5 Macam Saus Fermentasi Kedelai, Kunci Lezat Masakan Korea Selatan

Produk fermentasi kedelai dari Korea Selatan biasa disebut dengan jang, yang terdiri dari ganjang, doenjang, gochujang, dan cheonggukjang. Ganjang, doenjang, dan gochujang terbuat dari kedelai yang dihancurkan, dikeringkan, dan berbentuk balok bernama meju, sedangkan cheonggukjang dibuat dari kedelai utuh yang sudah dimasak kemudian difermentasi.

Cheonggukjang hampir mirip dengan natto dari Jepang, doenjang adalah pasta kedelai terfermentasi, ganjang adalah soy sauce, sedangkan gojuchang adalah pasta kedelai fermentasi yang dicampur bubuk cabai.

Ganjang atau soy sauce secara tradisional terbuat dari meju yang difermentasi.

Pertama, mempersiapkan meju dari kedelai yang sudah masak dan difermentasi sekitar satu hingga dua bulan sampai menyerupai fermentasi padat, kemudian meju dibiarkan hingga satu hingga dua bulan lagi di toples gerabah besar dan ditambahkan larutan garam sebagai larutan fermentasi. Setelah itu terbentuklah larutan dan padatan dari fermentasi meju tersebut. Larutan dan padatan tersebut dipisahkan, larutannya menjadi ganjang dan padatannya menjadi doenjang.

Ganjang memiliki rasa asin yang didapat dari asam amino bebas. Ganjang juga dipercaya memiliki efek antioksidan hasil dari proses fermentasi yang membantu mencegah terjadinya kanker.

Doenjang memiliki cara pembuatan tradisional yang sama dengan ganjang, dari fermentasi meju, larutannya menjadi ganjang, sedangkan padatannya dibuat menjadi doenjang. Untuk fermentasi lebih lanjut, tambahkan sereal matang dan meju lagi ke dalam padatan fermentasi meju tadi, dan fermentasi selama tiga hingga enam bulan. Voila! Jadilah doenjang.

Doenjang biasanya berwarna cokelat muda dan disajikan dalam bentuk pasta yang lama kelamaan akan menghitam seiring berjalannya waktu. Hal tersebut terjadi karena adanya reaksi kimia seperti reaksi Maillard.

Doenjang sering digunakan dalam pembuatan sup dan dimakan bersama sayuran. Mengonsumsi doenjang dipercaya meningkatkan daya tahan tubuh, lho!

Pasti tak asing kan dengan saus asal Korea Selatan ini? Gochujang merupakan saus pedas yang sering hadir di masakan-masakan Korea Selatan.

Gochujang telah menjadi representative makanan tradisional Korea lebih dari seribu tahun, lho! Secara tradisional, gojuchang terbuat dari campuran bubuk cabai, bubuk meju, garam, malt-digested rice syrup, dan tepung beras, campuran tersebut kemudian difermentasi selama enam bulan.

Gojuchang memiliki warna merah, berbentuk pasta, dan  bercita rasa pedas, gurih, dan manis yang khas. Saus ini sudah tentunya banyak digunakan dalam aneka makanan Korea, seperti budae jigae, kimchi, nasi goreng, tteokbokki, dan lainnya.

Gochujang dipercaya dapat meningkatkan Kesehatan pencernaan dan kaya akan antioksidan. Capsaicin yang terkandung dalam gochujang juga dapat membantu menurunkan berat badan. Di Indonesia sendiri sudah mudah menemukan saus ini di berbagai online shop.

Hayo, siapa yang suka mengonsumsi makanan dari gochujang?

Nah, dari empat produk Jang, cheonggukjang memiliki waktu fermentasi yang paling singkat. Cheonggukjang tidak terbuat dari meju seperti yang lainnya, namun terbuat dari kacang kedelai yang dimasak kemudian difermentasi pada suhu tinggi sekitar 40-43 derajat celcius, selama 2 hingga 4 hari.

Cheonggukjang memiliki rasa dan aroma yang kuat, aroma saus ini kurang lebih seperti keju yang busuk. Di samping itu, cheonggukjang memilki rasa umami seikit asin yang kuat dan menambah cita rasa masakan. Cheonggukjang biasanya menjadi bahan sup tahu dan sayuran.

Tidak hanya memperkuat cita rasa masakan, tapi juga kaya akan vitamin dan mineral, juga mengandung serat dan protein.

Nah, itulah serba-serbi dari saus fermentasi kedelai asal Korea, saus-saus tersebut tidak hanya menambah cita rasa makanan tetapi juga memiliki manfaat untuk Kesehatan tubuh. Di antara kamu ada yang suka memasak dengan salah satu saus di atas?