Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menyimpan Donat agar Tetap Lembut dan Tidak Keras Seharian!

Donat (pexels.com/Alisha Mishra)
Donat (pexels.com/Alisha Mishra)

Donat itu comfort food sejuta umat, manis, lembut, dan bikin mood naik seketika. Tapi sayangnya, tekstur empuknya bisa berubah drastis kalau cara menyimpannya asal-asalan. Banyak yang mengeluh donat jadi keras, kering, bahkan berbau aneh setelah beberapa jam. Padahal, ada trik-trik sederhana yang bisa bikin donat tetap lembut dan enak disantap meski udah lewat dari jam sarapan. Yuk, simak cara menyimpan donat yang gak bikin kamu nyesel beli banyak!

1. Dinginkan donat sebelum disimpan, jangan langsung masuk wadah

Donat (pexels.com/cottonbro studio)
Donat (pexels.com/cottonbro studio)

Donat yang baru matang biasanya masih panas dan lembap. Kalau langsung dimasukkan ke wadah tertutup, uap panasnya bisa bikin donat jadi basah dan cepat keras. Biarkan donat dingin dulu di suhu ruang selama 15–30 menit agar kelembapannya stabil. Gunakan rak kawat atau alas kertas agar bagian bawah donat gak lembek. Proses ini penting supaya tekstur donat tetap ringan dan gak bantat.

Setelah donat benar-benar dingin, baru deh bisa disimpan dengan aman. Jangan tergesa-gesa karena suhu panas bisa merusak topping dan bikin rasa berubah. Kalau kamu jualan donat, langkah ini wajib banget diperhatikan supaya pelanggan gak komplain. Donat yang disimpan dalam kondisi dingin lebih tahan lama dan tetap enak meski dimakan sore hari.

2. Gunakan wadah kedap udara, tapi jangan terlalu padat

Donat (pexels.com/Andres  Ayrton)
Donat (pexels.com/Andres Ayrton)

Wadah penyimpanan punya peran besar dalam menjaga kelembutan donat. Pilih wadah plastik atau kaca yang kedap udara agar donat gak terpapar angin luar. Tapi jangan asal masukin semua donat dalam satu wadah sampai penuh sesak. Donat butuh ruang agar gak saling menekan dan merusak bentuk atau topping-nya. Lapisi dasar wadah dengan kertas roti supaya donat gak lengket.

Kalau kamu punya donat dengan topping basah seperti glaze atau krim, pisahkan dari donat polos. Ini mencegah topping lumer dan merusak donat lain di sekitarnya. Wadah yang terlalu padat bisa bikin donat cepat kempes dan keras karena tekanan. Jadi, lebih baik pakai dua wadah kecil daripada satu wadah besar yang penuh sesak.

3. Simpan di suhu ruang atau kulkas? Sesuaikan dengan jenis donat

Donat (pexels.com/ Igor Ovsyannykov)
Donat (pexels.com/ Igor Ovsyannykov)

Gak semua donat cocok disimpan di kulkas. Donat tanpa topping atau yang hanya ditaburi gula halus biasanya lebih tahan di suhu ruang. Tapi kalau donat pakai krim, cokelat, atau keju, kulkas bisa jadi pilihan terbaik. Pastikan wadahnya benar-benar tertutup agar donat gak menyerap bau makanan lain. Suhu dingin bisa memperlambat pertumbuhan bakteri, tapi juga berisiko bikin donat cepat keras.

Untuk donat yang disimpan di suhu ruang, letakkan di tempat sejuk dan jauh dari sinar matahari langsung. Hindari menyimpan dekat kompor atau oven karena panas bisa merusak tekstur. Kalau kamu ingin menyimpan lebih dari satu hari, pertimbangkan untuk membekukan donat. Saat ingin dikonsumsi, cukup keluarkan dan diamkan di suhu ruang selama 30 menit.

4. Hangatkan donat sebelum disajikan, tapi jangan overheat

ilustrasi menghangatkan makanan di oven (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi menghangatkan makanan di oven (pexels.com/SHVETS production)

Donat yang disimpan semalaman bisa jadi agak dingin dan kurang menggoda. Sebelum disajikan, hangatkan sebentar di microwave atau oven agar teksturnya kembali empuk. Tapi hati-hati, jangan terlalu lama karena bisa bikin donat kering dan keras. Cukup 10–15 detik di microwave atau 3 menit di oven dengan suhu rendah. Gunakan kertas roti sebagai alas agar bagian bawah donat gak gosong.

Kalau kamu gak punya microwave, bisa juga pakai teknik kukus cepat. Letakkan donat di atas saringan kukusan selama 1–2 menit tanpa menyentuh air langsung. Uap panas akan membantu mengembalikan kelembutan tanpa merusak topping. Setelah dihangatkan, donat siap disantap dengan rasa yang hampir seperti baru matang. Trik ini cocok banget buat kamu yang suka nyetok donat buat sarapan atau bekal.

5. Tambahkan lapisan butter tipis untuk donat polos

Donat (pexels.com/Cats Coming)
Donat (pexels.com/Cats Coming)

Donat polos yang disimpan terlalu lama cenderung cepat kering. Salah satu trik jitu adalah mengoleskan sedikit butter atau margarin di permukaannya. Lapisan ini membantu menjaga kelembapan dan menambah rasa gurih yang bikin nagih. Gunakan kuas kecil agar olesannya merata dan gak terlalu tebal. Setelah itu, simpan donat seperti biasa di wadah tertutup.

Butter juga bisa jadi pelindung alami dari udara luar yang bikin donat keras. Trik ini cocok untuk donat rumahan yang gak pakai topping manis. Kalau kamu suka eksperimen, bisa tambahkan sedikit kayu manis atau gula halus di atas butter untuk rasa ekstra. Donat jadi lebih menarik dan tetap lembut meski udah disimpan berjam-jam.

Menyimpan donat biar tetap lembut seharian bukan hal mustahil. Dengan langkah-langkah sederhana dan perhatian ekstra, kamu bisa menikmati donat yang enak kapan pun tanpa khawatir teksturnya berubah. Apalagi kalau kamu jualan atau suka nyetok camilan manis di rumah, tips ini wajib dicoba. Donat yang disimpan dengan benar bukan cuma awet, tapi juga tetap menggoda di setiap gigitan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us