8 Bahan Makanan Jepang untuk Hadirkan Rasa Lebih Autentik

Selama ini, masakan Jepang dikenal dengan rasa autentiknya yang khas. Dengan kombinasi rasa asin, manis, dan umami, kelezatan masakan dari Negeri Matahari Terbit telah populer di seluruh dunia. Lantas, apa yang membuat masakan Jepang begitu lezat?
Makanan Jepang terasa istimewa karena bahan-bahannya yang kaya. Contohnya, berbagai bahan masakan berhasil diolah dari rumput laut, seperti kombu dan nori. Jepang juga dikenal pandai membuat bahan-bahan masakan hasil fermentasi dan pengawetan.
Setiap bahan masakan tentu punya cita rasanya masing-masing. Namun, satu jenis bahan biasanya bisa digunakan untuk berbagai masakan. Kalau ingin menghadirkan rasa yang lebih autentik, coba delapan bahan masakan Jepang berikut ini!
1. Miso, pasta fermentasi dengan rasa khas Jepang

Miso merupakan pasta atau sejenis bumbu yang dihasilkan dari fermentasi kedelai. Rasanya yang kaya akan umami dan sedikit manis mampu menambah kedalaman rasa pada hidangan.
Selain ditambahkan ke dalam sup, miso juga bisa digunakan untuk membumbui sayur, daging, atau bahkan saus. Aroma fermentasi miso cukup khas dan kompleks.
2. Shichimi togarashi, bumbu cabai jepang dengan tujuh rasa

Bagi yang suka pedas, wajib punya bumbu cabai bubuk khas Jepang ini. Namanya shichimi togarashi, campuran bumbu dari tujuh bahan berbeda, yakni cabai merah, kulit jeruk, jahe, biji wijen, alga nori, bawang putih, dan garam. Shichimi togarashi memberikan sentuhan pedas dan sedapnya rempah-rempah pada hidangan seperti sup, mi, dan nasi.
3. Shoyu, kecap asin Jepang untuk hidangan gurih

Shoyu adalah bumbu dasar paling penting dalam hampir semua hidangan Jepang, seperti ramen, sup, hingga saus. Kecap asin khas Jepang ini memiliki rasa yang asin dan sedikit manis. Shoyu juga sering dipakai sebagai bumbu marinasi untuk daging atau ikan, membuat hidangan semakin lezat dan beraroma.
4. Mirin, pemikat rasa manis alami dalam masakan

Tidak kalah populer di Jepang, mirin juga sering digunakan untuk menambah rasa manis dan kompleks pada masakan. Mirin dibuat dari beras yang difermentasi dengan tambahan koji (jamur), yang mengubah pati menjadi gula. Mirin umumnya mengandung alkohol, tetapi ada pula yang tanpa alkohol dan halal.
5. Kaldu dashi, fondasi umami dalam masakan jepang

Jepang punya kaldu khasnya sendiri, yakni kaldu dashi. Kaldu ini dibuat dari bahan seperti kombu (rumput laut) dan katsuobushi (serpihan ikan cakalang kering), sehingga rasanya cenderung gurih dan kompleks.
Kaldu dashi bisa dibuat langsung secara segar atau pakai yang sudah jadi dalam bentuk cair dan bubuk untuk ditambahkan ke dalam berbagai rebusan. Rasanya gurih banget!
6. Kombu, penyedap alami dalam sup dan rebusan

Kombu adalah sejenis rumput laut kering yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kaldu dashi. Namun, kombu juga dapat dicincang dan ditambahkan langsung ke dalam rebusan atau hidangan yang sudah jadi. Saat direbus, kombu melepaskan glutamat alami yang memberikan rasa gurih dan umami.
7. Nori, lembaran rumput laut pembungkus sushi dan onigiri

Rumput laut kering khas Jepang lainnya yang sangat populer adalah nori. Nori berbentuk lembaran tipis yang biasanya dipakai untuk membungkus sushi dan onigiri.
Selain itu, nori juga kerap diiris kecil-kecil dan ditaburankan pada hidangan, seperti ramen atau nasi donburi. Rasa rumput lautnya ringan dan gurih, sementara teksturnya sendiri renyah saat dikunyah.
8. Katsuobushi, ikan cakalang serut untuk cita rasa kaldu

Sering melihat bahan masakan satu ini di atas takoyaki? Yap, ini namanya katsuobushi, ikan cakalang asap yang dikeringkan, lalu diserut menjadi serpihan tipis. Aroma katsuobushi lumayan kuat, sehingga cocok dijadikan topping pada makanan Jepang. Selain itu, katsuobushi juga menjadi salah satu bahan dalam kaldu dashi.
Rasakan sensasi masakan Jepang yang autentik dengan delapan bahan tadi. Tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, semua bahan makanan tadi umumnya telah dijual ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa di antaranya mungkin mengandung alkohol atau bahan non-halal lainnya. Selalu cek kandungan bahan dan label halal pada kemasannya, ya!