Rekomendasi Buku yang Wajib Kamu Baca Sebelum Usia 25 Tahun

Kamu harus membaca buku novel ini sebelum berusia 25 tahun, sebab di dalam novel burung-burung manyar kita dapat mengetahui keadaan bangsa indonesia zaman pascakolonial. Isi di dalam buku ini harus kamu pelajari dengan sangat teliti, karena di dalam novel ini akan menguak penyimpangan yang terjadi dalam penulisan sejarah revolusi Indonesia.

Tentunya ini sangat penting untuk dapat kita ketahui. Dalam novel burung-burung manyar akan diceritakan dalam bentuk sejarah, tentunya diceritakan dengan mudah kita pahami dan terdapat sedikit masukan anekdot. Tulisan di buku ini tidak disampaikan secara kaku atau otoriter. Buku ini menceritakan kisah cinta seorang yang mendukung kemerdekaan Indonesia, Larasati dan Satadewa alias Teto, orang Indonesia yang bekerja dalam angkatan perang Belanda.

Di akhir buku ini akan ada sebuah  kejutan yang menggelitik. Karena itulah bagi kamu yang belum memasuki usia 25 tahun harus membaca buku ini, bagi kamu yang usianya sudah melewati 25 tahun juga masih bisa membacanya.

Novel yang satu ini sudah sangat mendunia, sudah diterjemahkan ke dalam 41 bahasa. Nah, kamu sebagai bangsa Indonesia harus membaca buku novel yang satu ini, sebab di dalam novel ini akan menceritakan kehidupan bangsa Indonesia pada masa kolonial Belanda melalui tokoh utamanya yaitu Minke.

Bumi manusia merupakan buku pertama dari tetralogi Buru yang ditulis oleh sastrawan Indonesia yang sudah sangat mendunia, sebab karya yang berhasil beliau lahirkan sangat kaya dengan sastra yang indah dan apik, yaitu Pramoedya Ananta Toer. Buku ini lahir pada masa ia mendekam di penjara di pulau Buru,1975.

Semasa hidup Pram sebagian dihabiskan dalam penjara. Di dalam novel ini berlatar akhir abad 18, menampilkan suasana dengan sangat apik dan detail. Lokasi yang diceritakan pada buku Bumi Manusia yatiu Wonokromo pada akhir abad 19, yang merupakan kawasan perkebunan tebu, Surabaya, dan Blora. Ketika membacanya seolah-olah pembaca berada pada abad masa itu.

Buku yang satu ini sangat menarik, karena para pembaca akan diajak untuk berpikir dengan cara yang tidak biasa, aneh, dan sangat jarang terpikirkan oleh kebanyakan orang. Para pembaca akan dimanjakan dengan contoh-contoh menarik, cerita yang memikat, dan analisis yang tidak lazim. Penulis buku ini mendorong kita agar mampu berpikir jauh lebih rasional, lebih kreatif, dan lebih produktif dari biasanya.

Salah satu kutipan di dalam buku ini adalah sebagai berikut: "Kalau ada pertanyaan, siapa yang lebih mudah dibodohi, anak-anak atau orang dewasa?". Jawabannya adalah orang dewasa. Karena orang dewasa cenderung berpikir secara sistematis dan terpola dan mudah diarahkan. Sedangkan anak-anak akan cenderung abstrak dan eksploratif.

Selain itu enggan atau jarang menanyakan hal-hal yang sepertinya sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Sang penulis buku ini juga banyak memberikan fakta-fakta yang harusnya sudah tak perlu dipertanyakan, tapi justru menjadi bahan bahasan dalam sebuah buku yang menarik.

Ketika pertama kali membaca judul buku yang satu ini kita akan dibuat terheran-heran dan kaget, ternyata selama ini untuk bersikap bodo amat itu ada seninya. Tapi jangan dianggap remeh buku yang satu ini, buku ini merupakan buku best seller versi New York Times.

Penulis buku ini adalah Mark Manson yang juga dikenal sebagai Blogger. Mark memulai blognya sejak tahun 2009 dan berhasil mendapatkan 2 juta pengunjung. Dirinya menulis buku ini bukan untuk mengajak para pembacanya benar-benar untuk bersikap bodoh amat, melainkan Mark ingin membuka pola pikir pembaca bahwa terdapat hal-hal penting yang menurutnya tidak perlu dipersoalkan dalam hidup.

Dalam buku yang memiliki cover berwarna oranye ini, penulis akan membantu para pembaca untuk lebih acuh atau tidak perlu terlalu peduli terhadap hal yang kurang penting melalui tiga seni yang terdapat di dalam buku ini.

Jika kita ingin mengetahui kondisi sosial politik di Indonesia pascamerdeka, maka membaca buku ini adalah jawabannya. Di dalam buku ini akan dikupas secara tuntas melalui catatan harian seorang mahasiswa yang berintelektual pada masanya, Soe Hok Gie, namun dia akrab di panggil dengan “Gie”.

Dalam buku ini para pembaca akan disuguhkan dengan pergolakan pemikiran seorang pemuda, dengan memperlihatkan begitu besarnya minat Gie, dimulai dari persoalan sosial politik Indonesia modern, hingga masalah kecil hubungan antara manusia dengan hewan.

Gie adalah seorang mahasiswa yang dengan setia mencatat perbincangan terbuka dengan dirinya sendiri, ia mulai terbiasa mencatat kesehariannya di buku harian semenjak di bangku SMP, sehingga akan membawa kita pada berbagai kejadian yang kontradiksi dalam dirinya. Buku yang satu ini tidak boleh kamu lewatkan, karena akan menguak bagaimana sifat para tokoh bangsa Indonesia pascakemerdekaan.

Kita pasti tidak akan asing lagi terhadap penulis buku yang satu ini. Karya-karyanya yang selalu ditunggu oleh para pembacanya, bahkan novel-novelnya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing. Di dalam karyanya yang satu ini, menceritakan orang - orang biasa yang akan sangat berbeda dengan novel-novel Andrea Hirata sebelumnya.

Novel ini menceritakan sekelompok orang yang berencana untuk melakukan aksi kejahatan. Adapun motif yang melatar belakangi kelompok ini untuk melakukan tindak kriminal ini pun tidak biasa dan akan membuat para pembaca mengelus dada. Meski judul buku novel ini orang-orang biasa, akan tetapi isi novel ini tidak akan menceritakan kesedihan mereka.

Nah, itulah beberapa buku yang harus kamu baca sebelum memasuki usia 25 tahun. Dengan membaca buku maka pola pikir kita akan berubah ke arah yang lebih baik.