Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Makanan Khas Indonesia yang Menjadi Ikon Suatu Kota

ilustrasi nasi pecel (unsplash.com/@innasafa)
ilustrasi nasi pecel (unsplash.com/@innasafa)

Pernahkah saat menyantap makanan, kamu langsung teringat pada suatu kota? Bahkan saat mengunjungi kota tersebut, kurang lengkap rasanya kalau tidak menjajal makanan yang menjadi ikon di sana, nih.

Hal ini karena setiap daerah memiliki ciri khas makanannya sendiri yang tentunya sudah tak perlu diragukan lagi kelezatannya, lho. Umumnya makanan ini telah diturunkan dari generasi ke generasi hingga kini dikenal luas oleh masyarakat.

Nah, berikut makanan asli Indonesia yang telah menjadi ikon suatu kota. Ada apa saja? Yuk, cek daftarnya di bawah ini!

1. Disebut makanan paling enak di dunia, rendang adalah olahan daging khas Padang yang digemari oleh para turis mancanegara, lho

ilustrasi rendang (pixabay.com/WonderfulBali)
ilustrasi rendang (pixabay.com/WonderfulBali)

2. Saat liburan ke Solo, nasi liwet adalah makanan yang tak boleh dilewatkan. Nasi gurih ini disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, dan areh

ilustrasi nasi liwet (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi nasi liwet (unsplash.com/Mufid Majnun)

3. Saat menyantap laksa, Bogor barangkali adalah kota yang terlintas di pikiran. Jenis laksa ini adalah berkuah santan direbus dengan kelapa parut dan tahu

ilustrasi laksa (vecteezy.com/stocksbyrs)
ilustrasi laksa (vecteezy.com/stocksbyrs)

4. Di Semarang, ada lumpia yang terkenal dengan isiannya yang berupa potongan rebung atau tunas bambu muda, daging ayam, udang, dan telur

Ilustrasi lumpia semarang isi ayam (freepik.com/kamranaydinov)
Ilustrasi lumpia semarang isi ayam (freepik.com/kamranaydinov)

5. Jika teringat pempek, tentunya langsung teringat Palembang, nih. Makanan yang berbahan ikan ini paling enak disantap dengan cuko

Ilustrasi pempek (pexels.com/Jamaludin Muh)
Ilustrasi pempek (pexels.com/Jamaludin Muh)

6. Meskipun banyak jenis sate di Indonesia, tetapi sate lilit pastinya berasal dari Bali. Sate ini dibuat dari daging ikan, kelapa parut, dan santan kental

Potret sate lilit khas Bali (vecteezy.com/Kanjana Wattanakungchai)
Potret sate lilit khas Bali (vecteezy.com/Kanjana Wattanakungchai)

7. Sementara, makanan dengan kuah hitam pekat atau rawon identik dengan Kota Surabaya. Kuliner ini bahkan bisa dengan mudah ditemui di sana

Ilustrasi rawon khas Jawa Timur (pexels.com/Nunun Dy)
Ilustrasi rawon khas Jawa Timur (pexels.com/Nunun Dy)

8. Saat jalan-jalan ke Cirebon, wajib menjajal nasi yang disajikan dengan daun jati atau yang dikenal dengan nama sega jamblang

9. Gudeg merupakan makanan yang harus dicoba secara langsung saat ke Yogyakarta. Makanan ini berupa nangka muda yang direbus dengan santan dan gula aren

ilustrasi gudeg Jogja. (unsplash.com/Inna Safa)
ilustrasi gudeg Jogja. (unsplash.com/Inna Safa)

10. Selain sate lilit, ada juga sate maranggi khas Cirebon yang biasanya direndam terlebih dahulu di dalam bumbu khusus sebelum dibakar

ilustrasi resep sate maranggi (vecteezy.com/Carlo Locara)
ilustrasi resep sate maranggi (vecteezy.com/Carlo Locara)

11. Walau kini sudah mudah ditemui, namun nasi pecel ternyata berasal dari Madiun. Bahkan, kota tersebut semakin dikenal berkat makanan ini

Ilustrasi pecel tumpang (Pixabay/Yusuf Wiyono)
Ilustrasi pecel tumpang (Pixabay/Yusuf Wiyono)

12. Sedangkan, kerak telor adalah makanan yang harus dicoba saat ke Jakarta. Uniknya, kuliner ini dimasak di atas arang, lho

Ilustrasi penjual kerak telor (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Ilustrasi penjual kerak telor (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Tentu saja wajar jika kamu mengingat suatu kota ataupun daerah saat menyantap beberapa makanan, nih. Sebab, sederet makanan di atas ternyata menjadi ikon dari suatu daerah atau kota sehingga wajib menjajalnya saat melancong ke sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
Retno Rahayu
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us