Meski minoritas, umat muslim di Tibet tidak pernah melewatkan lezatnya shemdre atau kari daging sapi. Utamanya bila bulan Ramadan tiba, shemdre dianggap sebagai makanan utama yang disantap sebelum atau sesudah melaksanakan salat tarawih.
Selain Tibet, beberapa negara minoritas muslim berikut ini juga memiliki kuliner spesial yang cukup populer bila Ramadan tiba. Wah, ada kuliner apa saja? Yuk, intip!
Taiwan identik sekali dengan keberadaan beef noodle atau mi daging sapi. Terlebih bila Ramadan tiba, umat muslim di negara ini memilih menyantap semangkuk beef noodle yang lezatnya mengisi ruang perut dengan sempurna usai seharian berpuasa.
Porsi beef noodle cukup banyak dan hampir memenuhi permukaan mangkuk. Di dalamnya biasa dilengkapi pula dengan isian berupa pokcoy dan daun bawang.
Bila penikmatnya menyukai pedas, beef noodle disajikan dengan menambahkan minyak cabai atau cabai bubuk.
Bila Ramadan tiba, umat muslim di Spanyol tidak hanya menikmati lezatnya makanan Timur Tengah seperti shawarma dan kebab saja. Makanan asli Negeri Matador, yaitu seafood paella juga menjadi kuliner populer untuk berbuka puasa yang cukup mengenyangkan.
Seafood paella sejenis olahan nasi yang dimasak dengan bumbu rempah, kaldu, dan safron yang dilengkapi isi berupa seafood seperti udang, kerang, dan lobster.
Poutine biasa dipilih sebagai kudapan untuk berbuka puasa masyarakat muslim di Kanada. Usai menyantap manisnya poutine, grilled marinated lamb dengan perasan lemon menjadi santapan selanjutnya.
Grilled marinated lamb tak lain ialah daging domba yang diasinkan bersama bumbu selama kurang lebih 8 jam yang kemudian dipanggang hingga matang.
Nampak sederhana, grilled marinated lamb dipilih karena kandungan protein pada domba dapat memulihkan energi setelah seharian berpuasa.
Moqueca adalah sup ikan tanpa tulang yang dimasak dengan santan dan beragam rempah. Kuliner ini biasa disantap umat muslim di Brazil.
Dilengkapi dengan potongan paprika merah serta irisan daun seledri. Moqueca biasa disajikan bersama nasi putih yang telah dicampur dengan minyak zaitun, garam, dan bawang putih, yang rasanya sempurna bila disatukan.
Berkuah santan, green chicken curry menjadi salah satu kuliner populer saat bulan Ramadan tiba di Thailand.
Warna hijau kuliner ini berasal dari pasta kari hijau dan buncis. Untuk isi, daging ayam tidak sendirian! Green chicken curry dilengkapi dengan kecambah, daun selasih, dan potongan kentang. Dinikmati tanpa nasi pun, green chicken curry cukup mengenyangkan.
Hampir dua puluh persen penduduk Israel adalah beragama Islam. Letak geografis negara ini juga di Timur Tengah, pasti kulinernya pun tidak jauh berbeda. Namun bila Ramadan tiba, salmon and wasabi sorbet menjadi kuliner simple dan bergizi yang kenikmatannya menggenapkan puasa seharian.
Salmon and wasabi sorbet tak lain adalah sashimi yang terbuat dari ikan salmon dan diguyur kecap kedelai serta tambahan pedasnya wasabi.
Umat muslim di Nepal, tidak pernah absen menyajikan choila bila Ramadan tiba. Choila sendiri dahulunya dibuat dengan menggunakan daging kerbau. Namun, seiring berjalannya waktu choila dapat juga dibuat dengan daging ayam atau kambing.
Bila di Indonesia, choila hampir serupa dengan rica-rica atau olahan daging goreng dengan menggunakan sambal hijau.
Itu tadi tujuh kuliner Ramadan yang cukup populer di negara minoritas muslim. Wah, sepertinya enak-enak ya? Ternyata tidak susah berpuasa di negeri minoritas muslim, karena banyak juga makanan halal yang dapat dikonsumsi.