Ketika mendengar kata kimbap, pasti yang langsung terbayang adalah nasi gulung khas Korea yang dibalut rumput laut kering. Rumput laut seakan jadi ciri khas utama dari makanan ini. Tanpa rumput laut, rasa kimbab jadi ada yang kurang.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa rumput laut dianggap penting dalam pembuatan kimbab? Ternyata ada beberapa alasan yang membuatnya jadi bahan utama dan tidak tergantikan, lho. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Rumput laut punya rasa gurih alami dengan sedikit sentuhan asin dari laut. Rasa inilah yang membuat kimbab berbeda dengan sekadar nasi gulung biasa.
Saat kamu menggigit kimbap, rumput laut memberikan sensasi rasa tambahan yang menyatu dengan nasi dan isian di dalamnya. Tanpa balutan rumput laut, kimbab akan kehilangan rasa khasnya dan cenderung hambar.
Selain soal rasa, rumput laut juga berperan sebagai “pembungkus alami” kimbab. Lembaran nori yang tipis, tapi kuat mampu merekatkan nasi dan isian, sehingga tampilannya akan tetap rapi saat digulung.
Jadi, kimbab bisa dipotong-potong tanpa berantakan dan mudah disantap dengan tangan. Inilah yang membuat rumput laut begitu penting, karena fungsinya mirip seperti kulit pada lumpia atau roti pada sandwich.
Rumput laut bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi juga menyimpan banyak manfaat. Kandungan yodium, serat, vitamin A, C, E, dan K membuatnya masuk dalam kategori makanan sehat.
Nutrisi ini baik untuk kesehatan tiroid, pencernaan, hingga daya tahan tubuh. Jadi, mengonsumsi kimbab dengan rumput laut bukan hanya enak, tetapi juga memberikan nilai gizi tambahan yang baik untuk tubuh.
Itulah mengapa rumput laut jelas punya peran penting dalam pembuatan kimbab. Tanpa rumput laut, kimbab akan kehilangan identitasnya dan tidak akan terasa lengkap. Jadi, bisa dibilang rumput laut bukan hanya bahan tambahan, melainkan elemen utama yang membuat kimbab begitu istimewa.