Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Wulandari

Pixabay.com/mohamed_hassan
Pixabay.com/mohamed_hassan

Sore menerka

dan Aku?
Terduduk dalam angan

Hanyut seakan terbang

Kian meninggi bersama jingga
Udara pun turut jua

Angan berbayang memanjang
mengitari hari, bak mentari

Wulandari...
Kau tahu?
Rinduku penuh sesak
Bagai tangisan yang terisak

Meski hari berganti,
Ku tak peduli akan adanya spasi

yang terpaku, menyaksikan megahnya Alam
yang membisu, kala rindu masih berbuntu
yang tersipu, acapkali jingga membelaiku

Hembusan angin berbisik lembut
Hadir tanpa merenggut,
bait kata yang takkan pernah surut

Rama masih sama!

Tak berubah

Rama tetap bersama rindu yang nyata!
Rama tetap menunggu jingga!

Wulandari...

Semilir angin berdawai serasi
Menyejukkan temaram hati

Lantunan doa tetap Rama lakoni

'tuk pecahkan prahara hati

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andini Putri
EditorAndini Putri
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Doa di Balik Nasi Dingin

30 Des 2025, 22:32 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction