Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Lebaran Identik dengan Makanan Bersantan? Ini Alasannya!

ilustrasi aneka hidangan bersantan saat lebaran (vecteezy.com/ikarahma)
ilustrasi aneka hidangan bersantan saat lebaran (vecteezy.com/ikarahma)
Intinya sih...
  • Santan menjadi simbol kemewahan dan kehangatan pada hidangan Lebaran
  • Penggunaan santan pada makanan Lebaran berasal dari tradisi zaman dahulu yang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk menghasilkannya
  • Santan tidak hanya memberikan cita rasa gurih, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam tentang kasih sayang dan ketulusan hati
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap momen Idul Fitri atau Lebaran tiba, meja makan di rumah selalu dipenuhi berbagai hidangan lezat yang menggugah selera. Mulai dari opor ayam, rendang, hingga gulai, hampir semua makanan Lebaran memiliki satu kesamaan, yaitu penggunaan santan.

Rasa santan yang gurih dengan teksturnya yang lembut membuatnya jadi bahan utama dalam berbagai masakan istimewa. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa makanan bersantan identik dengan Lebaran? Ternyata, ada alasan di balik tradisi ini, lho!

1. Simbol kemewahan dan perayaan

ilustrasi opor ayam (vecteezy.com/ikarahma)
ilustrasi opor ayam (vecteezy.com/ikarahma)

Pada zaman dahulu, santan bukanlah bahan masakan yang mudah didapat seperti sekarang. Kelapa harus dipetik terlebih dahulu, diparut, lalu diperas secara manual untuk menghasilkan santan yang kental dan berkualitas.

Proses yang memakan waktu dan tenaga inilah yang menjadikan santan sebagai bahan istimewa, sehingga makanan bersantan sering dianggap sebagai simbol kemewahan. Hidangan seperti opor ayam dan rendang pun hanya dimasak pada momen-momen besar, termasuk Lebaran sebagai bentuk perayaan dan rasa syukur.

2. Memiliki filosofi tentang kelembutan dan kehangatan

ilustrasi lontong cap go meh (vecteezy.com/ikarahma)
ilustrasi lontong cap go meh (vecteezy.com/ikarahma)

Santan tidak hanya memberikan cita rasa gurih dan tekstur lembut pada hidangan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam. Kelembutan santan melambangkan kasih sayang dan ketulusan hati yang mencerminkan bagaimana manusia seharusnya bersikap lembut dan penuh empati terhadap sesama.

Saat momen lebaran tiba, makanan bersantan sering disajikan dalam suasana hangat, di mana keluarga dan kerabat berkumpul untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi. Tak heran jika hidangan seperti opor ayam atau gulai sering menjadi menu wajib, karena selain lezat, ia juga menghadirkan nuansa kehangatan dan kebersamaan.

3. Daya tahan dan kesiapan untuk hidangan berhari-hari

ilustrasi rendang (vecteezy.com/ikarahma)
ilustrasi rendang (vecteezy.com/ikarahma)

Ketika momen Lebaran tiba, semua keluarga besar berkumpul dan makanan disiapkan dalam jumlah banyak untuk menjamu tamu yang datang silih berganti. Hidangan bersantan, seperti rendang, gulai, dan opor ayam, menjadi pilihan utama, bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena ketahanannya.

Santan yang dimasak dalam waktu lama akan mengeluarkan minyak alami yang berfungsi sebagai pengawet dan membuat makanan tetap enak meski disimpan selama beberapa hari. Ditambah lagi, penggunaan rempah-rempah, seperti kunyit, lengkuas, dan ketumbar, dalam hidangan ini juga bisa semakin memperpanjang daya tahannya.

Dengan beberapa alasan di atas, tak heran jika makanan bersantan sering disajikan pada saat momen Lebaran tiba. Mulai dari filosofi hingga kepraktisan hidangan, setiap suapan menyimpan cerita dan makna yang mendalam. Makanan bersantan apa yang akan kamu sajikan saat Lebaran nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us