Drama seri Korea Selatan berjudul Vincenzo tengah hangat diperbincangkan oleh para penggemarnya. Tak hanya karena menjadi drama comeback aktor Song Joong Ki ke layar kaca, namun juga alur cerita yang menarik untuk terus diikuti. Tema mafia yang pada umumnya terkesan berat malah disajikan lebih ringan dengan bumbu-bumbu komedi.
Tapi, sadarkah kalian, jika ada beberapa adegan dalam Vincenzo yang memperlihatkan ia sedang menyantap kuliner khas Korea Selatan? Berikut beberapa diantaranya, nih.
Pada episode 2, Vincenzo dan Hong Cha Young menyantap sepiring tteokbokki di salah satu kedai di Geumga Plaza. Vincenzo sangat menikmati kelezatan kudapan tersebut hingga naas piring malah terbalik sebab tersenggol oleh anak si pemilik kedai dan mengotori pakaiannya.
Tteokbokki adalah panganan Korea yang dikenal sebagai street food. Tteok dibuat dari tepung beras, dibentuk menjadi silinder, lalu dipotong-potong agar lebih mudah disantap. Kuahnya berasal dari gochujang, sehingga cita rasa tteokbokki pun memang pedas.
Masih di episode 2, keesokan pagi seusai minum-minum bersama pengacara Hong Yoo Chan, Vincenzo merasakan pusing hebat yang ditengarai akibat reaksi sistem imun pasca mengonsumsi alkohol yang terlalu banyak.
Hong Yoo Chan pun meneleponnya dan menyuruh Vicenzo datang ke rumahnya. Di rumah, Vincenzo sudah dihidangkan semangkuk sup kecambah oleh pengacara Yoo Chan.
Usut punya usut, sup kecambah tersebut adalah kongnamul guk atau Korean bean sprout soup. Kecambah yang digunakan berasal dari kedelai. Sajian hangat yang menyegarkan ini umumnya dilahap sebagai makanan pendamping, serta sebagai sup pereda mabuk.
Menjelang akhir episode 2, Vincenzo dan pengacara Hong Yoo Chan menyeruput makgeolli di sebuah kedai. Agaknya, Vincenzo masih belum umum dengan minuman beralkohol tradisional tersebut. Pasalnya, pengacara Hong malah sempat mengajarinya cara meminum makgeolli.
Makgeolli adalah minuman beralkohol tradisional ala Korea dengan kadar alkohol rendah, jika dibandingkan dengan soju. Minuman ini diolah dari beras yang dikukus serta difermentasi. Oleh sebab itu, warnanya pun putih keruh.
Pada episode 5, Vincenzo, Jang Jun Woo serta Hong Chae Young menyantap sajian yang terkenal dengan cita rasa pedasnya. Hong Chae Young sangat menyukai level kepedasan yang dipilihnya.
Namun, Vincenzo dan Jun Woo malah sudah kepedasan melahap semangkuk jjamppong. Apalagi, ketika Chae Young kembali menambahkan minyak ke mangkuk Vincenzo dan Jun Woo.
Ternyata, jjamppong adalah mi seafood kuah pedas khas Korea. Sensasi pedasnya berasal dari penggunaan gochugaru. Semangkuk jjamppong berisi kuah kemerahan yang banyak, mi, dan aneka ragam makanan laut, seperti udang, kerang, hingga cumi-cumi. Jjamppong tersebut disantap selagi hangat.
Muncul pada episode 5, gyeran mari adalah satu dari sekian sajian tradisional Korea yang dimasak oleh koki Toto. Ini ia lakukan sebagai bentuk dukungannya pada Vincenzo dan pengacara Hong yang akan berjuang di persidangan pada hari itu. Vincenzo sangat mengapresiasi kelezatan telur dadang gulung itu.
Gyeran mari tersebut tak hanya terdiri dari telur saja melainkan beragam bahan lain. Ada sayur-sayuran, daun bawang, olahan daging, jamur, makanan laut yang sudah diasinkan, bahkan keju. Oleh sebab itu, teksturnya tebal punya cita rasa yang kaya.
Sineas perfilman tak hanya menyuguhkan intrik rumit dan pemeran yang menarik saja. Sebab, melaui cuplikan adegannya, promosi kuliner khas juga dapat disisipkan. Hal ini bukan rahasia lagi dalam drama seri ataupun film besutan Korea Selatan. Kita jadi belajar pula tentang budayanya, kan?