Bahan Utama yang Terkandung dalam Brem, Kunci Kenikmatannya!

- Brem terbuat dari cairan atau sari tapai ketan.
- Bahan utama brem adalah beras ketan putih dan ragi tapai.
- Proses pembuatan brem membutuhkan waktu lama dan melibatkan proses fermentasi.
- Brem bisa berbentuk padat maupun cair.
Brem merupakan olahan yang terbuat dari cairan atau sari tapai ketan. Ada dua macam brem yang dikenal masyarakat Indonesia, yakni brem cair (brem bali) dan brem padat (kue brem). Namun, artikel kali ini akan membahas kue brem atau brem padat yang kerap kita jumpai di Madiun dan Wonogiri.
Meski kedua jenis brem berasal dari bahan yang sama, tetapi proses membuat brem padat lebih lama. Selain itu, beberapa bahan juga ditambahkan sebelum proses pencetakan.
Lantas, bahan apa saja yang terkandung dalam brem? Selengkapnya simak ulasan di bawah ini, ya!
1. Beras ketan putih

Beras ketan putih kerap menjadi pilihan untuk membuat berbagai camilan tradisional. Bedanya, saat membuat brem, beras ketan putih tidak digiling menjadi tepung maupun diolah langsung. Beras ketan putih tersebut difermentasi untuk membuat tapai ketan.
Beras ketan putih yang akan digunakan untuk membuat brem perlu direndam setidaknya selama dua jam. Kemudian, dicuci bersih menggunakan air mengalir, sebelum akhirnya dikukus hingga matang.
2. Ragi tapai

Ragi tapai digunakan dalam proses fermentasi beras ketan menjadi tapai ketan. Ragi mengandung kapang dan khamir, mikroorganisme yang menjadi bagian dari kingdom Fungi atau jamur. Setelah itu, dicampur dengan bakteri Acetobacter.
Kamu bisa mendapatkan berbagai jenis ragi di pasaran dengan mudah, termasuk ragi tapai. Sebelum dicampur dengan beras ketan untuk membuat tapai, biasanya akan dihaluskan terlebih dahulu. Ada pula yang menjemurnya, supaya lebih cepat bereaksi saat digunakan.
Penambahan ragi tapai dilakukan saat ketan putih benar-benar dingin setelah matang. Sebab, jika masih dalam kondisi panas, akan menggagalkan proses fermentasi. Setelah ketan putih ditaburi dengan ragi tapai, membutuhkan waktu selama 5–7 hari untuk menjadi tapai ketan dan siap diambil sari tapainya.
3. Soda kue

Sejumlah produsen brem menambahkan soda kue untuk membuat adonan brem cepat mengembang. Ada pula yang tidak menambahkannya, tapi tentu butuh waktu mengaduk cukup lama. Sebab, harus mengubah air sari tapai sebagai bahan dasar brem mengental dan menjadi pasta, seperti membuat krim dari telur.
Sari tapai didapat dari tapai ketan yang sudah difermentasi selama berhari-hari. Kemudian, di-press untuk memisahkan air tapai dan ampas tapai ketan. Air tapai akan diproses lebih lanjut supaya menjadi brem, sedangkan ampasnya dapat diolah menjadi kue.
Sari tapai masih harus direbus dengan api kecil hingga mengental. Selanjutnya, ditambahkan soda kue secara bertahap sambil diaduk. Proses ini dilakukan hingga air tapai berubah menjadi pasta putih, lalu dicetak dan dikeringkan.
4. Air

Meski brem dalam bentuk padat, tapi sejak awal proses pembuatannya hingga menjadi sari tapai mengandung air. Saat sudah siap saji pun, brem mengandung setidaknya 16 persen air. Brem memberikan rasa asam, manis, dan sensasi dingin menyejukkan di mulut.
Warna pasta yang putih, kadang akan berubah menjadi kekuningan saat sudah kering. Pada pembuatan brem, tidak perlu menambahkan pemanis buatan maupun gula. Sebab, rasa yang dihasilkan sudah manis.
Itulah bahan-bahan yang terkandung dalam brem, berupa sari tapai berasal dari fermentasi ketan putih dengan tambahan ragi. Beberapa brem ditambah dengan soda kue dan air termasuk bahan paling penting hampir di seluruh proses pembuatannya.