Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Surat untuk Tuan Pendengar

Ilustrasi surat untuk tuan pendengar
Ilustrasi surat untuk tuan pendengar (pexels.com/id-id/@jmark)

Entah mengapa hari-hari kian penuh arti
Sejak kau hadir bukan dalam mimpi
Melebur sepi
Mengisi ruang hati

Mengubah gundah gulana
Menjadi penuh warna
Yang setia mendengarkan
Bukan hanya di akhir pekan

Yang gemar lontarkan puja puji
Membuatku tersenyum sendiri
Aku yang terus kalah memulai tuk mengucap bahasa rindu
Sementara kau tak pernah samar-samar membuka bibir untuk mengatakan merindu

Lewat ini kan kuucapkan
Bahwa hatiku terus membuncah
Sebab rinduku semakin hari kian bertumbuh
Salam hangat dari puan yang kau dengar suaranya di malam sunyi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mengutuk Janji

19 Nov 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi senja (pexels.com/FABIAN Fernandez Andia)

[PUISI] Paripurna

18 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi wanita memandang keluar jendela

[PUISI] Sekat Tanpa Pintu

18 Nov 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi puzzle

[PUISI] Kepingan Puzzle

18 Nov 2025, 08:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Mengira-ngira

18 Nov 2025, 05:04 WIBFiction