Mengolah makanan dengan cara digoreng boleh jadi yang paling diminati. Pasalnya, makanan yang digoreng seperti ayam atau ikan misalnya, memiliki cita rasa yang gurih dan renyah. Selain itu, makanan bisa diolah dengan cara direbus, dibakar, juga dipanggang.
Nah, ternyata, belum banyak yang menyadari bahwa cara mengolah makanan yang terbaik adalah dengan cara dikukus. Kok bisa? Bagaimana penjelasan ilmiah dari cara memasak yang satu ini? Yuk, simak ulasannya!
Memasak sayur dengan cara dikukus adalah yang terbaik karena dapat mempertahankan pigmen asli pada tanaman. Hal ini lantaran mengukus menggunakan uap air sehingga warna asli yang terdapat dalam bahan makanan tidak akan memudar. Namun, proses mengukus makanan tidak boleh terlalu lama demi menjaga warna, rasa dan aroma makanan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengukus makanan. Pertama, potong sayuran secara seragam, kukus dengan masing-masing waktu: 3 menit untuk bayam, 6 menit untuk brokoli dan kacang panjang, dan 3 menit untuk polong-polongan. Khusus untuk wortel, kentang, labu dan ubi rambat butuh waktu lebih lama yaitu 8 menit. Sementara, ketela jalar selama 10-12 menit dan ikan serta ayam harus dikukus selama 18-20 menit.
Sayuran yang diolah dengan cara dikukus, memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang lebih tinggi. Alasannya, vitamin dan nutrisi tidak ikut larut dalam air atau minyak, serta berkurang seperti pada proses pembakaran. Sayuran yang diolah dengan cara dikukus dapat mempertahankan senyawa flavanoid yang berfungsi menangkal radikal bebas. Begitu pula dengan kandungan nutrisi omega3 yang terdapat dalam ikan salmon juga bisa lebih dapat terjaga saat dikukus. Yang pasti, makanan yang dikukus juga terhindar dari senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker lho.
Banyak dari kamu mungkin tidak menyadari soal food waste yaitu makanan sisa. Sedih 'kan kalau makanan yang sudah dimasak tapi tidak habis harus dibuang dan justru jadi tindakan yang justru mencemari lingkungan?
Yup, dampak yang ditimbulkan dengan adanya food waste ini antara lain adalah kemungkinan makanan sisa yang dibuang akan mengeluarkan gas metana, memicu timbulnya efek rumah kaca, mengganggu keseimbangan tanah dan membahayakan biodiversitas.
Itulah mengapa mengukus makanan bisa sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi food waste, dikarenakan makanan yang telah dikukus dapat diolah kembali. Kamu dapat menyimpan makanan dengan suhu 5 derajat celcius atau di bawahnya untuk menghindarkan bakteri. Makanan kukus yang disimpan nantinya dapat dioleh kembali menjadi hidangan lain ataupun sebagai bahan baku makanan ternak.
Mengukus merupakan adalah proses mengolah makanan yang paling hemat. Ketika proses memasak atau membuat makanan tentu kamu juga harus memperhitungkan total biaya pengeluaran dari keseluruhan makanan yang akan kamu buat. Dengan mengukus makanan, kamu dapat menghemat bahan baku seperti minyak, air, dan hanya menggunakan bumbu yang secukupnya saja.
Kamu mungkin pernah merasa malas untuk memasak dan memilih membeli makanan di luar. Selain karena menghabiskan waktu, memasak juga bisa menghabiskan energi apalagi ketika kamu sudah sibuk dengan aktivitas pekerjaan. Namun ini tidak berlaku dalam proses memasak dengan cara dikukus, karena kamu tak perlu mengeluarkan banyak energi.
Dibandingkan proses memasak yang lain, mengukus adalah cara memasak dengan ritme waktu yang paling sedikit dan praktis, hanya memerlukan waktu sekitar 6 hingga 20 menit sesuai dengan jenis bahan makanan yang kamu masak.
Nah gimana? Sekarang kamu sudah semakin yakin bukan mengapa mengukus makanan adalah proses mengolah makanan yang paling baik? Selain menyehatkan, mudah diterapkan, juga menghemat waktu, tenaga dan biaya pastinya.