Serpihan malam,
Menggerayangi jiwa tanpa dosa
Telah lama, tak terhitung masa
Terangnya bak malam bulan purnama
Berharga bak emas permata
Harga telah menghilang, sisa temaram
Sulit untuk mengakui, kaki ini berdiri sendiri
Itu hanya tipu berujung pilu
Lenyap sudah dua puluhku
Bisik lirih menggiring puing-puing empati
"Jangan hancurkan mahkota yang elok,"
sedang daun-daun jiwa tetap ingin menyatu
merajuk dan merayumu
Hilang akal, bodoh memang