Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Permohonan dalam Ruang 5 Dimensi

ilustrasi ruang (pexels.com/Dio Alif Utomo)
ilustrasi ruang (pexels.com/Dio Alif Utomo)

Akhir dan lelahku pada pengabaian

Setelah bertahun aku menunggumu berjalan ke arahku yang sudah menantimu di ujung jalan

 

Dalam hening malam, pada bayangmu ku berbicara dan melakukan permohonan

 

Tolong,

Jika kau tidak yakin denganku dan tidak ingin maju, apalagi menjadikanku masa depan

Tolong,

Jangan lagi hadir ke hadapanku di kenyataan

Karena hadirmu membuatku sulit untuk melupakan

Bertemu mata denganmu, membuatku payah untuk mengambil derap langkah dalam fokus mewujudkan impian

Karena saat ini, aku sudah memutuskan tidak lagi berharap dan berangan untuk menjadikanmu pilihan dan berdampingan

Karena, kau juga sepertinya tidak ingin tumbuh bersamaku, berbagi cerita dan mengukir hari kedepan, kau sepertinya meragu dan tidak percaya aku

Jadi, aku cukup tahu diri

Aku bukan yang terbaik yang ingin kau miliki

Kau terlalu banyak pilihan

 

Akhir dari permohonan

Terima kasih sudah pernah hadir dalam kehidupan

Semoga semesta mendukungmu untuk menemukan kebahagiaan

 

Pesan dariku yang akan kau tinggalkan, jika suatu hari kau merasa ada penyesalan

Maaf, lebih baik teruslah maju ke depan, pada jalan yang telah kau tetapkan

Tidak usah meragu atau merasa ada suatu yang ganjal pada perasaan

 

Yakinlah, aku di sini masih baik-baik saja, walaupun sesekali tetap merindukan

Atas apa yang telah terjadi, semuanya telah ku serahkan pada Tuhan

Ku biarkan semesta yang bekerja untuk takdirku dalam percintaan

Dan untukmu, akan tetap ku jadikan salah satu inspirasiku dan kenangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Embun Musim Kemarau

23 Sep 2025, 06:15 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction