Sejarah Waffle, Kue Bermotif Khas yang Jadi Idola Penjuru Dunia

Menurut catatan sejarah, cikal bakal waffle sudah ada dari zaman Yunani Kuno. Namun dahulu kala, kue ini dikenal dengan nama obleios. Masyarakat Yunani Kuno membuat obleios dengan cara menuangkan adonan di antara dua piringan logam yang kemudian dipanggang di bara api. Pada saat itu, kue yang dibuat cenderung datar dan disajikan dengan keju serta rempah-rempah sehingga rasanya gurih. 

Seluk beluk penamaan waffle yang kamu kenal sekarang ini pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1725. Kata waffle diambil dari bahasa Belanda 'wafele' yang sudah ada pada akhir abad 13. Meski begitu, sebenarnya kata 'wafele' sendiri diambil dari bahasa Perancis 'walfre' pada tahun 1185, yang artinya sarang lebah. 

Karakteristik waffle umumnya terletak pada pola yang begitu khas di permukaan kue. Nah, cetakan berpola grid ini awal mulanya didesain oleh perajin di tahun 1200-an. Waffle tetap eksis dan menjadi makanan yang amat digemari di Eropa bagian Barat pada abad pertengahan. 

Kala itu, semua lapisan masyarakat dapat menikmati lezatnya waffle. Akan tetapi, ada perbedaan signifikan antara kelas bawah dan kelas atas. Orang-orang kelas bawah membuat waffle dengan memperbanyak tepung dan air sehingga kue yang dihasilkan menyerupai biskuit tebal. 

Sebaliknya, masyarakat kelas atas bisa menikmati waffle dengan cita rasa yang lebih lezat karena menggunakan bahan telur, susu, serta madu. 

Resep waffle pertama kali muncul dalam manuskrip "Le Ménagier de Paris" pada abad ke-14. Konon katanya, tulisan ini dibuat oleh seorang pria yang ingin agar istrinya memiliki resep memasak waffle terbaik dan terlezat. Sayangnya, tidak disebutkan dengan jelas siapa nama sang pria tersebut. 

Kepopuleran waffle kian melonjak. Thomas Jefferson adalah orang yang berperan besar dalam perkembangan Waffle di Amerika. Sekitar tahun 1789, Jefferson membawa banyak sekali resep makanan Peracis dan membawa serta cetakan waffle yang terbuat dari besi. 

Dari sanalah waffle yang awalnya terkenal di Eropa Barat ikutan digemari di benua Amerika. Bahkan sekarang banyak sekali kafe, restoran hingga food truck yang menjual waffle. Bukan hanya dinikmati sebagai menu sarapan, sekarang jadi menu makan siang bahkan dinner. 

Dari tahun ke tahun, makin banyak variasi waffle yang dapat kamu temukan. Mulai dari bentuk, motif, rasa, hingga cara penyajiannya. Jenis waffle yang paling populer hingga sekarang ini adalah: American waffle, Belgian waffle, Scandinavian waffle, Liege waffle, Hong Kong waffle, dan Dutch stroopwafels. Tentu waffle bakal semakin berkembang di masa mendatang. 

Hidangan waffle ini sampai punya hari besar, lho. Bukan cuma satu, tapi sekaligus dua. Bermula dari Cornelius Swarthout yang mendapat paten atas cetakan besi waffle pada 1869, sehingga setiap tanggal 24 Agustus dirayakan Hari Waffle Nasional di Amerika Serikat. Swedia juga merayakan Våffeldagen atau Hari Waffle setiap tanggal 25 Maret. 

Sneakers pertama dari Nike mempunyai sol berpola seperti waffle. Bukan kebetulan, namun Bill Bowerman, co-founder Nike sendiri memang terinspirasi dari cetakan waffle. Suatu pagi di tahun 1971, ia melihat sang istri menggunakan cetakan waffle. Dari sana Bowerman mulai berpikir bahwa pola kotak-kotak adalah bentuk yang tepat untuk sol sneakers atletik. 

Setelah uji coba dengan cetakan waffle untuk membuat sol, sepatu itu pun akhirnya debut tiga tahun kemudian pada tahun 1974 dan dinamakan Waffle Trainer. 

Selama ini kebanyakan orang memang sudah tahu unik dan lezatnya kue bermotif kotak-kotak ini. Tapi di balik itu semua, rupanya sejarah tentang waffle menarik banget, ya. Ngomong-ngomong, waffle termasuk kue favorit kamu bukan nih?