5 Fakta Shawarma, Street Food Timur Tengah dengan Daging yang Juicy

Beberapa tahun ke belakang, kita sering melihat penjual kebab pinggir jalan, yang mana salah satu menu lain yang tersedia selain kebab adalah shawarma.
Shawarma adalah street food asal Timur Tengah yang sudah seksis sejak dahulu bahkan sudah mendunia. Shawarma terbuat dari daging iris berempah, acar, humus, tahini, atau sayuran lainnya yang yang dibungkus dengan roti pita. Satu hal yang menarik dari shawarma adalah cara masak dagingnya sehingga menciptakan daging yang moist dan juicy. Daging yang lembut dan beraroma rempah berpadu dengan lembut tapi renyahnya roti pita memang bikin siapapun jatuh cinta.
Kalian yang suka beli shawarma, harus tahu nih beberapa fakta menarik tentang shawarma dari bumbu yang digunakan sampai asal mula shawarma berikut ini.
1. Street food asal Timur Tengah yang telah mengglobal

Shawarma adalah street food dari Timur Tengah yang populer dan sudah mendunia. Shawarma terdiri dari potongan daging yang diiris tipis kemudian dikemas ke dalam roti pipih atau pita yang sudah dikukus atau dipanaskan.
Daging yang digunakan bervariasi , mulai dari ayam, sapi, kambing, domba, kalkun, atau campuran dari berbagai daging. Namun, daging yang banyak digunakan adalah daging sapi dan/atau daging domba. Daging tersebut telah dimarinasi dengan berbagai rempah yang membuat rasa dan aromanya kaya.
2. Cara masak dagingnya dengan panggangan vertikal

Salah satu yang unik dari shawarma adalah cara memasak dagingnya. Daging dimasak di atas alat panggang listrik vertikal dan dipotong menjadi potongan yang tipis dan ramping. Mesin pemanggang inilah yang membuat potongan daging tetap moist dan lembut.
Daging ditumpuk tinggi-tinggi sepanjang tiang pemanggang lalu dipanggang perlahan (slow cook) selama berjam-jam dan diolesi dengan jus dan lemaknya sendiri, hingga daging matang. Setelah itu daging diiris tipis dengan gerakan vertikal untuk mendapatkan irisan daging yang ramping dan tipis tapi masih moist dan lembut ketika dimakan.
3. Kaya rempah-rempah yang bikin rasanya sedap

Selain teksturnya yang lembut dan moist, daging untuk shawarma juga kaya rempah dan mengeluarkan aroma yang menggugah selera. Hal ini tak lain dan tak bukan karena daging dimarinasi selama dalam jangka waktu yang lama, bisa sehari hingga dua hari.
Melansir dariTaste Atlas, bumbu yang digunakan untuk memarinasi daging adalah berbahan yogurt atau cuka dan ditambah rempah-rempah seperti kayu manis, cengkih, kapulaga, pala, lada hitam, jeruk nipis kering, paprika pedas, bawang putih, jahe, lemon, daun salam, dan bisa juga ditambahkan irisan jeruk.
4. Dikemas dengan roti pita dan berbagai macam sayur atau acar

Shawarma biasanya disajikan dengan tahini, hummus, nasi, acar sayuran, tabbouleh, dan pelengkap lainnya. Penjual shawarma di Timur Tengah juga biasa menghidangkan shawarma dengan kentang goreng, baik sebagai pendamping atau bersanding dengan daging lalu dibungkus dengan roti pita.
Di Turki, ada juga shawarma yang terbuat dari daging kambing dengan tomat panggang.
5. Sudah ada sejak zaman Kesultanan Ottoman

Menurut Mashed, shawarma sudah ada sejak masa Kekaisaran Ottoman sekitar abad ke-18. Namanya berasal dari pengucapan bahasa Arab dari kata Turki yaitu, çevirme yang diterjemahkan menjadi berputar dan mengacu pada tusuk berputar pada pemanggang daging.
Dahulu, shawarma dimasak di atas api terbuka. Namun sekarang daging dimasak dnegan pemanggang elektrik. Gaya memasak dengan pemanggang vertikal juga diketahui sudah ada sejak sekitar abad ke-18 atau ke-19 dan digunakan untuk menonjolkan rasa dan memberi tekrtur yang lembut dan juicy pada daging. Konon, shawarma yang digulung seperti sekarang ini pertama kali dibuat sekitar tahun 1800-an oleh orang Turki bernama Iskender Efendi.
Dagingnya yang juicy dan lembut serta berempah dan berpadu dengan aneka pendamping yang memperkaya tekstur membuat siapa pun susah untuk menolak lezatnya shawarma. Kalian lebih suka makan kebab atau shawarma, nih?