurih
Hingga tertuang pada kertas putih

Aku yakin semua yang kurasa
Tidak melulu tentang luka
Tidak juga tentang cinta

Aku hanya perlu arah
Agar ketika berlabuh
Aku tidak di tempat yang salah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us