5 Fakta Banh Chung, Makanan Imlek Khas Vietnam yang Mirip Lemper

Perayaan Imlek tidak lepas dari kuliner beragam yang syarat akan makna, baik kuliner yang disantap bersama keluarga, untuk hampers, maupun sebagai persembahan bagi leluhur. Setiap negara yang merayakan Imlek umumnya memiliki hidangan khas tersendiri, meski beberapa di antaranya dipengaruhi budaya kuliner China.
Vietnam menjadi salah satu negara yang merayakan Imlek dengan meriah di luar China. Perayaan Tahun Baru Imlek di Vietnam secara tradisional dikenal sebagai Tet. Saat perayaan Tet, mereka akan menyajikan makanan wajib bernama banh chung.
Banh chung, makanan tradisional Vietnam yang terbuat dari beras ketan dengan aneka isian. Bentuknya persegi dan dibungkus menggunakan daun pisang. Mau tahu lebih lanjut seperti apa banh chung? Berikut ini ulasannya.
1. Sudah ada sejak Dinasti Hong Bang
Banh chung sudah menjadi makanan tradisional Vietnam yang disajikan sejak ribuan tahun lalu. Vietnam Discovery melansir, banh chung diciptakan oleh Lang Lieu, Pangeran ke-18 pada masa pemerintahan Kaisar Hung dalam kontes mencari kaisar baru untuk menggantikannya.
Pangeran Lang Lieu membuat hidangan sederhana cikal bakal banh chung, paling sederhana dibanding saudara-saudaranya. Ia membuat banh day yang berbentuk bundar dan banh chung berbentuk persegi. Banh day melambangkan langit, sedangkan banh chung melambangkan Bumi dalam persepsi Vietnam Kuno. Hidangan tersebut dipersembahkan saat musim semi.
Meski sederhana, tapi banh chung yang memiliki makna khusus dan rasanya lezat, menjadi perantara terpilihnya Lang Lieu sebagai kaisar berikutnya. Sejak saat itu, orang-orang Vietnam membuat dan menyantap banh chung setiap Tahun Baru Tet atau Imlek untuk menghormatinya. Kisah tersebut juga mengingatkan generasi mendatang tentang tradisi kuno dan pentingnya banh chung dalam budaya Vietnam.
2. Bahan yang digunakan mirip lemper

Banh chung terbuat dari beras ketan sebagai kulit luarnya dengan isian beragam. Kalau di Indonesia mirip seperti lemper, tapi ukurannya lebih besar dan berbentuk persegi. Isian banh chung biasanya berupa campuran kacang hijau dan daging babi yang telah dibumbui dengan rempah.
Secara sederhana, bumbu yang digunakan untuk menambahkan rasa pada isiannya, antara lain kecap ikan, lada hitam, bawang merah, garam, dan gula pasir. Sebenarnya, bumbu tersebut juga digunakan untuk marinasi daging babi sebelum ditumis atau dipanggang. Sedangkan kacang hijau cukup direndam menggunakan air garam semalaman.
3. Proses pembuatannya butuh waktu lama dan kerja sama

Secara tradisional, pembuatan banh chung dilakukan bersama banyak orang. Selain untuk pembuatan dalam porsi besar, proses pembuatannya pun membutuhkan waktu lama. Bahkan, persiapannya perlu kamu lalukan sehari sebelum memasak banh chung.
Pertama, beras ketan perlu dicuci bersih dan direndam air semalaman untuk membuatnya terhidrasi sepenuhnya. Demikian pula dengan kacang hijau yang akan digunakan sebagai isian. Sedangkan daging babi perlu dimarinasi semalaman untuk memaksimalkan cita rasa banh chung.
Setelah itu, kacang hijau perlu direbus hingga matang. Sedangkan daging babi dapat ditumis atau dipanggang dulu sebelum digunakan sebagai isian. Beras ketan cukup ditiriskan sebelum akhirnya menjadi lapisan terluar banh chung.
Kalau ketiga bahan tersebut sudah siap, saatnya membungkus banh chung. Kamu bisa menggunakan cetakan berbentuk persegi dari kardus maupun bahan lain buatan sendiri. Kemudian, letakkan daun pisang sebagai alasanya.
Urutan lapisannya, beras ketan, kacang hijau, daging babi, kacang hijau, dan beras ketan. Setelah itu lipat daun pisang, bungkus, dan ikat menggunakan tali di sepanjang tepinya. Banh chung dimasak dengan cara dikukus sekitar 7-10 jam menggunakan api kecil hingga matang.
4. Varian rasanya berbeda di setiap daerah

Seiring berkembangnya zaman, banh chung semakin bervariasi yang disesuaikan dengan asal daerah maupun selera masing-masing. Ada banh chung chay, jenis khusus untuk para vegetarian dan penganut agama Buddha. Bila ingin yang bercita rasa manis, tersedia banh chung ngot.
Pada dasarnya varian banh chung hanya berbeda satu atau dua bahan utamanya. Misalnya, mengganti daging babi dengan sayuran atau jenis daging lainnya. Ada pula yang menambahkan gula, seperti banh chung ngot.
5. Makna filosofis banh chung

Proses pembuatan banh chung dalam konsep tradisional Vietnam memberi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul. Sebab membutuhkan banyak orang untuk membuatnya. Pada kesempatan tertentu, banh chung menjadi salah satu hidangan yang dibagikan untuk amal menjelang Tahun Baru Imlek.
Saat ini, pembuatan banh chung secara tradisional sudah mulai sulit ditemukan di kota-kota besar. Namun, kebiasaan menyajikannya ketika Imlek masih dilakukan. Hal ini sebagai bentuk kesetiaan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada leluhur.
Sebelumnya sudah dijelaskan kalau banh chung berbentuk persegi melambangkan Bumi. Tidak hanya itu, tapi juga melambangkan panen yang melimpah dan rasa syukur. Sama seperti makanan Imlek pada umumnya, banh chung juga mengandung makna doa untuk tahun baru yang bahagia dan sejahtera.
Sekarang kamu sudah tahu apa itu banh chung, makanan khas Vietnam yang disajikan saat Imlek atau Tet. Meski sederhana, tapi banh chung penuh makna, seperti kebersamaan, rasa syukur, dan rezeki yang melimpah.