5 Tips Membuat Falafel Renyah di Luar tapi Lembut di Dalam

Falafel adalah makanan khas Timur Tengah yang terbuat dari kacang-kacangan, biasanya chickpeas (kacang arab), yang dibumbui rempah dan digoreng hingga berwarna cokelat keemasan. Camilan ini terkenal dengan teksturnya yang unik, yaitu renyah di luar namun tetap lembut dan moist di dalam. Gak heran kalau falafel sering jadi favorit, apalagi saat disajikan dengan hummus, salad, atau roti pita hangat.
Namun, membuat falafel yang sempurna ternyata gak semudah yang dibayangkan. Kalau salah teknik, falafel bisa jadi terlalu kering, hancur saat digoreng, atau malah berminyak. Karena itu, penting banget mengetahui trik dan tips supaya hasilnya enak serta sesuai harapan. Dengan sedikit perhatian pada detail, kamu bisa membuat falafel seenak buatan restoran.
Nah, buat kamu yang mau coba bikin falafel sendiri di rumah, berikut ini ada lima tips yang bisa membantu menghasilkan falafel renyah di luar tapi lembut di dalam.
1. Gunakan kacang yang direndam, bukan direbus

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat membuat falafel adalah menggunakan kacang arab rebus. Padahal, kacang yang direbus bisa membuat adonan jadi terlalu lembek dan susah dibentuk. Hasilnya, falafel mudah hancur saat digoreng dan teksturnya jadi gak renyah.
Cara yang tepat adalah dengan merendam kacang arab kering selama 12–24 jam. Perendaman ini cukup membuat kacang jadi empuk, tapi tetap punya tekstur yang pas untuk digiling. Dengan begitu, adonan falafel bisa terbentuk dengan baik tanpa harus ditambahkan banyak tepung.
Selain itu, kacang yang hanya direndam akan menghasilkan tekstur dalam falafel yang lebih ringan, lembut, dan gak terlalu padat. Jadi, kamu bisa mendapatkan kontras yang sempurna antara bagian luar yang crispy dengan dalam yang moist.
2. Jangan terlalu halus saat menggiling adonan

Tekstur falafel yang enak bergantung pada cara menggiling bahan. Kalau adonan digiling terlalu halus, hasilnya akan mirip pasta dan falafel jadi terlalu padat setelah digoreng. Sebaliknya, kalau terlalu kasar, adonan bisa susah menyatu dan gampang hancur.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, giling kacang arab bersama bawang putih, bawang merah, peterseli, daun ketumbar, dan rempah lain hingga teksturnya menyerupai butiran kasar, hampir seperti pasir lembap. Tekstur ini membuat adonan lebih mudah dibentuk sekaligus tetap ringan setelah digoreng.
Proses penggilingan yang pas juga memastikan falafel punya rasa yang seimbang. Bumbu tercampur rata, tapi masih ada sedikit tekstur kacang yang bikin gigitan falafel lebih menarik dan gak monoton.
3. Tambahkan bumbu dan rempah secukupnya
Rahasia kelezatan falafel bukan hanya dari kacang arab, tapi juga dari perpaduan bumbu dan rempah yang digunakan. Biasanya, falafel diberi bawang putih, bawang merah, jintan bubuk, ketumbar bubuk, lada, garam, serta daun ketumbar atau peterseli segar.
Penggunaan bumbu yang tepat membuat falafel gak cuma gurih, tapi juga wangi saat digoreng. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan rasa. Jangan sampai salah satu rempah terlalu dominan sehingga menutupi rasa kacang.
Selain itu, rempah segar juga berperan penting dalam menjaga kelembutan falafel. Peterseli dan daun ketumbar, misalnya, membantu memberikan kelembapan alami yang bikin falafel gak jadi kering saat dimakan.
4. Bentuk adonan dengan ukuran yang pas

Ukuran falafel juga memengaruhi hasil akhirnya. Kalau terlalu besar, bagian dalam bisa kurang matang meski luar sudah cokelat keemasan. Sementara itu, kalau terlalu kecil, falafel bisa jadi terlalu kering dan kehilangan kelembutannya.
Ukuran yang ideal biasanya sebesar bola pingpong atau sedikit lebih kecil. Bentuknya bisa bulat atau agak pipih sesuai selera. Dengan ukuran ini, falafel akan matang merata dan menghasilkan tekstur luar yang crispy serta dalam yang lembut.
Selain itu, membentuk adonan dengan ukuran konsisten juga membuat falafel matang bersamaan. Jadi, kamu gak perlu khawatir ada yang gosong lebih dulu atau masih setengah matang.
5. Goreng dengan minyak panas dan banyak

Menggoreng falafel membutuhkan teknik yang tepat supaya hasilnya renyah dan gak berminyak. Pastikan minyak sudah benar-benar panas sebelum memasukkan falafel. Suhu ideal biasanya sekitar 170–180 derajat Celsius. Kalau minyak kurang panas, falafel akan menyerap terlalu banyak minyak dan jadi lembek.
Gunakan minyak yang cukup banyak agar falafel bisa terendam saat digoreng. Cara ini membantu falafel matang merata dan bagian luarnya lebih cepat crispy. Jangan lupa untuk menggoreng dalam jumlah sedikit-sedikit supaya suhu minyak tetap stabil.
Setelah matang, tiriskan falafel di atas tisu dapur untuk mengurangi sisa minyak. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan falafel yang renyah di luar, lembut di dalam, dan gak bikin enek karena terlalu berminyak.
Membuat falafel yang sempurna memang butuh perhatian pada detail kecil, mulai dari penggunaan kacang yang tepat, cara menggiling, pemakaian bumbu, ukuran adonan, hingga teknik menggoreng. Dengan menerapkan lima tips di atas, kamu bisa menghasilkan falafel homemade yang gak kalah enak dengan buatan restoran. Jadi, siap bikin falafel renyah di luar tapi tetap lembut di dalam untuk camilan atau menu makan malammu?