5 Tips Membuat Hummus ala Arab yang Lembut dan Gak Enek

- Pilih chickpea kering dan masak hingga empuk dengan baking soda
- Kupas kulit chickpea agar teksturnya lebih halus setelah direbus
- Gunakan tahini berkualitas, atur perbandingan lemon, bawang putih, dan minyak zaitun dengan tepat
Hummus ala Arab sering terlihat sederhana, tapi sebenarnya butuh teknik khusus supaya hasilnya benar-benar lembut dan seimbang rasanya. Banyak orang gagal karena hummus terasa terlalu berat, pahit, atau malah bikin cepat enek saat dimakan. Padahal, dengan komposisi dan urutan proses yang tepat, hummus bisa terasa ringan dan nagih.
Kalau kamu ingin hummus buatan rumah terasa seperti sajian restoran Timur Tengah, detail kecil jadi kunci utamanya. Mulai dari pemilihan chickpea sampai cara mengolah tahini, semuanya berpengaruh pada hasil akhir. Yuk, simak tips-tips berikut agar hummus buatanmu lembut, creamy, dan tetap nyaman dinikmati sampai suapan terakhir.
1. Pilih chickpea kering dan masak hingga benar-benar empuk

Chickpea kering lebih disarankan dibanding versi kalengan karena rasanya lebih bersih dan teksturnya bisa dikontrol. Rendam chickpea minimal 8–12 jam agar lebih cepat empuk saat dimasak. Proses ini juga membantu mengurangi rasa langu yang sering bikin hummus terasa enek.
Saat merebus, tambahkan sedikit baking soda agar kulit chickpea mudah terlepas dan dagingnya lebih lembut. Masak hingga chickpea benar-benar bisa dihancurkan hanya dengan jari. Tekstur yang super empuk jadi kunci utama hummus yang lembut ala Timur Tengah.
2. Kupas kulit chickpea agar teksturnya lebih halus

Kulit tipis pada chickpea sering dianggap sepele, padahal sangat memengaruhi tekstur hummus. Jika dibiarkan, hummus akan terasa agak kasar meski sudah diblender lama. Mengupas kulit memang butuh waktu, tapi hasilnya sepadan.
Setelah direbus, rendam chickpea dalam air lalu remas perlahan agar kulitnya mengapung. Buang kulit yang terlepas sebelum proses blending. Hasil akhirnya akan terasa lebih creamy dan ringan di mulut.
3. Gunakan tahini berkualitas

Tahini adalah jiwa dari hummus, jadi kualitasnya gak boleh asal. Pilih tahini yang dibuat dari wijen putih sangrai dengan rasa nutty, bukan pahit. Tahini yang terlalu pahit bisa bikin hummus terasa berat dan enek.
Sebelum digunakan, aduk tahini hingga minyak dan pasta tercampur rata. Jangan langsung menuang banyak, tambahkan sedikit demi sedikit. Dengan begitu, rasa hummus tetap seimbang dan gak mendominasi.
4. Atur perbandingan lemon, bawang putih, dan minyak zaitun

Rasa segar hummus datang dari lemon, tapi jumlahnya harus pas. Terlalu banyak lemon bisa membuat hummus asam dan menusuk. Sebaliknya, bawang putih yang berlebihan bisa bikin aftertaste menyengat.
Gunakan bawang putih segar yang sudah dibuang bagian tengahnya agar rasanya lebih ringan. Minyak zaitun berfungsi melembutkan tekstur sekaligus memperkaya rasa. Kombinasi seimbang membuat hummus terasa ringan, bukan bikin enek.
5. Proses dengan urutan yang tepat

Urutan blending ternyata sangat berpengaruh pada hasil akhir hummus. Mulailah dengan memproses tahini dan lemon terlebih dahulu hingga mengembang dan pucat. Langkah ini membuat hummus terasa lebih airy dan halus.
Setelah itu baru masukkan buncis secara bertahap sambil diblender. Tambahkan air es atau air rebusan chickpea sedikit demi sedikit. Teknik ini membantu menghasilkan hummus yang lembut, creamy, dan gak berat di lidah.
Hummus yang lembut dan gak enek ternyata lahir dari proses yang detail, bukan sekadar asal blender. Mulai dari pemilihan chickpea hingga takaran tahini, semuanya saling memengaruhi rasa dan tekstur akhir. Dengan tips ini, hummus buatan rumah bisa terasa autentik, ringan, dan siap jadi andalan di berbagai hidangan.


















