Bikin Ingat Mati, Ini Fakta Unik Kafe Death Awareness di Bangkok!

Umumnya, kafe biasanya digunakan sebagai tempat nongkrong yang asyik, mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan, hingga bertukar pikiran dengan kolega atau sahabat. Namun, bagaimana kalau kafe tersebut malah mengajakmu untuk merenung dan mengingat soal kematian?
Kafe semacam ini ternyata ada di Bangkok, Thailand, lho! Namanya Kid Mai Death Awareness Cafe. Alih-alih suasana ceria, nyaman, dan menyenangkan seperti kafe pada umumnya, kafe ini justru menyuguhkan atmosfer kelam yang akan membuatmu berpikir dalam tentang hidup dan mati.
Penasaran dengan Kid Mai Death Awareness Cafe di Bangkok, Thailand, ini? Sebelum ke sana, cari tahu fakta uniknya di bawah ini, yuk!
1. Dibangun dari hasil penelitian
Melansir laman resmi Kid Mai Death Awareness Cafe, kafe ini tidak dibangun tanpa tujuan, melainkan hasil penelitian, lho. Seorang profesor di bidang filsafat, Dr. Veeranut Rojanaprapa, melakukan sebuah penelitian dengan topik "Penerapan Filsafat Buddha dan Filsafat Pasca-Modern untuk Menciptakan Masyarakat yang Bijaksana di Thailand 4.0."
Dalam penelitian tersebut, ia menyimpulkan ada tiga masalah utama yang dialami masyarakat Thailand, yakni pernikahan dini, kejahatan, dan korupsi. Ketiganya dapat diminimalisir dengan adanya penerapan prinsip kesadaran akan kematian.
Alih-alih berceramah atau seminar di depan banyak orang, Dr. Veeranut memilih membuka sebuah kafe yang akan mengajak pengunjungnya memiliki kesadaran dan pengalaman langsung tentang kematian. Kafe ini menggabungkan ajaran Buddha dan ritual simbolis, seperti menulis atau menyampaikan pesan kematian dan berbaring di peti mati.
2. Setiap ruangan akan mengajak pengunjung merenung

Ada empat ruangan di Kid Mai Death Awareness Cafe yang akan membuat pengunjung merenungi kehidupan dan kematian, yakni ruang kelahiran, penuaan, sakit, dan kematian. Pendekatan langsung yang digunakan saat memasuki tiap ruangan ini bertujuan agar pengunjung memahami asal-usul penderitaan manusia, sekaligus bisa menghadapi rasa takut akan kematian.
3. Masuk kembali ke dalam "rahim" ibu
Sebelum merenung tentang kematian, pengunjung akan diajak untuk memasuki ruang "kelahiran" atau birth. Ruangan ini menjadi gambaran tentang bagian dalam tubuh manusia yang digunakan untuk mengantarkannya kepada kehidupan, yakni rahim ibu.
Pemandu biasanya akan menyuruh pengunjung untuk berbaring di dalam kursi gantung merah yang melambangkan rahim. Kursi tersebut bisa bisa ditutup, sehingga terasa sempit, gelap, dan seperti "terkurung" di dalamnya. Hal ini menggambarkan proses menyambut kehidupan itu sangat tidak mudah, baik untuk ibu maupun janinnya.
4. Pengunjung merasakan tua dan sakit

Di ruangan selanjutnya, pengunjung akan diajak menjadi tua dengan cara mengikat pemberat di kaki dan mengenakan kacamata buram. Hal ini menjadi simulasi melemahnya kekuatan otot dan mengaburnya pandangan mata. Selanjutnya, pengunjung diajak menaiki tangga pendek untuk merasakan betapa sulitnya melangkah dalam kondisi fisik yang renta.
Penderitaan belum berakhir. Di ruangan penyakit, pengunjung akan diminta berbaring di ranjang rumah sakit dan seakan dalam kondisi sekarat. Tabung oksigen, mesin penunjang kehidupan, dan monitor jantung ada di sekeliling. Di momen ini, pengunjung bisa mengucapkan kata-kata terakhir kepada seseorang.
5. Ruangan kematian yang realistis
Ruangan terakhir adalah kematian. Ruangan ini kerap membuat pengunjung terdiam dalam waktu lama, kemudian menangis. Mereka dipersilakan berbaring di dalam peti mati dengan kondisi mata terpejam dan diam selama beberapa saat.
Bayangan tentang kematian pun akan menghampiri, termasuk siapa saja nanti yang akan menangis di pemakaman, serta proses pemakaman itu sendiri. Merinding banget, kan?
6. Menu makanan dan minuman juga bertema kematian
Sebagai sebuah kafe, tempat ini tentunya juga menawarkan beragam menu makanan dan minuman untuk semua pengunjung yang datang ke sana, terutama setelah berjibaku dengan pengalaman yang menguras emosi tentang kematian.
Uniknya, minuman-minuman di kafe ini diberi nama bertema kematian. Mulai dari Last Day, One Week Left, One Month Left, One Year Left, dan Awakening Soda. Gak seseram namanya, menu-menu tersebut terlihat cantik dan menyegarkan, lho!
Meski terkesan"seram," kafe ini justru mengajak pengunjung merenung dan menghargai hidup melalui pengalaman simbolis seputar kematian. Gimana, kamu tertarik datang ke kafe ini?