Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PROSA] Sudut Malam di Jakarta

ilustrasi jalanan (unsplash.com/Yulia Agnis)

Tidak ada suara klakson berebut di sepanjang jalan. Jakarta malam ini sedang lengang. Tidak seperti biasanya, Jakarta dengan segala huru-hara ke sana kemari menambah pening di kepala ketika siang hari. 

Langit malamnya sangat cerah. Bintang-bintang bergantungan, dan bulan membantu memeriahkan cahaya gedung-gedung tinggi ibu kota.

Di seberang sana ada seorang kakek tua yang jalannya agak sedikit tertatih-tatih dengan tongkatnya. Di seberang sana ada pedagang kaki lima yang gerobak jualannya bertuliskan "Ketoprak telur 10 ribu rupiah."

Sudut kota Jakarta malam itu terasa dingin. Angin menyeruak ke seluruh badanku dan memain-mainkan rambutku. "Jakarta memang tidak selalu ramai, jika kau tahu," katanya pada saat itu. Kalimat itu masih terekam jelas dalam ingatanku. 

Iya, kau benar, ternyata Jakarta tidak selalu ramai seperti apa yang aku pikirkan dulu. Ada kalanya Jakarta bisa lengang, diam, dan dingin. Seperti saat ini, saat kau sudah tidak lagi di ibu kota ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Agustin
EditorSanti Agustin
Follow Us