Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Kopi dengan Susu Nabati dan Susu Sapi, Enak Mana?

ilustrasi susu
ilustrasi susu (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Intinya sih...
  • Kopi dengan susu sapi memberikan rasa kaya dan lembut, sementara susu nabati menawarkan variasi rasa yang lebih ringan atau manis.
  • Susu sapi menghasilkan busa halus untuk minuman berbasis espresso, sedangkan susu nabati memiliki tekstur yang lebih ringan dan tidak terlalu berat di lambung.
  • Susu sapi kaya akan nutrisi penting, namun susu nabati lebih rendah kalori, lemak, bebas kolesterol, serta dianggap lebih ramah lingkungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama bagi mereka yang mencari semangat di pagi hari atau momen tenang di sore hari. Namun, pilihan bahan campuran dalam secangkir kopi kini semakin beragam. Jika dulu kopi susu identik dengan campuran susu sapi, kini banyak orang mulai beralih ke susu nabati, seperti almond milk, soy milk, atau oat milk, karena alasan kesehatan hingga preferensi rasa.

Perbedaan antara kopi dengan susu sapi dan kopi dengan susu nabati tidak hanya terletak pada cita rasanya, tetapi juga tekstur, kandungan gizi, dan cara keduanya bereaksi terhadap panas. Banyak barista dan penikmat kopi mulai memperhatikan detail ini, karena setiap jenis susu dapat mengubah karakter kopi secara signifikan.

Kalau kamu kebingungan, berikut beberapa perbedaan kopi dengan susu nabati dan susu sapi yang bisa jadi pencerahan. Kalau kamu lebih suka yang mana, nih?

1. Perbedaan rasa dan aroma

ilustrasi meminum kopi
ilustrasi meminum kopi (pexels.com/Pixabay)

Kopi yang dicampur dengan susu sapi biasanya rasanya lebih kaya dan lembut. Lemak alami pada susu sapi memberikan sensasi creamy yang menyatu dengan kepahitan kopi, sehingga menciptakan keseimbangan rasa yang halus. Di sisi lain, susu nabati, seperti almond milk atau soy milk, memiliki cita rasa khas yang bisa mengubah profil kopi menjadi lebih ringan atau sedikit manis.

Setiap jenis susu nabati membawa karakter berbeda, misalnya, oat milk cenderung memberi rasa manis alami, sedangkan soy milk bisa memberikan sedikit aroma kacang. Hal ini membuat pengalaman menikmati kopi menjadi lebih bervariasi tergantung jenis susu yang digunakan. Pilihan ini sering kali kembali pada selera masing-masing dan cara penyajiannya, terutama bagi pencinta latte atau flat white.

2. Tekstur dan kemampuan membentuk busa

ilustrasi kopi
ilustrasi kopi (unsplash.com/justin bhalla)

Susu sapi memiliki kandungan protein dan lemak yang ideal untuk menghasilkan busa halus saat dipanaskan atau di-steam. Tekstur inilah yang menjadikan susu sapi unggul dalam pembuatan latte art dan minuman berbasis espresso lainnya. Busa yang dihasilkan juga lebih stabil dan lembut, sehingga memberikan sensasi lembut di setiap tegukan.

Berbeda dengan itu, susu nabati sering kali lebih sulit menghasilkan busa sempurna, karena kandungan protein dan lemaknya lebih rendah. Meskipun begitu, produsen kini telah mengembangkan varian khusus barista edition untuk oat milk dan soy milk agar lebih mudah di-foam. Teksturnya memang berbeda, tetapi banyak orang justru menyukai hasilnya yang lebih ringan dan tidak terlalu berat di lambung.

3. Kandungan nutrisi dan kesehatan

ilustrasi susu
ilustrasi susu (pexels.com/Pixabay)

Dari segi nutrisi, susu sapi mengandung kalsium, protein, dan vitamin B12 yang tinggi, sehingga menjadikannya sumber gizi penting bagi tubuh. Namun, susu sapi juga memiliki kandungan lemak jenuh dan laktosa yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi sebagian orang yang intoleran laktosa. Karena itu, sebagian penikmat kopi memilih beralih ke susu nabati.

Susu nabati, seperti soy milk dan oat milk, biasanya lebih rendah kalori dan lemak, serta bebas kolesterol. Selain itu, beberapa merek susu nabati juga diperkaya dengan kalsium dan vitamin agar setara dengan susu sapi. Meskipun kandungan proteinnya tidak selalu setinggi susu sapi, pilihan ini dianggap lebih ramah bagi tubuh dan lingkungan.

4. Sustainability dan dampak lingkungan

ilustrasi susu nabati
ilustrasi susu nabati (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam beberapa tahun terakhir, isu sustainability menjadi pertimbangan penting dalam memilih bahan makanan dan minuman, termasuk kopi. Produksi susu sapi membutuhkan air dan lahan yang besar, serta menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup tinggi. Hal ini membuat banyak konsumen mulai memikirkan dampak ekologis dari secangkir kopi yang mereka nikmati setiap hari.

Sebaliknya, susu nabati umumnya dianggap lebih ramah lingkungan karena jejak karbon dan penggunaan airnya lebih rendah. Produksi oat milk dan almond milk misalnya, dinilai lebih berkelanjutan meskipun tetap membutuhkan perhatian dalam pengelolaan sumber daya. Dengan meningkatnya kesadaran terhadap perubahan iklim, pilihan susu dalam kopi kini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tanggung jawab terhadap bumi.

Setiap jenis susu memiliki keunikan tersendiri dalam memengaruhi rasa dan karakter secangkir kopi. Susu sapi tetap unggul dalam hal tekstur dan rasa klasik, sedangkan susu nabati menawarkan alternatif yang lebih ringan dan ramah lingkungan. Pada akhirnya, pilihan terbaik bergantung pada preferensi pribadi serta nilai yang ingin dijaga, baik dari sisi cita rasa maupun kesadaran terhadap kesehatan dan Bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Telur Bacem, Menu Sederhana yang Nikmatnya Bikin Tambah Nasi!

14 Okt 2025, 22:38 WIBFood