Nasi timbel, lotek, dan kupat tahu hanyalah beberapa dari banyak hidangan tradisional khas Sunda yang populer. Menunya bahkan dimodifikasi agar lebih menggoyang lidah para pencinta kuliner. Namun, ada banyak hidangan tradisional khas Sunda lainnya yang eksistensinya terbilang langka hingga anak-anak muda sekarang tidak mengenalnya lagi.
Ini dia 5 hidangan tradisional khas Sunda yang sudah mulai langka. Semoga kamu tertarik mencicipinya.
Bahan utama ulukutek leunca adalah sayuran berbentuk bola-bola kecil bernama leunca atau ranti. Rasanya agak pahit atau orang Sunda bilang rasanya "keutar". Namun, rasa pahitnya justru terasa nikmat karena leuncanya ditumis bersamaan dengan sambal oncom. Setiap kali menggigit leunca, akan timbul sensasi meletus-letus dalam mulut. Raos pisan!
Menurut Kamus Besar Bahasa Sunda karangan Raden Satjadibrata, kadedemes berarti "ngarasa lebar kubarang anu ku batur mah biasa tara diarah" (merasa sayang pada barang yang biasanya tidak dimanfaatkan oleh orang lain). Kadedemes juga bisa berarti "keterlaluan". Loh, mengapa keterlaluan? Bagaimana tidak! Kulit singkong yang biasanya dibuang, malah diolah menjadi makanan.
Inilah bentuk kreativitas nenek moyang kita dalam menyulap bahan makanan yang seharusnya dibuang menjadi hidangan yang lezat. Cara membuatnya pun sederhana, hanya tinggal menumis irisan kulit singkong yang telah direbus bersamaan dengan berbagai bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabe rawit, dan laos. Paling mantap disantap dengan nasi hangat.
Tak perlu kompor untuk membuat pencok kacang panjang. Cukup dengan cobek dan ulekan, kamu bisa membuat hidangan dengan cita rasa seuhah nan menyegarkan. Bahan utamanya adalah potongan kacang panjang mentah yang diulek bersama dengan bawang putih, kencur, terasi, cabai rawit, daun kemangi, dan gula merah. Nikmat luar biasa bila disantap dengan nasi hangat dan ayam goreng.
Seperti halnya kadedemes, tumis ampas kecap pun memanfaatkan bahan makanan yang biasanya dibuang. Ampas kecap merupakan sisa dari kedelai hitam yang digunakan dalam pembuatan kecap. Ampas ini ditumis dengan bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, cabai hijau, cabai merah, gula merah, dan tomat. Rasanya manis gurih dan cocok sekali disantap dengan nasi hangat dan tempe goreng. Sedap!
Talas biasanya dikonsumsi umbinya. Cara mengolahnya bisa dikukus, digoreng, bahkan jadi bahan utama kue lapis talas bogor yang terkenal itu. Namun, selain umbinya, daun dan batang talas pun bisa diolah menjadi hidangan yang lezat. Angeun lompong atau sayur lompong merupakan hidangan sejenis gulai yang memanfaatkan bagian pucuk dan tangkai daun talas muda dan dimasak dengan atau tanpa santan kelapa. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih pasti mampu memanjakan lidah pencinta kuliner.