Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesalahan Membuat Kung Pao Chicken ala Drama Bon Appétit, Your Majesty

kung pao chicken ala drama Bon Appétit, Your Majesty (dok. Netflix/Bon Appétit, Your Majesty)
kung pao chicken ala drama Bon Appétit, Your Majesty (dok. Netflix/Bon Appétit, Your Majesty)

Drama kuliner Korea Bon Appétit, Your Majesty menghadirkan sajian yang memikat mata dan lidah penonton, salah satunya adalah kung pao chicken buatan Koki Ming yang tampil di salah satu episodenya. Popularitas menu ini membuat banyak orang tertarik mencoba memasaknya di rumah karena ingin merasakan sensasi masakan ala drama Korea. Namun tidak sedikit yang kecewa karena hasil masakan mereka jauh dari ekspektasi dan tidak seapik tampilan di layar kaca.

Hal ini biasanya bukan karena sulitnya resep, melainkan karena kesalahan kecil yang kerap diabaikan saat proses memasak. Untuk menghasilkan cita rasa autentik, penting memahami cara mengolah ayam, saus, dan teknik memasak yang tepat. Tanpa memperhatikan detail tersebut, kung pao chicken bisa kehilangan karakter khasnya yang pedas gurih dengan tekstur ayam yang juicy.

Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat mencoba membuat kung pao chicken ala drama Bon Appétit, Your Majesty agar kamu dapat menghindarinya di dapur sendiri.

1. Pemilihan bagian daging ayam mempengaruhi tekstur

ilustrasi paha ayam (vecteezy.com/ast007392369)
ilustrasi paha ayam (vecteezy.com/ast007392369)

Banyak orang memilih bagian dada ayam karena dianggap lebih sehat dan rendah lemak, padahal untuk kung pao chicken yang autentik, bagian paha ayam tanpa tulang justru lebih cocok. Paha ayam memiliki serat daging yang lebih lembut dan kandungan lemak alami yang membantu menjaga kelembapan saat digoreng cepat. Menggunakan dada ayam sering kali membuat tekstur masakan menjadi kering dan alot setelah dimasak dengan api besar.

Selain itu, ukuran potongan ayam juga menentukan rasa akhir masakan. Potongan yang terlalu besar membuat bagian dalam ayam tidak matang merata, sedangkan potongan terlalu kecil bisa mudah hancur saat dimasak. Potongan dadu dengan ukuran sedang memungkinkan bumbu meresap sempurna sekaligus menjaga tekstur daging tetap juicy. Memilih bagian ayam yang tepat adalah langkah awal untuk mendapatkan cita rasa kung pao chicken yang menyerupai buatan Koki Ming di drama tersebut.

2. Marinasi yang tidak tepat mengurangi kelezatan

ilustrasi marinasi ayam (vecteezy.com/ Bigc Studio)
ilustrasi marinasi ayam (vecteezy.com/ Bigc Studio)

Kesalahan berikutnya sering muncul pada tahap marinasi. Banyak orang melewatkan proses ini atau hanya merendam ayam sebentar sehingga bumbu tidak sempat meresap ke dalam daging. Padahal, marinasi minimal 20–30 menit dengan campuran kecap asin, tepung maizena, sedikit garam, dan minyak wijen mampu membuat ayam terasa lebih gurih dan lembut saat dimasak.

Kelemahan lain yang kerap terjadi adalah penggunaan bumbu marinasi yang berlebihan. Jika terlalu banyak garam atau kecap asin, rasa ayam akan mendominasi dan menutupi keseimbangan rasa pedas, asam, dan manis dari saus kung pao. Mengukur bahan dengan tepat membantu menjaga rasa masakan agar seimbang seperti yang ditampilkan dalam drama Bon Appétit, Your Majesty.

3. Teknik memasak saus yang terlalu cepat atau lama

ilustrasi memasak saus (vecteezy.com/Prarinya Thonghyad)
ilustrasi memasak saus (vecteezy.com/Prarinya Thonghyad)

Saus kung pao menjadi kunci cita rasa khas hidangan ini. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah memasak saus terlalu cepat sehingga bahan seperti bawang putih, jahe, dan cabai kering belum mengeluarkan aroma maksimal. Sebaliknya, jika saus dimasak terlalu lama, gula dalam saus bisa menjadi karamel yang pahit dan merusak rasa keseluruhan masakan.

Untuk hasil terbaik, saus harus dimasak dengan api sedang hingga aroma harum keluar sebelum ayam dimasukkan. Proses ini memungkinkan semua bahan menyatu tanpa kehilangan rasa aslinya. Mengabaikan langkah kecil ini membuat rasa kung pao chicken yang dihasilkan menjadi datar dan tidak seimbang.

4. Mengabaikan tekstur cabai kering dan kacang tanah

ilustrasi cabai kering (vecteezy.com/Kanchanalak Chanthaphun)
ilustrasi cabai kering (vecteezy.com/Kanchanalak Chanthaphun)

Kung pao chicken tidak hanya mengandalkan rasa saus, tetapi juga tekstur kacang tanah dan aroma pedas dari cabai kering. Banyak orang memotong cabai terlalu kecil atau bahkan merendamnya terlalu lama sehingga cabai kehilangan warna merah cerah dan aroma khasnya. Hal ini membuat tampilan hidangan menjadi pucat dan kurang menggugah selera.

Kesalahan lain adalah menambahkan kacang tanah pada awal proses memasak. Kacang yang dimasak terlalu lama akan menjadi lembek dan kehilangan kerenyahan yang seharusnya menjadi pelengkap sempurna bagi daging ayam. Sebaiknya kacang tanah dimasukkan pada tahap akhir agar tetap renyah saat dihidangkan.

5. Penggunaan api yang tidak konsisten saat menumis

ilustrasi menumis kung pao chicken (vecteezy.com/Bigc Studio)
ilustrasi menumis kung pao chicken (vecteezy.com/Bigc Studio)

Teknik stir-fry atau menumis cepat pada kung pao chicken memerlukan api besar yang stabil untuk menghasilkan aroma smoky khas masakan oriental. Kesalahan yang sering terjadi adalah menurunkan api karena takut bumbu gosong atau malah menyalakan api terlalu kecil sejak awal sehingga ayam tidak mendapat panas cukup untuk mengunci sari daging.

Selain itu, wajan atau wok yang kurang panas juga membuat ayam mengeluarkan air berlebih, membuat saus menjadi encer dan tidak melapisi ayam dengan baik. Memastikan suhu api dan wajan panas sebelum memasak membantu menjaga tekstur ayam tetap garing di luar namun empuk di dalam, sama seperti hidangan yang muncul di Bon Appétit, Your Majesty.

Membuat kung pao chicken ala drama Bon Appétit, Your Majesty bukanlah hal yang mustahil selama kamu memahami detail kecil yang menentukan rasa dan teksturnya. Dengan memperhatikan pemilihan bahan hingga konsistensi api saat menumis, hidangan ini dapat dihasilkan dengan cita rasa yang lebih autentik. Menghindari kesalahan-kesalahan tersebut akan membuat pengalaman memasak di dapur terasa menyenangkan sekaligus memuaskan lidah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

7 Menu Best Seller Pepper Lunch, Ada Beef Pepper Rice!

30 Sep 2025, 14:45 WIBFood