5 Makanan Fermentasi Paling Populer dari Berbagai Negara, Enak Semua!

Kimchi populer di berbagai negara karena sering muncul di drama Korea. Makanan khas Negeri Ginseng ini berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas.

Sayuran yang digunakan biasanya adalah sawi putih, mentimun, dan lobak yang diberi bumbu pedas dan disimpan di dalam wadah selama 2-3 hari. Adapun bumbunya terdiri atas cabai merah bubuk, daun bawang, jahe, dan bawang putih. Kamu bisa mendapat beberapa manfaat dari kimchi, seperti menurunkan kadar kolesterol, melancarkan sistem pencernaan, dan baik untuk menu diet.

Bisa dibilang olahan keju hampir tidak pernah salah. Gak cuma makanan, sekarang ini banyak minuman yang diberi tambahan keju supaya rasanya lebih nikmat.

Keju diperoleh dari hasil fermentasi susu, baik susu hasil pasteurisasi maupun susu mentah. Keduanya sama-sama bisa dibuat menjadi keju. Yang paling umum adalah susu sapi. Namun, susu unta, kuda, kerbau, kambing, dan domba juga bisa digunakan sebagai bahan baku keju.

Kandungan gizi keju cukup banyak, antara lain kalsium, fosfor, protein, mineral, dan vitamin. Namun, lemak dan kolesterolnya juga tinggi sehingga bisa mendatangkan masalah kesehatan jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Jadi, konsumsi sewajarnya saja, ya!

Sama seperti keju, yoghurt juga terbuat dari fermentasi susu. Paling banyak menggunakan susu sapi. Selain susu sapi, yoghurt pun bisa dibuat dari sari susu kedelai. Rasa yang akan dihasilkan adalah asam segar dengan tekstur kental.

Beberapa manfaat yoghurt antara lain melancarkan sistem pencernaan, menstimulasi sistem syarat, menekan kadar kolesterol dalam darah, hingga melawan pertumbuhan bakteri patogen di dalam sistem pencernaan.

Baiknya yoghurt untuk sistem pencernaan dan cenderung rendah kalori membuatnya digandrungi para pelaku diet. Orang-orang yang sering mengalami konstipasi juga kerap memilih yoghurt untuk memperbaiki saluran pencernaannya.

Yoghurt bisa dikonsumsi secara langsung ataupun ditambahkan pada salad buah atau sayur. Bahkan, kini sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis minuman.

Sekilas, susu kefir mirip dengan yoghurt. Warnanya putih, agak kental, dan rasanya asam segar. Kefir terbuat dari susu sapi atau kambing dan biji kefir. Biji kefirnya sendiri berasal dari asam laktat, ragi, dan zat polisakarida.

Selain rasanya enak, susu kefir juga punya memiliki banyak kandungan. Kandungan yang terdapat di dalamnya antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D. Terdapat pula kandungan mineral berupa kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium.

Meski labelnya susu, kefir dikenal lebih ramah para orang yang lactose intolerant. Manfaatnya pun cukup banyak, seperti melancarkan pencernaan, membantu tubuh mendetoksifikasi racun, baik untuk kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun tubuh, hingga mencegah alergi.

Minuman fermentasi asal Tiongkok ini belakangan populer di Indonesia. Bahkan, minuman ini sudah mulai dijual di kafe-kafe.

Kombucha terbuat dari teh, gula, dan ragi melalui proses fermentasi selama sekitar tujuh hari. Proses fermentasi tersebut akan menghasilkan kombucha dengan rasa asam yang tajam dan aromanya mirip cuka.

Jika kamu punya sakit lambung atau maag, biasanya ada sensasi hangat atau panas di perut. Meski demikian, manfaatnya baik untuk tubuh, kok. Manfaat tersebut di antaranya adalah melancarkan sistem pencernaan, menurunkan gula darah, mengurangi risiko sakit jantung dan ginjal, hingga mencegah kanker. 

Nah, itulah lima makanan dan minuman fermentasi yang paling populer di dunia. Dari lima makanan di atas, kamu paling suka yang mana, nih?