Liburan ke Pulau Dewata, Wajib Cicipi 5 Jaje Khas Bali Ini!

Jaje pertama yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Bali yaitu ada jaje bendu. Jaje bendu adalah makanan kue tradisional khas kabupaten Jembrana. Jaje bendu umumnya berbentuk lonjong dan berwarna putih. 

Namun seiring perkembangannya, kini banyak variasi jaje bendu dengan aneka ragam warna seperti gambar di atas yang berwarna ungu. Rasa manis dan legitnya jaje bendu memang sangat khas dan berbeda dari kue-kue tradisional lainnya. 

Selain itu, jaje bendu juga sering menjadi salah satu kudapan yang disajikan sebagai salah satu makanan wajib untuk upacara adat, hajatan, dan acara resmi pemerintah setempat.

Jaje selanjutnya yang keberadaannya kini semakin langka yaitu ada jaje cerorot. Jaje berbentuk kerucut ini menjadi salah satu kue tradisional yang menggunakan janur kelapa sebagai bungkusnya. 

Rasa manis dan legit jaje cerorot menjadi cita rasa menarik yang membuat lidah ingin terus mencobanya. Jaje cerorot juga tidak dibuat dengan menggunakan pewarna makanan serta tidak menggunakan bahan pengawet sehingga hanya dapat bertahan kurang dari 24 jam. 

Hampir sama seperti jaje bendu, jaje cerorot juga dapat dijumpai di acara-acara adat maupun acara hajatan di Bali.

Jaje selanjutnya ini juga gak kalah enaknya dari jaje bendu dan jaje cerorot, yaitu ada jaje sumping yang juga banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional Bali. Jaje sumping ini sebenarnya hampir sama dengan kue tradisional khas Jawa yang disebut dengan kue nagasari. 

Namun tentu saja baik kue nagasari maupun jaje sumping, keduanya memiliki cita rasa khasnya masing-masing. Pembuatan jaje sumping ini menggunakan tepung beras sebagai bahan utamanya, yang kemudian akan diisi buah seperti pisang dan labu sebelum akhirnya dikukus. 

Beberapa jenis jaje sumping yaitu ada sumping biu (pisang), sumping waluh (labu), sumping kuud (kelapa muda), sumping kacang merah, dan masih banyak lagi.

Jaje selanjutnya yang juga menjadi kudapan kuliner yang cukup terkenal di Bali yaitu ada jaje laklak. Jaje laklak ini juga kerap dijuluki sebagai serabi Bali. Jaje laklak juga menjadi salah satu jaje yang menggunakan tepung beras sebagai bahan utamanya.

Secara umum, Jaje Laklak berwarna putih dan ada pula yang berwarna hijau, merah muda, dan cokelat yang semuanya itu dihasilkan dari pewarna alami.

Dalam penyajiannya, jaje laklak akan diberi tambahan parutan kelapa dan gula merah cair untuk semakin menambah rasa lezat pada kue bundar ini.

Jaje yang terakhir yaitu ada jaje pisang rai. Seperti namanya, jaje pisang rai dibuat dengan bahan utama pisang. Pisang yang biasanya digunakan adalah pisang tanduk, pisang raja, atau pisang ambon. 

Buah pisang ini kemudian dipotong kecil-kecil dan dibalut dengan adonan tepung beras dan tepung tapioka. Untuk cara mengonsumsinya hampir sama seperti jaje laklak, tambahan parutan kelapa dan juga gula merah cair akan di tabur di atas pisang rai ini.

Rasa legit dan manis dari pisang rai sangat cocok untuk menemani waktu minum tehmu di sore maupun pagi hari.

Itulah 5 rekomendasi jaje khas Bali dari banyaknya jaje-jaje Bali lainnya. Memiliki cita rasa manis yang mendominasi, jaje khas Bali ini cocok untuk kamu yang menyukai kudapan kue tradisional dengan rasa manis legit.