Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Perbedaan Woku dan Rica-rica yang Sama-sama dari Sulawesi Utara

Potret ayam woku (canva.com/Antoksena) |Potret ayam rica-rica (canva.com/edgunn)

Sebagai pencinta masakan khas Indonesia, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah woku dan rica-rica. Sekilas, keduanya terlihat serupa, karena sama-sama didominasi warna merah, bercita rasa pedas, dan berasal dari wilayah Sulawesi Utara.

Tak sedikit orang yang sulit membedakan atau bahkan menganggapnya sama saja. Padahal, perbedaan woku dan rica-rica cukup signifikan, lho. Kamu pasti penasaran, kan? Yuk, simak ulasan tentang perbedaan woku dan rica-rica yang sama-sama berasal dari Sulawesi Utara ini!

1. Asal-usul nama dan daerah

Potret kota Manado di Sulawesi Utara (unsplash.com/tomsnauticalmiles)

Tradisi pembuatan woku ini berkembang di kalangan masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Nama woku sendiri berasal dari nama daun woka. Pada zaman dahulu, daun yang mirip daun lontar tersebut sering digunakan masyarakat Minahasa untuk membungkus nasi atau makanan.

Olahan rica-rica juga berkembang di kalangan masyarakat Sulawesi Utara. Dalam Bahasa Manado, kata "rica" berarti cabai atau sambal yang bercita rasa pedas. Jika orang Manado mengatakan masak rica-rica, hal tersebut bermakna mengolah makanan pedas yang terbuat dari cabai.

2. Bumbu dan rempah-rempah yang digunakan

Ilustrasi cabai (unsplash.com/tanushreerao)

Perbedaan antara woku dan rica-rica selanjutnya adalah bumbu dan rempah-rempah yang digunakan dalam proses memasak. Penggunaan bumbu atau daun aromatik sangat dominan dalam pengolahan woku. Ada cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, daun bawang, jahe, kunyit, serai, daun jeruk, kemangi, dan daun pandan.

Sedangkan, rica-rica terbuat bahan dan rempah-rempah yang menonjolkan rasa pedas. Cabai merupakan bahan utama yang wajib ada. Terdiri pula dari bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, daun bawang, kunyit (opsional), dan tomat. Selama rasanya pedas, masakan dapat disebut sebagai rica-rica. 

Rica-rica juga bisa dimodifikasi dengan berbagai bumbu aromatik, kecuali daun salam. Beberapa orang sering menambahkan kemangi, serai, dan daun jeruk. Penggunaan daun salam sangat dihindari dalam pembuatan rica-rica.

3. Tampilan dan rasa yang dihasilkan

Potret ayam woku (canva.com/Antoksena) |Potret ayam rica-rica (canva.com/edgunn)

Karena bumbu yang digunakan berbeda, maka tampilan dan rasa yang dihasilkan woku dan rica-rica tentu juga tak sama. Woku menggunakan ikan, ayam, atau daging sapi sebagai protein hewaninya.

Hasil masakan woku cenderung berwarna kuning dengan aroma dan rasa bumbu aromatiknya sangat mendominasi. Selain itu, woku memiliki beberapa jenis sesuai dengan metode memasaknya. Ada woku belanga yang berkuah, serta woku daun yang cenderung kering dan dimasak dengan cara dibungkus daun woka.

Sementara itu, rica-rica umumnya dimasak dengan cara ditumis dengan bahan-bahan hewani yang sama dengan woku, yakni daging ayam, daging sapi, atau ikan. Makanan ini didominasi warna merah dan cenderung kering.

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara woku dan rica-rica. Keduanya sama-sama bercita rasa rasa nikmat, apalagi saat disantap dengan nasi hangat. Kamu lebih suka yang mana?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us