Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Semesta sedang Kasmaran

ilustrasi sepasang kekasih(unsplash.com/El Salanzo)

Ketika semesta sedang kasmaran

Matahari pun enggan untuk tenggelam

Layaknya aku yang enggan menyatakan cinta

Atau hal-hal semacam itu padamu

 

Bagiku semua itu kuno dan menyebalkan

Tak lain dan tak beda dari apa yang dilakukan Romeo kepada Juliet ketika ia memanjat pagar

Tak lain dan tak beda dari apa yang dilakukan Layla dan Majnun Ketika saling bercinta dari kejauhan

Kosong ...

Yang ujung-ujungnya hanya sebatas kata aku mencintaimu

 

Lagipula lebih baik ketika kau memberikan alamat rumahmu yang rahasia itu

Agar kutemui orang tuamu untuk meminta restu

Jelas itu lebih baik untukmu dan untukku

Aku yang tak kuasa lagi mengkalkulasikan rasa ini padamu

 

Ketika malam menutup pintu ia pun bercerita padaku

Bahwa wanita yang kucintai itu sedang bersama laki-laki lain berdua dengannya

Laki-laki yang katanya mencintainya juga

Namun hatiku tak resah dan tak gentar

Karena kata Mbah Tejo kau boleh menikah dengan siap namun kau tak tau cintamu itu untuk siapa

Dan aku pun sudah tau jawabanmu itu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us