- Kebanyakan tepung. Sering terjadi karena langsung menuang tepung dalam jumlah banyak atau tanpa ditakar.
- Kurang cairan. Kalau susu, air, atau telur yang ditambahkan terlalu sedikit, adonan otomatis jadi kering dan keras.
- Menguleni berlebihan. Kalau adonan diuleni terlalu lama, gluten bisa terlalu kencang sehingga adonan jadi alot.
- Jenis tepung. Menggunakan tepung dengan kadar protein tinggi bikin adonan lebih keras dibanding tepung serbaguna.
Gimana Cara Memperbaiki Adonan yang Terlalu Keras?

- Cek dulu penyebabnya, seperti kebanyakan tepung, kurang cairan, menguleni berlebihan, dan jenis tepung.
- Tambahkan cairan sedikit demi sedikit agar tekstur adonan lebih terkontrol dan gak berakhir terlalu lembek.
- Istirahatkan adonan selama 15–30 menit atau gunakan lemak untuk melembutkan. Jika perlu, ubah adonan jadi resep lain yang sesuai.
Pernah gak sih lagi semangat bikin roti, kue kering, atau donat, tapi ternyata adonan yang kamu buat malah jadi keras banget? Bukannya lembut dan elastis, eh malah mirip batu. Tenang, kamu gak sendirian. Banyak orang yang suka baking, bahkan yang sudah sering bikin kue pun kadang mengalami hal ini.
Adonan yang terlalu keras bisa bikin hasil akhir jadi bantat, kering, dan keras. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diperbaiki kok. Kuncinya adalah tahu dulu penyebabnya, lalu melakukan langkah yang tepat supaya adonan balik lagi ke tekstur ideal. Yuk, kita bahas tuntas gimana cara memperbaikinya dengan cara yang simpel tapi efektif!
1. Cek dulu penyebabnya

Sebelum buru-buru menambahkan bahan ini itu, penting banget untuk tahu kenapa adonan jadi keras. Beberapa penyebab umumnya antara lain:
Kalau kamu sudah bisa identifikasi masalahnya, langkah perbaikan jadi lebih gampang.
2. Tambahkan cairan sedikit demi sedikit

Cara paling umum untuk mengatasi adonan terlalu keras adalah dengan menambahkan cairan. Bisa air, susu, atau bahkan telur. Namun, jangan langsung menuang dalam jumlah banyak, cukup 1 sendok makan sekali tambah lalu uleni lagi. Dengan begini, tekstur adonan akan lebih terkontrol dan gak berakhir terlalu lembek. Kalau mau roti lebih lembut, tambahkan susu cair hangat. Untuk adonan donat, bisa pakai kuning telur agar hasilnya lebih empuk dan kaya rasa.
3. Istirahatkan adonan

Kadang adonan keras bukan hanya soal bahan, tapi karena gluten di dalamnya terlalu tegang akibat diulen terlalu lama. Solusinya, biarkan adonan istirahat sekitar 15–30 menit. Tutup dengan kain bersih atau plastik wrap supaya gak kering. Dengan istirahat, gluten akan lebih rileks sehingga adonan jadi elastis, mengembang, dan mudah dibentuk.
4. Gunakan lemak untuk melembutkan

Kalau adonan terasa kaku dan keras, menambahkan sedikit lemak bisa jadi penyelamat. Misalnya:
- Mentega cair
- Minyak sayur
- Margarin
Lemak berfungsi melapisi gluten sehingga adonan jadi lebih lembut dan lebih mudah dibentuk. Untuk roti atau donat, tambahan 1–2 sendok makan lemak biasanya cukup bikin adonan lebih bersahabat.
5. Ubah jadi resep lain

Meskipun rasanya sudah mustahil diperbaiki, jangan langsung buang adonan, ya! Lebih baik, ubah jadi resep lain yang lebih sesuai dengan karakter adonan, misalnya:
- Adonan roti yang keras bisa dijadikan crouton untuk salad atau sup krim.
- Adonan kue kering bisa dipipihkan tipis jadi crackers gurih.
- Adonan piza yang agak keras tetap oke dipakai untuk piza tipis renyah.
Dengan cara ini, usaha kamu gak sia-sia dan tetap bisa menghasilkan makanan enak.
Adonan yang terlalu keras memang bikin frustrasi, apalagi kalau niat hati pengen bikin roti empuk atau donat lembut. Namun, jangan khawatir, dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa memperbaiki dan bahkan mencegahnya di kemudian hari. Ingat, baking itu kombinasi antara sains dan seni. Kadang butuh trial and error, tapi justru dari situ kemampuan kamu makin terasah.