Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Memasak Cumi yang Bikin Alot, Jangan Ulangi!

ilustrasi cumi-cumi saus padang
ilustrasi cumi-cumi saus padang (pexels.com/Zak Chapman)
Intinya sih...
  • Memasak terlalu lama di suhu menengah, membuat cumi keras dan susah dikunyah.
  • Tidak membersihkan cumi dengan benar, bagian dalam yang mempengaruhi tekstur dan rasa harus dibuang.
  • Memasukkan garam atau asam saat awal masak, membuat tekstur cumi berubah lebih keras karena reaksi dengan protein.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cumi menjadi salah satu jenis seafood yang banyak disukai karena teksturnya kenyal dan gurih. Namun, memasak cumi gak bisa asal, salah teknik memasak, hasilnya bisa alot dan susah dikunyah. Banyak yang merasa sudah memasak dengan benar, tapi tetap kecewa, karena hasilnya seperti karet. Padahal, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan tanpa disadari.

Kesalahan ini gak hanya waktu memasak, tapi persiapan dan cara pengolahannya yang kurang tepat. Kalau kamu pernah makan cumi yang teksturnya seperti karet, mungkin kamu melakukan salah satu dari kesalahan ini. Yuk, simak lima kesalahan memasak cumi yang bikin teksturnya alot. Siapa tahu, dengan paham kesalahan ini, kamu bisa masak cumi yang empuk dan nikmat.

1. Memasak terlalu lama di suhu menengah

Ilustrasi memasak terlalu lama
ilustrasi memasak terlalu lama (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu kesalahan paling umum memasak cumi adalah terlalu lama memasaknya, terutama di suhu menengah. Banyak yang berpikir semakin lama dimasak, maka bisa semakin empuk, padahal kalau memasak cumi justru sebaliknya. Cumi punya tekstur yang sensitif terhadap panas, sehingga suhu yang tanggung justru membuat dagingnya makin keras. Sebaiknya, cumi dimasak cepat di bawah 2 menit atau paling lama sekitar 30 menit untuk mengurai jaringan ikat.

Kalau kamu masak cumi selama 10—15 menit dengan api sedang, hasilnya pasti bakal alot. Cumi cepat matang, sehingga kalau digoreng, ditumis, atau dibakar, cukup sebentar. Kalau mau dimasak lama, misalnya di sup atau semur, pastikan direbus dalam waktu lama sampai empuk kembali. Kuncinya adalah cepat atau sangat lama, jangan di tengah-tengah.

2. Tidak membersihkan cumi dengan benar

ilustrasi cumi-cumi
ilustrasi cumi-cumi (freepik.com/topntp26)

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah gak membersihkan cumi dengan benar sebelum dimasak. Sebagian orang hanya mencuci luarnya tanpa membuang bagian dalam yang mempengaruhi tekstur dan rasa. Kantung tinta, tulang rawan, dan bagian keras di kepala sebaiknya dibuang.

Selain itu, kulit tipis berwarna keunguan di tubuh cumi juga membuat teksturnya lebih alot kalau gak dikupas. Meskipun gak berbahaya, tapi bagian ini bisa membuat cumi jadi lebih keras saat dimasak. Membersihkan cumi harus membuang sisa lendir dan mencucinya di bawah air mengalir. Semakin bersih cumi sebelum dimasak, semakin bagus hasil akhirnya. Jadi, saat membersihkan cumi jangan buru-buru, langkah ini sangat menentukan.

3. Memasukkan garam atau asam saat awal masak

ilustrasi menambahkan garam
ilustrasi menambahkan garam (freepik.com/freepik)

Tambahan garam, jeruk nipis, atau bahan asam lainnya di awal proses memasak yang membuat teksturnya berubah lebih keras. Banyak yang merendam cumi dengan air jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis, tapi kalau terlalu lama justru merusak tekstur. Asam bakal bereaksi dengan protein dalam cumi dan membuatnya menggumpal, sehingga akhirnya membuat tekstur alot. Kalau mau menggunakan bahan asam, cukup rendam sebentar saja, jangan lebih dari 10 menit.

Garam juga sebaiknya ditambahkan di akhir proses memasak, bukan saat cumi baru masuk ke wajan. Garam bisa menarik kelembapan dari daging cumi, sehingga membuat kering dan keras. Kalau pengen menumis cumi, masukkan garam dan bumbu perasa saat cumi hampir matang. Dengan begitu, rasa tetap meresap tanpa merubah tekstur.

4. Menggunakan api yang terlalu kecil

ilustrasi memasak dengan api kecil
ilustrasi memasak dengan api kecil (freepik.com/freepik)

Api kecil saat memasak cumi bisa jadi masalah, karena membuat proses jadi lebih lambat dan cumi terpapar panas lebih lama. Seperti yang dibahas sebelumnya, cumi cocok dimasak cepat atau sangat lama, bukan di antara keduanya. Kalau masak cumi dengan api kecil, kamu memberi waktu pada protein cumi untuk mengeras perlahan. Akibatnya, cumi jadi alot meskipun dimasak terlalu lama.

Saat menumis atau menggoreng cumi, sebaiknya gunakan api besar dan panaskan minyak terlebih. Kalau wajan sudah panas, masukkan cumi dan masak sebentar sambil terus diaduk. Ini bakal mengunci kelembapan di dalam cumi dan menjaga tekstur tetap empuk. Memasak cepat dengan api besar adalah cara terbaik kalau kamu pengin hasil cumi yang kenyal, tapi tetap lembut.

5. Salah memotong cumi sebelum dimasak

ilustrasi cumi cumi
ilustrasi cumi cumi (freepik.com/topntp26)

Bentuk potongan cumi ternyata berpengaruh besar pada tekstur akhirnya, lho. Banyak yang asal memotong cumi tanpa tahu kalau ukuran dan arah potongan bisa bikin cumi jadi lebih alot. Memotong cumi terlalu tebal membuat panas sulit menembus bagian dalam secara merata. Akibatnya, bagian luar sudah matang tapi bagian dalam masih mentah, sehingga saat dimasak lebih lama untuk meratakan, cumi malah jadi keras.

Selain itu, arah potongan juga penting, lebih baik potong melintang serat supaya hasilnya lebih empuk. Kalau dipotong searah serat, tekstur cumi bakal lebih kaku dan susah dikunyah. Potongan tipis melingkar adalah cara paling aman, apalagi untuk cumi goreng atau tumis. Jadi sebelum memasak, pastikan memotong cumi dengan ukuran dan arah yang tepat supaya hasilnya empuk dan meresap bumbu.

Memasak cumi kelihatannya sederhana, tapi ada banyak detail kecil yang mempengaruhi hasil akhir. Dengan menghindari lima kesalahan memasak cumi tadi, kamu bisa mendapatkan tekstur empuk, lezat, dan gak bikin kapok makan cumi. Kunci utamanya ada di cara membersihkan, memotong atau mengatur waktu, dan suhu saat memasak.

Gak perlu teknik rumit, yang penting tahu kapan harus cepat dan kapan harus pelan. Sekarang, kamu gak perlu bingung lagi kalau cumi yang dimasak tiba-tiba alot. Selamat mencoba, semoga cumi buatanmu kali ini jadi lebih istimewa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Food

See More

16 Makanan yang Disantap Rosé BLACKPINK saat Konser DEADLINE

03 Nov 2025, 14:03 WIBFood