Penting! 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Simpan Telur di Suhu Ruang

- Menyimpan telur dari supermarket di kulkas penting untuk mencegah bakteri.
- Telur yang sudah dicuci hanya aman disimpan di suhu ruang maksimal dua jam.
- Penyimpanan telur di kulkas dan cara penyimpanannya juga penting untuk keamanan makanan.
Kamu mungkin pernah melihat telur disimpan di suhu ruang di beberapa negara Eropa, tapi di Indonesia, kebanyakan orang langsung menyimpannya di kulkas. Mana yang benar? Ternyata, cara menyimpan telur bergantung pada beberapa faktor, termasuk proses pencucian dan asal telur tersebut.
Menurut para ahli, telur yang dibeli di supermarket sebaiknya selalu disimpan di kulkas, sementara telur fresh dari peternakan bisa bertahan lebih lama di suhu ruang, tapi dengan catatan tertentu. Nah, sebelum kamu memutuskan menyimpan telur di meja dapur, ada beberapa hal penting yang perlu kamu pahami. Simak penjelasannya!
1. Telur dari supermarket harus masuk kulkas

Kalau kamu beli telur di supermarket, langsung aja masukin ke kulkas begitu sampai rumah. Menurut Caitlin Clark, seorang ahli pangan dari Colorado State University, telur di Amerika harus dicuci setelah dipanen karena ayam di sana belum divaksinasi terhadap Salmonella.
Proses pencucian ini memang penting untuk menghilangkan bakteri, tapi di sisi lain juga menghilangkan lapisan pelindung alami di kulit telur yang disebut “bloom”. Nah, karena lapisan itu hilang, kulit telur jadi lebih rentan ditembus bakteri. Jadi tanpa pendinginan, telur dari supermarket bisa cepat banget jadi tempat tumbuhnya kuman.
2. Telur bisa bertahan di suhu ruang hanya maksimal 2 jam

Kalau kamu lagi masak atau lupa memasukkan telur ke kulkas, jangan panik dulu. Tapi ada batas waktunya, ya. Telur yang sudah dicuci (seperti dari supermarket) hanya aman disimpan di suhu ruang maksimal dua jam, atau satu jam kalau suhu ruangan lebih dari 32°C.
Setelah lewat waktu itu, risiko kontaminasi bakteri makin besar. Jadi sebaiknya jangan terlalu lama membiarkan telur di luar, apalagi kalau cuaca lagi panas-panasnya.
3. Telur segar dari peternakan punya perlindungan alami

Beda cerita kalau kamu beli telur langsung dari peternakan atau petani lokal yang gak mencuci telurnya. Telur jenis ini masih punya lapisan “bloom” yang bikin bakteri lebih susah masuk ke dalam.
Menurut Francine Shaw, seorang konsultan keamanan pangan, telur segar yang belum dicuci bisa tahan beberapa hari di suhu ruang. Tapi tetap ada risiko karena Salmonella masih bisa aja ada di dalam telur. Jadi walaupun lebih tahan, penyimpanan di kulkas tetap jadi pilihan paling aman.
4. Jangan pindah-pindah tempat penyimpanan

Kalau telur sudah pernah masuk kulkas, jangan dikeluarkan lagi dan disimpan di suhu ruang. Caitlin Clark menjelaskan, saat telur dingin dikeluarkan dari kulkas, akan terbentuk embun di permukaannya. Embun ini bisa jadi jalur masuk bakteri ke dalam telur karena kulitnya yang berpori.
Makanya, sekali masuk kulkas, telur harus tetap disimpan di sana sampai kamu siap menggunakannya. Memindah-mindahkan tempat penyimpanan justru bikin telur lebih cepat terkontaminasi.
5. Penyimpanan di kulkas pun ada aturannya

Kalau kamu pikir cukup simpan telur di kulkas tanpa aturan, kamu salah. USDA menyarankan supaya telur disimpan di bagian paling dingin kulkas, yaitu di rak belakang, bukan di pintu. Soalnya, suhu di pintu kulkas cenderung naik-turun karena sering dibuka-tutup.
Selain itu, simpan telur dalam karton aslinya, ya. Kulit telur itu bisa menyerap bau dari makanan lain. Dengan tetap menggunakan kemasannya, telur lebih terlindungi dari bau asing dan lebih tahan lama.
Meskipun terlihat sederhana, menyimpan telur dengan benar ternyata penting banget untuk menjaga keamanan makanan dan kesehatan keluarga. Hal kecil seperti menyimpan telur di suhu yang salah bisa berisiko besar kalau gak ditangani dengan tepat.
Jadi, kalau kamu masih sering taruh telur di meja dapur dalam waktu lama, mulai sekarang yuk ubah kebiasaan itu. Pahami jenis telur yang kamu punya, dan pastikan kamu menyimpannya dengan cara yang paling aman.