5 Fakta Tangyuan, Minuman Hangat Khas China yang Mirip Wedang Ronde

Tangyuan merupakan minuman khas China yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Minuman ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibuat bulat dengan isian pasta biji wijen hitam di dalamnya.

Disajikan dalam mangkuk dan disiram dengan kuah manis, tangyuan punya rasa yang manis, kenyal, dan segar.  

Diketahui tangyuan menjadi inspirasi terciptanya minuman hangat khas Pulau Jawa yaitu wedang ronde. 

Di China, tangyuan disajikan saat festival dongzhi dan lampion. Festival dongzhi dan lentera diperingati setiap tahun di China dan menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga besar.

Festival lampion merupakan perayaan yang diadakan pada hari ke 15 atau di akhir perayaan Imlek. Sedangkan dongzhi merupakan festival yang diadakan untuk menyambut dimulainya musim dingin. 

Pada perayaan-perayaan tersebut, tangyuan memiliki makna penting dan tak pernah boleh dilewatkan. Banyak nilai filosofis pada makanan bulat tersebut seperti bentuknya yang menggambarkan keutuhan dan keharmonisan. 

Cerita asal usul tangyuan banyak dikaitkan dengan kisah Dong Fashuo yang membantu yun xiao untuk bertemu keluarganya.

Telah lama mengabdi di istana pada masa dinasti Tang, Yun Xiao merindukan keluarganya yang jauh dari istana. Menteri Dong Fashuo pun mengusulkan kaisar untuk menyelenggarakan festival lampion di hari kelima belas atau hari akhir perayaan Imlek agar dewa api tak murka dan membakar seluruh desa seperti yang ia ramalkan.

Karena festival ini, Yun Xiao bisa bertemu keluarganya. Dengan cekatan, mereka membuat tangyuan dalam jumlah banyak untuk dihidangkan pada seluruh penghuni istana pada festival tersebut. Hingga kini festival ini rutin diadakan, lho. 

Dilansir bbc.com, di China ada dua metode membuat tangyuan yaitu metode pembuatan ala China selatan dan utara.

Masyarakat China utara memilih meletakkan isian tangyuan yang sudah dibulatkan ke dalam wadah bambu. Lalu digulung bersama tepung beras yang ada di dalamnya. Agar pasta isiannya menempel, masyarakat menyiram seluruh bagian adonan dengan air.

Berbeda dari masyarakat China Utara, China bagian selatan memiliki cara tersendiri dalam membuat tangyuan yaitu dengan membuat bulatan dari tepung ketan. Lalu mengisinya dengan pasta wijen hitam atau jenis isian lain di dalamnya.

Isian dimasukkan dengan cara melubangi bulatan adonan lalu ditutup kembali dengan tangan. Setelah itu, barulah bulatan tangyuan dimasak dalam air hingga matang. 

Identik berbentuk lingkaran, kini tangyuan bisa ditemukan dalam bentuk yang bermacam-macam. Bahkan ada yang berbentuk menyerupai tangyuan karakter seperti babi ayam bebek dan lainnya, yang berhubungan dengan tahun baru China atau Imlek. 

Selain bentuknya yang beragam, warna tangyuan juga dibuat berwarna warni. Isiannya juga mulai banyak dikreasikan dengan rasa cokelat, buah, daging dan lainnya. 

Memiliki makna menyatukan keluarga, hingga kini tangyuan menjadi bagian tradisi yang tak pernah absen pada acara-acara penting orang China. Tertarik mencobanya?