Kita tahu Indonesia memiliki rempah-rempah asli yang banyak di berbagai nusantara. Tak jarang banyak orang pun mengolahnya sebagai hidangan sehat dan telah diakui juga hasilnya pun baik pada kesehatan tubuh manusia.
Contohnya diolah menjadi wedangan dan ada beberapa macam wedangan yang harus kita ketahui dan kita coba.
Minuman tradisional khas Sunda ini memang sering kita temui di pinggiran jalan apalagi saat di malam hari, dijajakan dengan beberapa camilan hangat lainnya seperti kacang-kacangan, ubi, dan kue tradisional lainnya.
Bajigur yang berbahan dasarnya yaitu gula aren dan santan ini pun menjadikan hasil rasa yang gurih dan ditambahkan dengan bahan rempah lainnya seperti jahe, kayu manis, dan kopi, rasa khas minuman bajigur pun terasa nikmat, hangat dan segar.
Semua orang pasti tahu dengan minuman sekoteng yang berasal dari khas Jawa Tengah ini, namun sebenarnya sekoteng asli dari Tiongkok. Namanya yang berasal dari bahasanya yaitu shiguoteng yang artinya shi(10), guo (buah)dan teng (kuah/sup).
Jadi maksudnya hidangan minuman yang berisikan 10 atau beberapa macam buah. Karena itu awalnya shiguoteng dibawa oleh orang-orang Tiongkok ke Indonesia dan akhirnya namanya dilafalkan menjadi sekoteng.
Sekoteng merupakan minuman dengan citarasa khas jahe yang dicampurkan dengan beberapa topping lainnya seperti kacang-kacangan, pacar cina, kolang-kaling dan potongan roti. Dan wedangan sekoteng juga masih sering kita jumpai pada di malam hari.
Wedang uwuh adalah minuman berasal dari khas Yogyakarta yang sangat nikmat dengan campuran rempah-rempahnya. Karena dari namanya saja yang artinya minuman sampah, maksudnya minuman yang memiliki rasa manis, pedas dan berwarna merah cerah yang diseduh dari jahe dan secang, lalu ditambahkan rempah asli dedaunan kering, cengkih, kayu manis, serai, dan sebagainya.
Hidangan hangat wedang uwuh memiliki cita rasa yang khas dan autentik, apalagi jika diminumnya saat di malam hari atau di musim tak menentu dan sangat jelas baik untuk imun tubuh.
Sama juga minuman tradisional yang berasal dari Tiongkok, minuman wedang ronde juga begitu nikmat di Indonesia terutama khas dari Jawa. Jika dari Cina wedang memiliki nama aslinya yakni Tāngyuán yang artinya kesederhanaan dan di Indonesia kita sebut ronde.
Yang membedakannya ialah kita membuat wedang ronde dengan tambahan ramuan jahe pada airnya dan tentu sama menggunakan bola-bola yang terbuat dari tepung ketan yang berisikan pasta kacang dan dilengkapi dengan tambahan kolang-kaling, kacang tanah dan potongan roti pada minuman wedang ronde.
Wedang khas dari Jawa Timur yang hanya satu bahan utamanya yakni kayu secang ini juga memberikan hidangan minuman yang berwarna merah cerah dan rasanya yang nikmat dan bisa disajikan dalam keadaan hangat maupun dingin.
Tak hanya kayu secang, ada bahan rempah lainnya yang membuat wedang secang ini dipercaya sangat berguna untuk meningkatkan stamina tubuh, yakni antara lain serai, kayu manis, kapulaga dan daun pandan.
Wedang tradisional selanjutnya adalah bandrek, sangat dikenal dari khas Sunda Jawa Barat. Minuman bandrek biasanya sangat nikmat disantap saat panas-panas di musim hujan, selalu memberikan sensasi kehangatan dalam tubuh.
Kadang orang banyak yang menyukai minuman ini karena berbahan dasarnya yaitu jahe dan gula merah, sebagian juga ada yang menambahkan rempah-rempah tersendiri seperti serai, merica, telur, susu dan sebagainya untuk memberikan selera pada minuman hangat ini.
Tidak hanya kenikmatannya saja, bandrek juga memberikan beberapa manfaat untuk tubuh seperti batuk, sakit tenggorokan dan masih banyak lagi.
Mungkin gak banyak orang yang tahu tentang wedangan satu ini, ialah Sarabba. Minuman racikan khas Makassar ini juga kaya akan rempah dan sangat bermanfaat pada ketahanan imun tubuh.
Sarabba biasanya memakai bahan alami yang juga dipercaya sebagai minuman pemulih stamina dan mengusir flu, antara lainnya jahe, gula aren, santan, kuning telur dan merica bubuk.
Jika kamu ke kota Makasar, coba deh kamu minum wedang satu ini akan terasa beda nikmatnya atau bisa juga membuatnya sendiri di rumah.
Di bagian Indonesia timur juga ada loh, wedangan hangat bagi tubuh yaitu Air Guraka. Lebih dikenal sebagai minuman hangat khas dari Maluku utara yang terbuat dari rebusan jahe dan gula merah.
Paling membedakan antara wedang lainnya adalah air guraka memakai tambahan kacang kenari sebagai toppingnya dan tak jarang air guraka disajikan dalam keadaan dingin.
Lebih jelas lagi karena Nusa Tenggara merupakan daerah tropis yang bersuhu panas yang cukup tinggi dan di sana juga banyak tumbuh tanaman kacang kenari.
Wedangan khas Sumatra Barat ialah teh talua atau teh telur. Biasanya teh talua sebagai menu minuman wajib di warung tradisional maupun restoran Padang.
Dari bahan-bahan hingga cara membuatnya pun mudah, yaitu memakai campuran teh, gula dan telur ayam kampung, lalu diberi sedikit perasan jeruk nipis dan susu, dicampurkan hingga berbusa.
Tenang, minuman ini bukan alkohol melainkan wedangan yang baik untuk tubuh. Bir kotjok merupakan minuman es bir khas Bogor yang memang secara visualnya mirip dengan minuman bir tapi isinya bermanfaat karena adanya bahan-bahan alami yaitu ada campuran kayu manis, jahe, dan cengkih. Dibuat dengan dikocok dan disajikan secara dingin dan berbusa, namun bisa juga dalam keadaan hangat.
Demikian itulah macam-macam wedangan dari berbagai nusantara. Kita turut bangga karena Indonesia mempunyai banyak jenis rempah yang bisa kita olah sebagai makanan atau minuman yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita.