Cara Membedakan Daging Kambing Vs Daging Babi saat Mentah dan Matang

Pertama, kamu barus melihat tekstur dagingnya. Untuk kambing, teksturnya cenderung kasar dan serat-seratnya cukup tebal. Tekstur tersebut juga terlihat sangat tegas dan jelas. Saat ditekan, daging tidak mudah benyek.

Sementara itu, tekstur daging babi lebih lunak dan serat-seratnya halus, bahkan cenderung samar. Saat daging ditarik, serat tersebut mudah renggang. Begitu pula ketika daging ditekan, teksturnya seperti benyek.

Kedua, kamu harus memerhatikan warnanya. Daging kambing yang masih segar biasanya berwarna merah cerah dan cenderung tajam.

Sedangkan, daging babi warnanya pucat dan mendekati merah muda seperti daging ayam. Kalau keduanya disandingkan langsung pasti langsung terlihat jelas perbedaannya.

Daging kambing aromanya cukup kuat dan khas atau sering disebut sebagai "bau prengus". Namun, bau ini tidak akan terlihat apabila dimasak dengan baik dan benar.

Sedangkan, aroma daging babi yang khas merupakan kombinasi antara amis, apek, dan tak jarang bau pesing. Bau ini bisa dihilangkan dengan campuran rempah-rempah saat dimasak.

Lemak kambing cenderung kuat, seperti lemak sapi, dan tidak mudah lepas dari dagingnya. Ukuran lemak kambing juga cenderung tupis. 

Sementara daging babi, lemaknya agak tebal dan berserat. Terutama di bagian punggung dan perutnya (pork belly). Lemak tersebut juga cenderung kaku, bentuknya padat, tapi mudah dipisahkan untuk diolah menjadi masakan lainnya. 

Lantas bagaimana cara membedakan daging kambing dan babi saat membelinya dalam kondisi sudah matang? Apalagi kalau keduanya sudah dibumbui dengan rempah-rempah dan kecap dalam jumlah banyak. 

Sebenarnya, warna daging kambing dan babi juga akan menunjukkan perbedaan setelah dimasak. Saat dibelah, warna daging kambing bagian dalam cenderung merah muda. Sedangkan, daging babi cenderung putih meski bagian luarnya sudah dibumbui.

Nah, dari penjelasan di atas, semoga kamu sudah tidak bingung lagi membedakan daging kambing dan babi, ya!