Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pijaknya Sirna

wallpaperup.com
wallpaperup.com

 

Puing-puing sukma

Setelah lepasnya dari raga

Menggerayangi awan kelabu

Melayang pilu

 

Petir menyambar-nyambar

Elektron berpencar

Lamunanmu terbuyar

Ingin berpijak, tak sabar

 

Tidak bisa

Ragamu membusuk, dimakan rayap

Di tengah kuburan senyap

Tangis tak lagi ada,  di balik wajah tercinta

 

Pilu sahabat telah lenyap, dimakan sangkala 

Batinmu tersiksa mencari persona

Yang dulu dibuatmu merana

Yang sekarang tengah berpesta

Hilangmu adalah gembiranya

 

Sudahlah, lupakan

Kau tak lagi berguna

Hanya kumpulan atom yang tercerai-berai

Bergerak tanpa makna

Dalam lautan semesta

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nisrina Salma
EditorNisrina Salma
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction