5 Perbedaan Takjil Tradisional vs Modern, Mana yang Lebih Nikmat?

- Takjil tradisional terbuat dari bahan alami seperti kolak, es buah, dan kurma dengan rasa manis alami.
- Takjil modern menggunakan bahan luar negeri seperti bubble tea, pancake mini, atau es krim dengan topping unik.
- Takjil tradisional lebih hangat, familiar, disajikan sederhana, dan harganya terjangkau.
Bulan Ramadan adalah waktu yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Salah satu kebiasaan yang sudah jadi tradisi di setiap Ramadan adalah takjil. Takjil, makanan ringan untuk membatalkan puasa setelah seharian menahan lapar dan haus.
Nah, takjil zaman sekarang gak cuma yang tradisional aja, lho! Ada juga takjil modern yang makin populer. Lalu, apa sih perbedaan antara takjil tradisional dan modern? Mana yang lebih nikmat? Yuk, simak penjelasannya!
1. Bahan-bahan yang digunakan

Takjil tradisional biasanya dibuat dari bahan sederhana yang masih alami. Misalnya kolak, es buah, bubur sumsum, atau kurma yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Makanan ini terbuat dari bahan-bahan alami seperti pisang, kelapa, gula merah, atau ketan yang memberikan sensasi rasa manis alami yang khas.
Nah, takjil modern gabungan dari berbagai bahan dari luar negeri, seperti bubble tea, pancake mini, atau es krim dengan topping yang unik. Bahkan ada juga takjil modern yang menggunakan bahan olahan seperti sirup warna-warni, jelly, atau boba dengan rasa yang lebih manis.
2. Rasa dan keunikan

Takjil tradisional punya rasa yang lebih hangat dan menenangkan, misalnya kolak pisang dengan rasa yang manis dan santan kental. Rasanya lebih familiar dan mengingatkan kita dengan momen buka puasa bareng keluarga. Takjil tradisional juga punya rasa yang lebih seimbang dan gak terlalu manis.
Sedangkan takjil modern punya rasa yang lebih bervariasi dan kreatif. Misalnya, es bubble tea dengan berbagai topping, atau es krim dengan tambahan berbagai macam bahan. Rasa yang ditawarkan takjil modern lebih manis dan kadang bisa bikin ketagihan.
3. Penyajian dan tampilan

Takjil tradisional biasanya disajikan dengan cara yang lebih sederhana. Contohnya seperti kolak yang ada di dalam mangkuk atau es buah yang disajikan dengan gelas kaca. Penyajiannya memang gak ribet, tapi selalu punya daya tarik tersendiri dan terkesan homey.
Sementara, takjil modern tampilan pasti lebih menarik dan Instagramable. Misalnya, bubble tea dengan warna-warni yang cerah, es krim yang ada banyak topping, atau pancake mini yang disusun cantik. Takjil modern lebih menarik mata dan jadi pilihan banyak orang yang ingin makan enak tapi gak ketinggalan momen estetiknya.
4. Harga dan ketersediaan

Takjil tradisional biasanya punya harga yang lebih terjangkau karena bahan-bahannya mudah ditemukan dan harganya gak mahal. Seperti kolak atau es buah yang bisa dijual dengan harga yang ramah di kantong.
Sebaliknya, takjil modern biasanya lebih mahal karena bahan dan cara pembuatannya lebih rumit. Misalnya bubble tea atau es krim dengan topping berbagai jenis yang harganya lebih tinggi dibandingkan dengan takjil tradisional.
5. Pengaruh terhadap kesehatan

Takjil tradisional menggunakan bahan-bahan alami yang juga punya manfaat kesehatan, seperti kolak pisang yang kaya serat, atau es buah yang mengandung vitamin. Takjil jenis ini biasanya jarang menggunakan bahan pengawet dan pewarna buatan.
Tapi, takjil modern biasanya mengandung bahan tambahan seperti sirup manis, pemanis buatan, atau pewarna makanan. Meskipun rasanya manis dan lezat, takjil modern bisa mengandung lebih banyak kalori dan gula yang kurang baik kalau dikonsumsi berlebihan.
Jadi, mana yang lebih nikmat? Jawabannya tergantung dengan selera dan mood kamu! Keduanya punya keistimewaan sendiri, jadi gak ada salahnya nikmati keduanya dengan cara bergantian.