Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Perbedaan Adonan Cair dan Padat biar Kamu Gak Salah pas Bikin Kue

ilustrasi mengaduk adonan dengan spatula
ilustrasi mengaduk adonan dengan spatula (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Batter itu encer dan mengikuti wadah, sedangkan dough lebih padat dan bisa dibentuk.
  • Batter biasanya cukup diaduk ringan, sedangkan dough perlu diuleni supaya terbentuk gluten.
  • Batter menghasilkan kue lembut, sedangkan dough menghasilkan roti atau kue yang padat dan kenyal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bicara soal dunia baking, ada dua istilah yang sering bikin bingung: adonan cair (batter) dan padat (dough). Keduanya sama-sama disebut “adonan”, tapi ternyata sangat berbeda dari segi tekstur, cara mengolah, sampai hasil akhir. Banyak orang yang baru belajar bikin kue sering gak sadar kalau salah mengenali jenis adonan bisa bikin kue gagal total. Sebagai contoh, adonan yang seharusnya diperlakukan lembut malah diuleni habis-habisan.

Karena itu, penting untuk tahu perbedaan keduanya. Dengan memahami karakter adonan cair dan padat, kamu bisa lebih pede menjajal berbagai resep, dari bolu sampai roti. Nah, biar gak bingung lagi, yuk, kita bahas perbedaan adonan cair dan padat!

1. Tekstur

ilustrasi adonan
ilustrasi adonan (unsplash.com/Nadya Spetnitskaya)

Perbedaan paling gampang dilihat tentu ada pada tekstur. Batter alias adonan cair biasanya lebih lembek, bahkan bisa dituang seperti adonan panekuk, wafel, atau bolu. Jadi, kalau dipegang dengan spatula lalu diangkat, adonan akan menetes dengan gampang. Dough alias adonan padat punya tekstur lebih kaku dan bisa dibentuk dengan tangan, contohnya roti, piza, atau kukis. Kalau diuleni, dough bakal lentur tapi tetap bisa dipulung. Intinya, batter itu "mengalir", sedangkan dough itu "dibentuk". Jelas, kan, perbedaan keduanya?

2. Komposisi bahan

ilustrasi bahan-bahan untuk membuat kue
ilustrasi bahan-bahan untuk membuat kue (freepik.com/pressfoto)

Bahan dasar keduanya sama: tepung, cairan, telur, gula, dan lemak. Namun, perbandingan keduanya berbeda. Pada batter, cairan lebih banyak. Karena itu, teksturnya lebih encer dan mudah dicampur. Itu sebabnya, batter cocok untuk kue yang butuh mengembang dengan tekstur ringan.

Pada dough, tepung lebih dominan. Air atau cairannya lebih sedikit sehingga adonan jadi kencang. Itu sebabnya, dough bisa diuleni sampai membentuk gluten yang kuat dan bikin roti jadi kenyal.

3. Cara pengolahan

ilustrasi pengadon
ilustrasi pengadon (freepik.com/prostooleh)

Batter dan dough juga punya pengolahan yang berbeda. Batter biasanya hanya diaduk sampai rata. Ada metode khusus, seperti whisking (mengocok), folding (melipat adonan), atau creaming (mengocok mentega dan gula dulu). Tujuannya agar adonan tetap ringan dan gak bantat.

Dough sering butuh diuleni. Proses ini membuat gluten berkembang, yang sangat penting untuk roti atau piza. Ada juga metode lipat dan fermentasi yang membuat teksturnya empuk dan berongga. Singkatnya, batter lebih ke aduk cepat, sedangkan dough lebih ke sabar menguleni.

4. Contoh produk yang dihasilkan

ilustrasi piza
ilustrasi piza (freepik.com/timolina)

Perbedaan mencolok lain dari batter dan dough ialah hasil akhirnya. Batter menghasilkan kue yang teksturnya lembut, ringan, dan sering kali moist. Beberapa contohnya ada bolu, mafin, panekuk, wafel, bronis, atau krep.

Di sisi lain, dough menghasilkan produk yang lebih padat dan kenyal, bahkan ada yang renyah, contohnya roti, piza, donat, pie crust, hingga kukis. Jadi, kalau kamu makan sesuatu yang bisa "dipotong dengan sendok", biasanya itu dari batter. Namun, kalau bisa "dipulung atau digigit padat", biasanya dari dough.

5. Proses pemanggangan dan hasil tekstur

ilustrasi memanggang kue
ilustrasi memanggang kue (unsplash.com/Taylor Grote)

Selain pengolahan, cara pemanggangan juga beda. Batter biasanya dipanggang dalam loyang atau cetakan karena terlalu cair untuk berdiri sendiri. Saat dipanggang, adonan akan mengembang karena gelembung udara dari puder kue (baking powder), soda kue, atau telur. Hasilnya ringan dan empuk.

Dough sering dipanggang langsung di atas loyang atau cetakan tanpa harus dituang. Karena lebih kokoh, dough bisa mempertahankan bentuknya sehingga cocok untuk kukis atau roti yang butuh struktur. Di sinilah perbedaan "karakter" keduanya makin terlihat. Batter mengandalkan pengembangan udara, sedangkan dough mengandalkan struktur gluten.

6. Tingkat fleksibilitas dalam bentuk

ilustrasi adonan kue kering
ilustrasi adonan kue kering (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau kamu tipe yang suka bereksperimen soal bentuk, dough jelas lebih fleksibel. Dengan dough, kamu bisa bikin roti kepang, piza tipis, atau kukis dengan berbagai bentuk lucu. Sementara, batter cenderung "ikut wadah". Entah itu bundar, persegi, atau untuk muffin, semua tergantung loyangnya.

Sekarang, kamu sudah tahu perbedaan adonan cair (batter) dan padat (dough). Intinya, batter itu lebih encer, gampang diolah, dan hasilnya lembut. Sementara, dough itu lebih padat, butuh diuleni, tapi hasilnya bisa kenyal atau renyah. Dua-duanya punya pesona sendiri. Jadi, kamu mau bikin kue yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Ayam Suwir Krawu, Lauk Sedap untuk Makan Malam

21 Nov 2025, 06:20 WIBFood