Kenapa Kopi Bisa Mengandung Gluten? Ini Penjelasannya

- Kehadiran bahan tambahan dalam proses pembuatan kopi dapat menjadi sumber tersembunyi bagi kandungan gluten, seperti oat milk yang mengandung gluten.
- Adanya kontaminasi silang saat proses produksi atau penyajian kopi juga bisa membuat kopi yang seharusnya bebas gluten menjadi tercemar.
- Bahan alternatif pengganti kopi yang mengandung biji-bijian seperti chicory coffee blends atau barley coffee juga bisa mengandung gluten.
Banyak orang mengira kopi itu selalu aman untuk dikonsumsi semua orang, termasuk seseorang yang sedang diet bebas gluten atau menderita penyakit celiac. Padahal, meskipun biji kopi secara alami bebas gluten, proses pengolahan dan penyajiannya bisa membuatnya terkontaminasi dengan produk gluten, lho. Nah, pasti kamu bingung banget kan?
Kalau kamu termasuk pencinta kopi yang juga peduli dengan kesehatan pencernaan atau sensitif dengan produk gluten, penting banget untuk tahu dari mana sumber gluten itu bisa tiba-tiba ada di dalam secangkir kopimu. Biar nggak makin bingung dan penasaran, kamu bisa membaca beberapa penjelasan yang dibagikan dalam artikel ini. Yuk, simak satu per satu alasannya agar kamu tetap bisa menikmati kopi favoritmu tanpa rasa khawatir!
1. Kehadiran bahan tambahan dalam proses pembuatan kopi

Dalam proses pembuatan kopi kekinian, banyak coffee shop mengombinasikan kopi dengan beberapa bahan tambahan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya rasa dan tekstur kopi. Beberapa bahan yang sering dipakai berupa sirup manis, perisa, krim, hingga susu.
Namun, sejumlah bahan tambahan tersebut ternyata dapat menjadi sumber tersembunyi bagi kandungan gluten. Misalnya saat membuat kopi susu, tak jarang barista di cafe menambahkan oat milk yang terbuat dari gandum dan bahan ini bisa menimbulkan reaksi alergi karena mengandung gluten. Oleh karena itu, pastikan memilih kopi murni tanpa campuran, saat ingin menikmatinya.
2. Adanya kontaminasi silang saat proses produksi atau penyajian

Kontaminasi silang juga bisa menjadi salah satu penyebab utama mengapa kopi yang seharusnya bebas gluten, menjadi tercemar. Peralatan seperti grinder, mesin espresso, wadah penyimpanan, hingga kemasan sering kali digunakan juga untuk produk lain yang mengandung gluten tanpa pembersihan secara menyeluruh. Menurut National Celiac Association, partikel gluten dapat menempel pada permukaan alat dan berpindah ke penyajian kopi berikutnya, sehingga bisa meningkatkan risiko bagi penderita intoleransi gluten.
Kondisi seperti ini juga umum terjadi di banyak kafe atau coffee shop yang menyediakan camilan ringan berbasis gandum seperti kue brownies, croissant, hingga roti sandwich. Ketika biji atau bubuk kopi disimpan berdekatan dengan produk bakery, serpihan tepung dapat dengan mudah tercampur tanpa disadari. Oleh Karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan alat serta pemisahan area agar kopi tetap aman bagi konsumen yang sensitif terhadap gluten.
3. Bahan alternatif pengganti kopi yang mengandung biji-bijian

Beberapa produk kopi alternatif yang dikenal sebagai herbal coffee atau grain coffee ternyata juga bisa mengandung gluten. Hal ini dikarenakan kopi jenis ini memakai bahan berbasis biji-bijian. Jenis kopi campuran seperti chicory coffee blends atau barley coffee sering dipromosikan sebagai pilihan sehat pengganti kopi biasa.
Padahal, barley dan rye adalah sumber alami gluten. Menurut The Gluten Project, banyak konsumen tidak menyadari bahwa minuman semacam ini bukan 100% bebas gluten meskipun berasal dari bahan nabati. Ada beberapa merek yang memproduksi kopi herbal dengan campuran barley. Meski mereka melakukan proses khusus untuk menurunkan kadar gluten, jejak gluten masih bisa tertinggal dalam jumlah kecil dan hal ini bisa berbahaya bagi orang yang sensitif dengan gluten.
4. Kurangnya sertifikasi dan regulasi yang tepat

Minimnya sertifikasi dan regulasi yang ketat, membuat konsumen sering kali kesulitan untuk memastikan apakah produk kopi yang dipilih benar-benar bebas gluten. Banyak produsen mencantumkan label gluten free tanpa melalui pengujian laboratorium formal seperti metode ELISA, yang sangat penting untuk mendeteksi sisa gluten di bawah batas aman. Menurut Java Presse Coffee Company, tanpa adanya sertifikasi resmi atau audit independen, klaim semacam itu bisa menyesatkan, terutama bagi orang yang menderita penyakit celiac.
Penelitian yang dilakukan oleh Verma et al. (2017), menunjukkan bahwa sejumlah produk dengan label gluten free masih memiliki kandungan gluten melebihi 20 ppm. Batas tersebut merupakan kisaran aman yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA). Hal ini sering disebabkan oleh pembersihan alat yang kurang memadai atau penggunaan fasilitas produksi yang sama untuk bahan mengandung gluten.
Dengan mengetahui beberapa alasan di atas, kamu menjadi lebih paham bahwa tidak semua kopi otomatis sudah bebas dari gluten. Kesadaran ini sangat penting diterapkan agar semua orang lebih cermat memilih produk kopi, terutama bagi yang sensitif terhadap gluten. Pastikan secangkir kopi yang kamu nikmati tetap aman dan nikmat ya!


















