Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia

gambar bubur kampiun (instagram.com/dingdit81)
gambar bubur kampiun (instagram.com/dingdit81)

Apa yang biasanya kamu makan saat berbuka puasa? Kebanyakan mungkin akan menjawab kolak pisang atau kurma, bahkan beberapa orang suka makan es campur, lho. Kolak memang menjadi takjil favorit hampir semua orang. Namun, kamu tahu gak, kalau gak semua orang makan kolak pas buka puasa?

Di Indonesia, setiap daerah punya makanan khas Ramadan. Entah itu takjil yang manis atau gurih, semuanya wajib dinikmati ketika bedug tiba. Buat kamu yang penasaran, berikut beberapa makanan khas Ramadan dari beberapa daerah di Indonesia. Ada kuliner favorit kamu, gak, nih?

1. Bubur kanji rumbi, Aceh

gambar bubur kanji rumbi (instagram.com/sukmadewiofficial)
gambar bubur kanji rumbi (instagram.com/sukmadewiofficial)

Jika kamu punya kesempatan menghabiskan momen bulan puasa di Aceh, coba sesekali buka puasa di masjid yang ada di sana. Selain bisa sekalian salat magrib berjamaah, kamu juga bisa berbuka dengan bubur kanji rumbi yang merupakan kuliner khas Ramadan di Aceh, lho.

Bubur kanji rumbi warnanya cokelat, tapi rasa sama sekali gak manis. Sebab, bubur kanji rumbi terbuat dari 40 jenis rempah yang menghasilkan cita rasa kuat. Di Aceh, bubur ini biasanya disajikan di masjid sebagai menu berbuka puasa. Bukan hanya rasanya yang nikmat, bubur ini juga bisa bikin tubuh jadi hangat.

2. Ketan bintul, Banten

gambar ketan bintul (instagram.com/bebadog.bae)
gambar ketan bintul (instagram.com/bebadog.bae)

Beralih ke Banten, ada makanan yang cuma bisa kamu temukan saat bulan Ramadan, namanya ketan bintul. Ketan bintul adalah ketan yang diberi taburan serundeng. Istimewanya lagi, ketan ini disajikan dengan empal daging sapi atau dicocol ke kuah semur daging, lho.

Makanan khas Ramadan ini sudah ada sejak abad ke-16 dan merupakan menu para bangsawan di era Kesultanan Banten. Konon, ketan bintul adalah menu wajib Sultan Banten saat berbuka puasa.

3. Mi glosor, Jawa Barat

gambar mi glosor (instagram.com/aisyahcyndeea)
gambar mi glosor (instagram.com/aisyahcyndeea)

Beda dari Banten, orang di Bogor, Jawa Barat, justru suka banget buka puasa dengan mi glosor. Mi Glosor terbuat dari tepung kanji dan kunyit yang bikin warna mi ini jadi kuning. Kata "Glosor" sendiri artinya meluncur, karena teksturnya licin setelah dimasak.

Proses membuat mi glosor sebetulnya sama dengan hidangan mi lainnya. Bedanya, setelah matang, mi disajikan dengan sambal kacang pedas dan potongan bakwan sayur.

4. Kicak, Yogyakarta

gambar kicak (instagram.com/linagui.kitchen)
gambar kicak (instagram.com/linagui.kitchen)

Buka puasa di Yogyakarta, gak afdal kalau kamu gak mencoba kicak. Kicak ini merupakan salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta. Makanan ini pertama kali dibuat oleh Mbah Wono yang berjualan di daerah Kauman pada tahun 1970-an.

Siapa sangka, orang Jogja ternyata suka banget sama kicak dan akhirnya populer sampai sekarang. Buat kamu yang belum pernah cobain, kicak ini adalah beras ketan yang dimasak dengan santan. Setelah jadi, ketan disajikan dengan taburan parutan kelapa dan nangka. Kedengarannya enak, kan?

5. Kue asidah, Maluku

gambar kue asidah (instagram.com/islandsofflavour)
gambar kue asidah (instagram.com/islandsofflavour)

Kamu yang baru pertama kali melihat kue asidah, pasti berpikir kalau itu dodol biasa. Sekilas penampilannya memang sama, tapi sebetulnya asal-usul dua kue ini berbeda. Kue asidah aslinya bukan dari Indonesia, melainkan Tanah Arab.

Kue asidah mulai dikenal di Indonesia ketika orang-orang Arab berdagang dan menyebarkan ajaran agama Islam di Nusantara. Meski lama berlalu, orang Maluku masih suka banget sama kue ini. Kue asidah ini juga cuma ada di bulan Ramadan, sehingga pastikan kamu mencoba kue ini kalau sedang ada di Maluku, ya!

6. Bubur kampiun, Sumatra Utara

gambar bubur kampiun (instagram.com/dingdit81)
gambar bubur kampiun (instagram.com/dingdit81)

Kalau Aceh punya bubur kanji rumbi, maka Sumatra Utara punya bubur kampiun. Berasal dari Minangkabau, seporsi bubur kampiun terdiri dari bubur sumsum, ketan putih, ketan hitam, kacang hijau, dan bubur candil.

Gak jarang bubur kampiun juga diberi tambahan sagu mutiara sebagai isiannya. Rasanya manis, tapi juga gurih, dan legit dari bubur ketan. Gak cuma nambah tenaga, semangkuk bubur ini juga ngenyangin karena isiannya yang banyak.

7. Barongko, Sulawesi Selatan

gambar barongko (instagram.com/santhiserad_food)
gambar barongko (instagram.com/santhiserad_food)

Di Sulawesi Selatan, terutama Makassar, orang-orang menyantap barongko sebagai takjil buka puasa. Adonan terbuat dari pisang kepok yang dihaluskan, lalu dicampur dengan telur, santan, gula, pasir, dan garam. Adonan yang sudah jadi kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus sampai matang.

Di masa lalu, barongko merupakan makanan favorit para bangsawan Bugis. Pembuatannya pun hanya dilakukan oleh mereka yang dianggap ahli memasak dan pernah membuat barongko sebelumnya agar cita rasa barongko yang dibuat gak berubah. Kini, barongko bukan hanya bisa dinikmati oleh bangsawan, tapi juga rakyat biasa. Itu pun hanya ada di acara tertentu seperti pesta pernikahan atau bulan Ramadan.

Sebetulnya, kuliner Ramadan itu banyak banget. Apalagi di Indonesia, setiap daerah pasti punya kuliner yang jadi ciri khas tersendiri. Kalau di daerah kamu, ada kuliner khas Ramadan juga gak, nih? Tulis di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us