Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Ekiben? Bekal Kereta Khas Jepang yang Wajib Dicoba

ilustrasi ekiben (pexels.com/Quang Anh Ha Nguyen)
ilustrasi ekiben (pexels.com/Quang Anh Ha Nguyen)

Kalau kamu pernah naik shinkansen atau kereta di Jepang, pasti kamu sering melihat bento unik dan khas yang banyak dijual di stasiun kereta. Hidangan tersebut dikenal dengan sebutan ekiben dan hanya ada atau bisa didapatkan di stasiun saja.

Menariknya lagi, setiap ekiben di satu stasiun dengan stasiun lainnya tidak sama, lho. Buat kamu yang tertarik untuk mengenal lebih dekat apa itu ekiben dan sejarah yang ada di baliknya, kamu bisa menyimak penjelasan yang dibagikan dalam artikel ini ya!

1. Ekiben berawal dari onigiri sederhana pada abad ke 19

ilustrasi ekiben tradisional (commons.wikimedia.org/くろふね)
ilustrasi ekiben tradisional (commons.wikimedia.org/くろふね)

Ekiben berasal dari gabungan kata (駅)eki yang berarti stasiun dan (弁) ben yang berarti bento. Jadi, bisa didefinisikan sebagai kotak atau set makan lengkap yang hanya dijual atau dijumpai di stasiun. Kemunculan ekiben pertama kali juga dijumpai pada masa Meiji, yaitu saat perkeretaapian Jepang baru mulai berkembang.

Ekiben pertama kali dijual pada abad ke 19 atau tahun 1885 di Stasiun Utsunomiya. Tapi bentuknya masih berupa bulatan nasi Jepang atau yang lebih dikenal dengan onigiri. Selain itu, ekiben dalam bentuk sederhana ini masih dibungkus dengan daun bambu dan diberi tambahan potongan takuan atau acar lobak sebagai lauk sederhana.

2. Faktor yang mendorong kemunculan ekiben adalah perjalanan panjang tanpa ada layanan makan

ilustrasi ekiben (commons.wikimedia.otg/くろふね)
ilustrasi ekiben (commons.wikimedia.otg/くろふね)

Ekiben muncul akibat suatu kondisi perjalanan atau waktu tempuh di kereta pada akhir abad ke 19. Pada masa itu, ketika seseorang bepergian dengan menggunakan kereta di Jepang, durasi perjalanan bisa memakan waktu yang panjang dan dapat berlangsung selama berjam-jam.

Di samping durasi yang panjang tersebut, di dalam kereta juga tidak ada gerbong yang secara khusus menjual atau menyediakan makanan bagi para penumpang. Oleh karena itu, masyarakat berinisiatif menciptakan makanan yang praktis, mudah dibawa, dan tetap nikmat ketika dimakan di kereta api. Hidangan inilah yang dikenal dengan sebutan ekiben.

3. Ekiben terdiri dari aneka isian bahan lokal yang mencerminkan daerah itu sendiri

ilustrasi ekiben (commons.wikimedia.otg/くろふね)
ilustrasi ekiben (commons.wikimedia.otg/くろふね)

Salah satu keunikan dari ekiben adalah bahwa setiap daerah di Jepang memiliki variasinya sendiri dan menggunakan bahan-bahan lokal di daerah mereka sebagai isian utama. Hal ini membuat ekiben bukan hanya sekadar bekal praktis untuk perjalanan, tapi juga cara untuk mencicipi identitas kuliner suatu daerah tanpa harus repot keluar dari stasiun.

Misalnya, di Toyama terkenal dengan hidangan Masu no Sushi. Makanan ini merupakan sushi salmon trout yang disajikan dalam kemasan bambu tradisional. Di Hokkaido, kamu bisa menjumpai ekiben yang berisi Ikameshi, yaitu cumi-cumi yang diisi nasi ketan dan direbus dengan bumbu manis gurih. Makanan-makanan tersebut bisa kamu jumpai saat membeli ekiben di stasiun daerah masing-masing.

Dengan beberapa penjelasan di atas, kini kamu bisa lebih mengerti kalau ekiben bukan cuma sekadar bekal untuk mengisi perut selama perjalanan di kereta, tapi juga bagian dari identitas kuliner dari tiap daerah yang ada di Jepang.

Referensi:

The History of Bento. Web Japan. Diakses pada 3 Oktober 2025.

Guide to Ekiben: The best bento box for on the train. JRPASS. Diakses pada 3 Oktober 2025.

Ekiben: Japanese Railway Bento 駅弁. Just One CookBook. Diakses pada 3 Oktober 2025.

Experience Japan's Local Ekiben Culture. Japan Endless Dicovery. Diakses pada 3 Oktober 2025.

The quintessential essence of Japan encapsulated in a box. Shun Gate. Diakses pada 3 Oktober 2025.

O-Bento Column. Plenus. Diakses pada 3 Oktober 2025.

A Guide to Ekiben: Eating & Drinking on Japan’s Trains. Botique Japan. Diakses pada 3 Oktober 2025.

History of the Japanese bento, an “offering” of love and care. History of Japan. Diakses pada 3 Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Pineapple Cake yang Lembut, Legit, dan Wanginya Bikin Nagih!

09 Okt 2025, 21:47 WIBFood