Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis Pemanis untuk Baking yang Bisa Kamu Pilih

ilustrasi memanggang kue kering
ilustrasi memanggang kue kering (pexels.com/Kate)
Intinya sih...
  • Gula memiliki peran kompleks dalam baking, termasuk menyeimbangkan rasa, memberi warna dan aroma, serta memengaruhi tekstur kue.
  • Gula granul masih menjadi pilihan utama dalam baking, sementara pemanis cair seperti madu cocok untuk kue lembap.
  • Pemanis alternatif seperti erythritol dan gula kelapa juga dapat digunakan dengan tips penggunaan yang tepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bikin kue dengan resep yang sama, tapi hasilnya beda? Kadang teksturnya terlalu kering, kadang rasanya kurang nendang, atau warnanya gak secantik di foto. Padahal, langkah-langkah membuatnya sudah diikuti dengan patuh. Nah, salah satu faktor yang sering diremehkan, tapi sangat berpengaruh, adalah jenis pemanis yang digunakan.

Memilih pemanis untuk baking itu bukan cuma soal manis atau tidak. Gula berperan penting dalam rasa, tekstur, warna, bahkan kelembapan kue. Dengan banyaknya pilihan pemanis, penting sekali untuk tahu fungsi masing-masing supaya hasil baking sesuai harapan dan kebutuhan dietmu. Yuk, kita kaji lebih dalam jenis dan cara memilih pemanis yang cocok untuk baking berikut ini.

1. Apa sebenarnya fungsi gula dalam baking?

ilustrasi mencampur telur dan gula dengan mikser
ilustrasi mencampur telur dan gula dengan mikser (freepik.com/freepik)

Gula memang memberi rasa manis, tetapi fungsinya dalam baking jauh lebih kompleks. Gula membantu menyeimbangkan rasa, misalnya, mengurangi rasa pahit pada cokelat, sekaligus berperan dalam proses pencokelatan melalui karamelisasi dan reaksi Maillard yang menghasilkan warna keemasan serta aroma khas. Sifatnya yang higroskopis juga membantu kue tetap lembap, meski penggunaan berlebihan bisa menarik kelembapan dari bagian lain seperti frosting.

Selain itu, gula membuat tekstur kue lebih lembut dengan menghambat pembentukan gluten. Saat dikocok dengan telur, gula menstabilkan busa udara untuk meringue dan sponge cake, sedangkan saat dikocok dengan mentega, gula membantu membentuk rongga udara agar kue lebih ringan. Dalam adonan roti, gula berfungsi sebagai makanan ragi untuk mempercepat fermentasi, meski jumlah berlebih justru bisa menghambat proses tersebut.

2. Gula granul sebagai andalan paling aman

ilustrasi gula
ilustrasi gula (unsplash.com/C Drying)

Gula pasir putih masih jadi standar utama dalam baking, karena rasanya netral dan hasilnya konsisten. Cocok untuk cake yang butuh tekstur ringan. Jika ingin sedikit aroma karamel, kamu bisa beralih ke gula merah atau brown sugar.

Brown sugar mengandung molase yang memberi rasa karamel dan kelembapan ekstra. Brown sugar terang cocok untuk rasa lembut, sementara yang gelap pas untuk gingerbread atau cookies yang bold. Tipsnya, jika mengganti sebagian gula putih dengan brown sugar, kurangi sedikit cairan lain agar adonan gak terlalu basah.

3. Pemanis cair untuk kue yang lebih lembap dan beraroma

ilustrasi madu
ilustrasi madu (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Madu dan maple syrup cocok untuk banana bread, muffin, atau scone, karena memberi rasa khas dan tekstur lembap. Karena lebih manis dari gula, takarannya perlu dikurangi dan cairan lain dalam resep juga disesuaikan.

Sirup jagung atau glukosa sering dipakai untuk karamel dan pie agar teksturnya halus dan gak mengkristal. Agave nectar populer untuk resep vegan, tapi bisa membuat adonan lebih cair dan cepat cokelat, jadi sebaiknya suhu oven sedikit diturunkan.

4. Pemanis rendah karbohidrat dan sugar alcohol untuk diet

ilustrasi stevia
ilustrasi stevia (freepik.com/freepik)

Untuk kebutuhan keto atau diabetes-friendly, erythritol, xylitol, dan stevia sering jadi pilihan. Erythritol mirip gula pasir, tapi tingkat manisnya lebih rendah dan bisa memberi sensasi dingin di mulut. Mengombinasikannya dengan monk fruit bisa membantu menyeimbangkan rasa.

Sementara itu, stevia sangat manis, tapi mudah pahit jika berlebihan, sehingga paling aman digunakan dalam bentuk cair dan dikombinasikan dengan bahan lain. Allulose termasuk yang paling mendekati sifat gula asli, karena bisa meleleh dan mengkaramel, tapi hasil baking-nya cenderung lebih kering, sehingga perlu tambahan bahan lembap.

5. Pemanis alami dan alternatif unik

ilustrasi applesauce
ilustrasi applesauce (unsplash.com/Rachel Loughman)

Gula kelapa punya rasa toffee ringan dan indeks glikemik lebih rendah, tapi membuat warna kue lebih gelap. Date sugar alias gula kurma memberi rasa buah yang khas tapi tidak larut sempurna, cocok untuk muffin atau roti padat.

Molase cocok untuk rasa kuat dalam jumlah kecil, sedangkan puree buah seperti pisang atau applesauce bisa mengurangi gula hingga 50 persen sekaligus menambah kelembapan dan daya ikat adonan.

6. Tips baking dengan pemanis alternatif

ilustrasi memanggang kue
ilustrasi memanggang kue (unsplash.com/Taylor Grote)
  1. Cicipi dan sesuaikan: Tingkat kemanisan tiap pemanis berbeda, sehingga sebaiknya mulai dari takaran lebih sedikit, lalu sesuaikan agar rasanya pas.
  2. Ukur dengan tepat: Gunakan alat ukur yang sesuai agar hasil adonan gak melenceng. Takaran kering untuk pemanis padat dan gelas ukur cair untuk sirup.
  3. Kombinasikan pemanis: Mencampur dua jenis pemanis, misalnya gula dengan madu atau erythritol dengan monk fruit, bisa menghasilkan rasa dan warna yang lebih seimbang.
  4. Perhatikan tekstur adonan: Banyak pemanis alternatif membuat adonan lebih kering atau cair, jadi sesuaikan dengan tambahan bahan lembap atau kering.
  5. Uji coba dalam porsi kecil: Saat mencoba pemanis baru, buat setengah resep terlebih dahulu agar aman dan memudahkan penyesuaian.

Pada akhirnya, memilih pemanis yang tepat untuk baking adalah soal memahami tujuan resep dan hasil yang ingin kamu dapatkan. Setiap pemanis punya karakter unik yang mempengaruhi rasa, tekstur, warna, dan kelembapan kue.

Dengan sedikit eksperimen dan pemahaman dasar tentang fungsi gula, kamu bisa menciptakan hasil baking yang bukan hanya enak, tapi juga pas dengan gaya hidup dan selera. Jadi, jangan ragu mencoba kombinasi baru, karena di dapur, eksperimen kecil sering berujung pada resep favorit yang tak terduga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Bolu Cokelat Nutella untuk Hampers Natal yang Praktis

20 Des 2025, 13:20 WIBFood