Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Obat Penghilang Ingatan

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Kau tahu, dua puluh empat jam itu tidak pernah cukup untukku 
Dari pagi hingga menemui pagi lagi, aku masih sibuk mencari kantuk 
Dulu memang mencari cara untuk menyambung hidup 
Namun, kini lebih ingin melihat mataku sedikit redup 

Tapi selalu gagal 
Seperti dibegal 
Aku ketakutan setiap hari
Bulu kudukku selalu tak bisa diajak kompromi 
Mengingat ibu yang sudah tiada, dan ayah yang tak tahu kemana 

Kau tahu, dua puluh empat jam itu tak pernah cukup untukku 
Dari hari ke hari, aku tak pernah merasa puas dengan waktu yang terasa berjalan cepat 
Berkejaran dengan waktu, seperti ombak yang selalu menggulung air yang terdiam 
Aku ingin menelan sebuah obat penghilang ingatan 
Agar kewarasanku tetap terjaga karena kadang rasanya lelah juga
Untuk terus membunuh sepi dengan otak yang tak mau berhenti bekerja 

Aku meminta kepada semesta, tetapi, selalu rodaku berputar ke arah itu saja 
Coba aku tanya kepada kalian, apakah punya obat penghilang ingatan? 
Berilah aku beberapa pil saja 
Aku benar-benar sudah putus asa 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us