8 Tips Menyimpan dan Menghangatkan Opor Ayam Lebaran

- Opor ayam merupakan makanan wajib Lebaran yang sering bersisa dan bisa disimpan hingga lusa.
- Pisahkan daging ayam dengan kuah saat menyimpan untuk menjaga kualitasnya.
- Saat menghangatkan, pastikan suhu stabil, hindari pemanasan beku, dan periksa kondisi sebelum disantap.
Opor ayam merupakan salah satu makanan yang wajib ada di meja makan saat Lebaran. Biasanya, opor ayam akan disajikan untuk keluarga besar atau tamu yang datang berkunjung. Rasanya yang nikmat dengan kuah gurih selalu membuat orang ketagihan dan menambah porsi nasi atau ketupatnya.
Karena dibuat dalam porsi banyak, tak jarang opor ayam masih bersisa, meski semua orang di rumah dan para tamu sudah menyantapnya. Opor ayam tersebut masih bisa disimpan dan disantap kembali keesokan harinya, bahkan hingga lusa, lho.
Ada beberapa tips menyimpan dan menghangatkan opor ayam Lebaran, agar tetap nikmat dan gak gampang basi. Berikut di antaranya.
1. Pastikan opor ayam dalam keadaan dingin

Sebelum dihangatkan kembali keesokan harinya, biasanya opor akan disimpan terlebih dahulu semalaman. Pastikan makanan tersebut benar-benar dalam keadaan sudah dingin dan tidak ada uap panasnya.
Sebab, opor akan disimpan di dalam kulkas dan wadah tertutup. Jika disimpan dalam kondisi hangat atau bahkan panas, maka uap panas akan terjebak di dalamnya dan menimbulkan titik-titik air yang bisa memengaruhi kualitas opor nantinya. Bahkan, opor ayammu bisa basi.
2. Pisahkan ayam dan kuahnya

Langkah selanjutnya adalah memisahkan daging ayam dengan kuah opor. Masukkan keduanya di dalam wadah yang berbeda. Tujuannya agar daging ayam dan kuah bisa matang merata saat dihangatkan nanti dan menjaga kualitasnya.
Jika disimpan di dalam wadah yang sama, daging ayam akan 'terendam' kuah opor dalam jangka waktu lama dan bisa menyebabkan kuah mengental, atau bahkan teksturnya jadi agak berlendir. Proses menghangatkan ayamnya pun akan cenderung lama nantinya.
3. Jangan menyentuh daging dan kuah dengan tangan

Saat memisahkan daging ayam dan kuah, gunakan sendok sayur atau pencapit makanan. Jangan sesekali mengambil ayam di dalam kuah menggunakan tangan meski kamu sudah cuci tangan terlebih dahulu.
Selain tidak sopan, bisa jadi tanganmu masih membawa banyak bakteri yang akan mengontaminasi ayam dan kuahnya. Bakteri tersebut akan membuat opor ayam jadi cepat basi. Gak mau ini terjadi, kan?
4. Gunakan wadah yang tertutup rapat

Wadah yang digunakan untuk menyimpan opor ayam juga harus diperhatikan. Pastikan kondisinya bersih, kering, dan bisa ditutup dengan rapat. Kamu bisa menggunakan Thinwall, Tupperware, atau bahkan wadah plastik yang sudah terjamin food grade.
Setelah ayam atau kuah dimasukkan ke dalamnya, tutup rapat wadah tersebut agar aroma atau bau dari luar tidak memengaruhi atau mengontaminasi opor ayam selama proses penyimpanan.
5. Simpan opor ayam di dalam kulkas

Setelah ditutup rapat, simpan wadah berisi ayam dan kuah opor ke dalam kulkas, tepatnya di bagian chiller atau di rak bawahnya juga tidak masalah. Opor tersebut bisa awet selama kurang lebih tiga hari, asalkan suhu kulkas tetap stabil dan opor tetap tertutup rapat.
Apabila ingin menyimpan opor ayam lebih dari tiga hari, karena tidak tahu kapan menghangatkannya lagi, kamu bisa memasukkannya ke dalam freezer. Opor akan jadi beku dan awet lebih lama.
6. Keluarkan opor dari kulkas dan diamkan beberapa saat

Saat hendak menghangatkan opor ayam, keluarkan dulu dari dalam kulkas, kemudian didiamkan beberapa saat hingga suhunya stabil atau hampir sama dengan suhu ruang. Hindari menghangatkan opor ayam saat masih dalam keadaan dingin, apalagi beku, karena bisa merusak santannya.
Jika masih beku, turunkan opor ayam ke chiller semalaman hingga mencair. Kemudian, lanjutkan dengan proses yang sama seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
7. Rebus opor dengan api kecil

Setelah suhu opor stabil atau sama dengan suhu ruang, masukkan kuahnya terlebih dahulu ke dalam panci dan rebus dengan api kecil sambil diaduk. Tujuannya agar santan tidak pecah. Setelah santan hangat, masukkan ayam dan masak sampai semuanya panas dan mendidih.
Selain panci, kamu juga bisa menghangatkan opor ayam dengan microwave. Jika wadah yang kamu gunakan untuk menyimpan opor ayam aman untuk microwave, maka kamu tinggal memasukkannya dan panaskan hingga merata.
Jika sudah, keluarkan opor, lalu aduk sebentar dan cek apakah sudah panas. Kamu boleh memanaskannya lagi pada suhu di atas 80 derajar Celsius.
8. Periksa kondisi opor ayam

Setelah dihangatkan, periksa kondisi opor ayam sebelum disajikan dan disantap. Apalagi, opor ayam termasuk makanan bersantan yang rentan rusak. Pertama, perhatikan kondisi kuahnya. Jika santan tidak pecah dan tidak berlendir, maka masih aman dikonsumsi.
Selanjutnya, ambil 1 sdm kuah, lalu cicipi. Apabila rasa dan aromanya tidak berubah, maka opor ayam aman untuk dikosumsi. Sebaliknya, jika rasanya agak kecut, sebaiknya jangan dimakan, karena hal itu menunjukkan bahwa opor ayam sudah basi.
Itu dia tips menyimpan dan menghangatkan opor ayam Lebaran yang bisa kamu terapkan. Ikuti beberapa tips di atas saat opor ayammu masih sisa banyak, supaya tak terbuang sia-sia. Selamat menyambut Lebaran!