5 Trivia Yatsuhashi, Oleh-oleh Khas Kyoto Jepang yang Populer

Yatsuhashi berasal dari Kyoto. Makanan ini terbuat dari tepung beras, gula dan kayu manis. Nama makanan manis khas Jepang ini ternyata diambil dari seorang seniman koto/alat musik petik tradisional bernama Yatsuhashi. 

Seniman Jepang Yatsuhashi-lah yang pertama kali mempunyai ide untuk membuat wagashi atau camilan manis khas Negeri Sakura tersebut.

Sudah ada sejak tahun 1600, yatsuhashi diproduksi secara tradisional tanpa alat apapun. Memasuki tahun 1900, yatsuhashi mulai dipanggang dengan alat modern dan kian dikenal di Jepang sebagai menjadi oleh-oleh yang populer dari Kyoto. 

Selain itu yatsuhashi juga banyak dinikmati sebagai camilan teman minum teh, lho! 

Di Kyoto, Yatsuhashi memiliki tiga jenis yang biasa dinikmati. Yang pertama adalah nama yatsuhashi, jenis ini disantap tanpa dipanggang. Jadi masih terasa kenyal layaknya kulit mochi.  Biasanya adonan yang sudah dipipihkan akan diisi dengan pasta kacang merah dan dilipat menjadi segitiga.

Yang kedua dan ketiga adalah yatsuhashi panggang dengan isian atau tanpa isian. 

Selain berbentuk segitiga, ternyata yatsuhashi juga bisa ditemukan dalam bentuk kotak. Yatsuhashi kotak ini kebanyakan adalah tanpa isian. Yatsuhashi jenis ini dipanggang dan memiliki tekstur krispy. Yatsuhashi ini sering disebut sebagai kue kayu manisnya Jepang. 

Memiliki rasa original kacang merah, kini yatsuhashi dibuat dengan aneka rasa, seperti macha, ume atau plum, stroberi, cokelat bahkan rasa earl grey. Visualnya pun menarik, karena cerah dengan aneka warna sesuai rasa yang ada di dalamnya. 

Punya rasa dan aroma khas kayu manis, jangan lupa menjadikan yatsuhashi sebagai salah satu buah tangan untuk keluarga di rumah.