Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Thyme vs Oregano untuk Masakan

ilustrasi oregano (pexels.com/ariesa66)
ilustrasi oregano (pexels.com/ariesa66)

Herbal kering kerap menjadi pahlawan di dapur. Jika bumbu rempah biasanya tampil mencolok dengan rasa dan aroma yang kuat, herbal kering justru menghadirkan lapisan rasa yang lebih halus tapi mampu mengubah masakan biasa menjadi hidangan yang beraroma kaya. Dua herbal kering yang paling populer dan serbaguna adalah thyme dan oregano.

Meski sering dipadukan dalam masakan Mediterania maupun Amerika Latin, thyme dan oregano sebenarnya memiliki karakter rasa, aroma, serta kegunaan kuliner yang sangat berbeda. Memahami kapan harus menggunakan salah satunya dapat membantu meningkatkan kedalaman rasa dan kompleksitas masakanmu. Di sini, kita akan membahas perbedaan rasa, tampilan, aroma, pasangan makanan ideal, hingga cara memasak yang tepat untuk thyme versus oregano agar kamu bisa memilih herbal terbaik untuk setiap hidangan.

1. Penampilan

ilustrasi thyme (pixabay.com/Hans)
ilustrasi thyme (pixabay.com/Hans)
  • Daun
    Perbedaan paling jelas terlihat dari bentuk daunnya. Thyme memiliki daun kecil, ramping, dan berwarna hijau keabu-abuan. Sementara itu, oregano punya daun lebih lebar, berbentuk oval, dan berwarna hijau lebih gelap.
  • Bunga
    Bunga thyme tumbuh dalam kelompok padat dengan ukuran kelopak yang kecil. Pada jenis Thymus vulgaris, bunga biasanya berwarna putih, sedangkan Thymus serpyllum memiliki bunga ungu yang cantik. Oregano memiliki kelompok bunga yang lebih longgar dengan warna mulai dari ungu muda hingga ungu gelap.
  • Batang
    Thyme memiliki batang yang lebih kaku dan berkayu. Sedangkan, oregano cenderung memiliki batang yang lebih lembut dan lentur. Perbedaan ini membuat keduanya mudah dikenali, baik saat ditanam di kebun maupun saat dijual segar di toko.

2. Aroma

ilustrasi oregano
ilustrasi oregano (pixabay.com/Jörg Husemann)

Thyme memiliki aroma yang lembut, herba, dan menenangkan. Ada sentuhan lemon dan mint yang membuatnya terasa segar. Saat digunakan dalam masakan atau minyak aromatik, wanginya bisa memenuhi dapur dengan suasana hangat dan menenangkan.

Sebaliknya, oregano punya aroma yang jauh lebih kuat dan mudah dikenali. Aromanya tajam, earthy, dan sedikit pedas. Ketika dipakai dalam masakan, baunya langsung menguar dan memberikan kesan hangat serta kaya.

3. Profil rasa

ilustrasi thyme
ilustrasi thyme (pixabay.com/Iren)

Oregano memiliki rasa yang tegas: sedikit pedas, pahit ringan, earthy, dan pungent. Herbal ini memberi "tendangan" hangat serta aroma khas pada masakan. Itulah sebabnya oregano menjadi bintang dalam masakan Italia dan Mediterania, seperti pizza, pasta, dan grilled meat.

Thyme memiliki rasa yang lebih lembut dan serbaguna. Rasa herba yang earthy dipadukan dengan sedikit sentuhan lemon membuatnya cocok untuk berbagai hidangan. Thyme bukan tipe bumbu yang mendominasi; justru ia memperkuat rasa bahan lain.

4. Cocok untuk masak apa

ilustrasi oregano (pexels.com/ariesa66)
ilustrasi oregano (pexels.com/ariesa66)

Dried thyme cocok untuk:

  • Ayam dan telur — memberikan aroma lembut pada roast chicken atau omelet.
  • Sayuran akar — menyempurnakan rasa wortel, kentang, dan lobak panggang.
  • Sup dan stew — memberi kedalaman rasa pada hidangan berkuah dan masakan slow-cook.
  • Isian dan roti — berpadu cantik dengan bawang putih, bawang bombai, dan minyak zaitun.

Thyme dikenal sebagai herbal yang “ramah” karena mendukung rasa lain tanpa mendominasi.

Dried oregano paling pas untuk:

  • Saus berbasis tomat — wajib dalam marinara, saus pizza, dan ratatouille.
  • Daging sapi dan kambing — cocok untuk bahan berlemak dan beraroma kuat.
  • Masakan Meksiko dan Mediterania — seperti taco, ikan panggang, dan hidangan berbahan zaitun.
  • Salad dan vinaigrette — memberikan sensasi pedas dan aroma kuat pada dressing.

Oregano bekerja optimal pada hidangan dengan asam, lemak, atau bumbu pedas, karena aromanya membantu menyeimbangkan rasa.

5. Cara memasak dan sensitivitas terhadap panas

ilustrasi daun thyme
ilustrasi daun thyme (pixabay.com/WikimediaImages)

Dried thyme tahan terhadap waktu memasak yang lama. Cocok untuk masakan dipanggang, rebus lama, atau braise. Semakin lama dimasak, aromanya keluar perlahan dan menyatu sempurna.

Dried oregano lebih sensitif terhadap panas. Jika dimasak terlalu lama, aromanya bisa menjadi terlalu kuat atau pahit. Sebaiknya ditambahkan di akhir proses memasak atau sebagai taburan terakhir.

Dengan memahami perbedaan mendasar antara thyme dan oregano dalam masakan, kamu akan jauh lebih mudah memilih herbal yang tepat untuk memperkaya cita rasa hidanganmu. Dengan memadukan keduanya sesuai kebutuhan, masakan sehari-hari pun bisa terasa lebih aromatik dan lezat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Pastel Beef Rendang, Camilan Spesial untuk Akhir Pekan

25 Nov 2025, 08:21 WIBFood