Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Paha Ayam Lebih Digemari Daripada Bagian Dada?

ilustrasi paha ayam (freepik.com/azerbaijan-stockers)
ilustrasi paha ayam (freepik.com/azerbaijan-stockers)
Intinya sih...
  • Cita rasa lebih kuatDari segi nutrisi, paha ayam memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, membuat cita rasanya lebih kuat dan gurih.
  • Tekstur paha ayam lebih juicyPaha ayam memiliki tekstur lembut, empuk, dan juicy dibandingkan dada karena kandungan lemaknya yang tinggi.
  • Tidak mudah overcookPaha ayam tidak mudah overcook, tetap empuk meskipun dimasak lama karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dibandingkan bagian lain, paha dan dada adalah dua bagian dari daging ayam yang paling sering dimasak. Kedua bagian ini memiliki keunggulannya masing-masing. Misalnya, dari segi kesehatan, banyak orang memilih memasak dada ayam karena lebih tinggi protein dan rendah lemak dibandingkan bagian paha.

Walaupun dada ayam dianggap lebih sehat, tetapi tidak sedikit orang yang justru lebih menyukai paha ayam untuk masakan sehari-hari. Kira-kira, kenapa paha ayam lebih digemari daripada bagian dada, ya? Ini beberapa kemungkinan alasannya!

1. Cita rasa lebih kuat

ilustrasi paha ayam (pexels.com/Tom Adabi)
ilustrasi paha ayam (pexels.com/Tom Adabi)

Dari segi nutrisi, memang paha ayam memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dada ayam. Namun, hal inilah yang justru membuat cita rasa dari paha ayam lebih kuat dan gurih.

Untuk olahan masakan, cita rasa paha ayam dapat berpadu sempurna dengan bumbu lain, sehingga menghasilkan rasa dan aroma masakan yang lebih lezat dan menggugah selera. Memasak daging ayam bagian paha pun tak sulit.

2. Tekstur paha ayam lebih juicy

ilustrasi paha ayam (pexels.com/Harry Dona)
ilustrasi paha ayam (pexels.com/Harry Dona)

Kandungan lemak yang lebih tinggi pada paha ayam tidak saja mempengaruhi cita rasa, tapi juga teksturnya. Secara alami, paha ayam memiliki tekstur yang lebih lembut, empuk dan juicy dibandingkan bagian dada.

Memang tekstur dada ayam juga empuk, tetapi karena kandungan lemaknya yang lebih rendah. Teksturnya tidak seempuk bagian paha, malah cenderung lebih padat dan berserat setelah dimasak.

3. Tidak mudah overcook

ilustrasi menggoreng paha ayam (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)
ilustrasi menggoreng paha ayam (pexels.com/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Jika kamu memasak paha ayam terlalu lama, tidak perlu khawatir jadi overcook atau terlalu matang. Sebab, walaupun paha ayam dimasak lama, resiko terburuknya hanya akan melepas tulangnya saja, tetapi teksturnya akan tetap empuk dan tidak berubah jadi kering.

Sementara itu, dada ayam dengan lemak yang lebih rendah dan teksturnya lebih padat sangat rentan menjadi kering bahkan alot jika dimasak terlalu lama atau overcook. Karenanya, saat memasak dada ayam perlu perhatian lebih agar kelembapan alaminya tidak hilang.

4. Lebih banyak cara pengolahannya

ilustrasi dimsum ayam (vecteezy.com/114480975746515469555)
ilustrasi dimsum ayam (vecteezy.com/114480975746515469555)

Dengan cita rasa yang lebih kuat, tekstur juicy, dan mampu mempertahankan kelembapannya walau dimasak lama, sehingga menjadikan paha ayam sangat ideal untuk diolah menjadi berbagai masakan lezat.

Paha ayam cocok diolah dengan berbagai cara tanpa khawatir teksturnya keras atau seret. Beberapa contoh olahan masakan yang menggunakan paha ayam diantaranya dimsum, steak, ayam goreng, dan berbagai masakan harian lainnya.

Sebenarnya, penggunaan paha dan dada ayam disesuaikan kembali dengan preferensi masing-masing. Namun, beberapa keunggulan seperti diatas menjadi alasan kenapa paha ayam banyak digemari dibandingkan bagian dada. Apakah kamu salah satu yang menyukai bagian paha ayam?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us