7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia II

Pernah mencoba salah satunya? 

Dahulu kala, perang cukup sederhana. Ada kampanye, tentara saling bertarung, dan pihak yang kalah menyerah. Bahkan, rata-rata masyarakat di wilayah lain hampir tidak tahu kalau ada perang yang sedang berkecamuk sampai perang tersebut sampai di depan pintu rumah mereka.

Namun ketika Perang Napoleon meletus di awal abad ke-19, perang total mulai digelorakan demi mendapat kemenangan. Akibatnya, seluruh negara — khususnya warga sipil — menjadi sasaran empuk pembantaian. Perang Dunia II adalah contoh terburuk dari perang total.

Pada saat itu, angkatan laut menyerang kapal-kapal yang membawa makanan, bahkan jika makanan itu diperuntukkan bagi warga sipil. Tujuannya adalah untuk membuat musuh kelaparan, mengganggu kehidupan publik, dan merusak negara lawan. Tentu saja peperangan semacam ini dengan cepat menyebabkan kekurangan makanan.

Untuk meringankan masalah ini, pemerintah Inggris dan Amerika membuat makanan yang bisa dibeli setiap orang. Secara alami, beberapa makanan menghilang dari meja makan selama bertahun-tahun. Karena banyak bahan mewah yang tidak mungkin atau sulit ditemukan, mereka menggunakan makanan subsitusi. Tujuh di antaranya akan dibahas di bawah ini.

1. Potato pastry 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IIrecipesmaking.com

Sama seperti kita, penduduk Inggris di masa perang juga suka mengonsumsi makanan manis. Namun untuk membuat kue dan semacamnya, mereka membutuhkan mentega, telur, dan tepung. Sayangnya, ketiga bahan tersebut cukup langka, sehingga untuk menggantinya mereka mulai mencampur adonan dengan kentang.

Saat Perang Dunia II berkecamuk, pemerintah Inggris mendorong masyarakatnya untuk menggunakan kentang karena mereka mudah tumbuh di mana saja. Pihak berwenang bahkan mengeluarkan selebaran yang berisi resep makanan yang dibuat dari kentang, mulai dari kentang panggang biasa, biskuit kentang, hingga kue kentang.

Seperti dilansir dari Lowcostliving.co.uk, kue kentang sangat populer selama Perang Dunia II karena penjatahan roti biasa diperketat, sehingga memungkinkan para ibu rumah tangga untuk membuatnya dari kentang hasil kebun atau subsidi pemerintah.

2. Roti nasional 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IItoneto.net

Pada saat perang, sebagian besar roti Inggris dibuat menggunakan gandum Kanada yang harus dikirim melintasi Lautan Atlantik. Gandum ini mengambil ruang kargo yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting, seperti amunisi misalnya.

Pada tahun 1942, pemerintah Inggris membatasi roti putih. Sebagai gantinya, mereka memperkenalkan jenis roti baru yang disebut "National Loaf." Melansir dari NBC, roti nasional sebagian besar dibuat menggunakan gandum yang ditanam di Inggris. Gandum Inggris memang kurang halus sehingga memberikan tekstur yang kasar pada roti tersebut.

Roti nasional terasa begitu buruk sampai publik Inggris menyebutnya "senjata rahasia Hitler." Lucunya, pemerintah justru mengeluarkan propaganda untuk membuat semua orang menyukainya. Selain lebih kecil dari roti biasa, roti nasional juga memiliki kerak yang keras dan hampir tidak pernah segar.

Meskipun demikian, itu jauh lebih sehat daripada roti putih. Bahkan, ketika pemerintah akhirnya mengembalikan roti putih delapan tahun kemudian, beberapa orang memprotes bahwa roti nasional harus tetap disimpan demi alasan kesehatan.

3. Keju nasional 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IIpraisecleveland.com

Prancis adalah rumah bagi ribuan varietas keju, termasuk beberapa jenis favorit internasional seperti Camembert dan Brie. Namun, mereka dibayangi oleh tradisi keju Inggris yang sama pentingnya, yang memberi kita hidangan klasik seperti Cheshire, Gloucester, dan cheddar.

Pada satu waktu, keju Inggris mungkin bisa dengan mudah bersaing dengan keju Prancis. Namun sayang, industri keju Inggris runtuh pada abad ke-20 dan reputasinya turut mengikutinya. Sebagaimana dikutip dari The Courtyard Dairy, saat perang berkecamuk, pemerintah Inggris ingin memastikan kalau semua orang bisa mendapatkan keju.

Jadi, mereka memutuskan bahwa hanya satu jenis keju yang akan dibuat: Government Cheddar. Sebagian besar pabrik keju di Inggris pun dikonversi untuk membuat keju masa perang ini. Tidak seperti banyak substitusi makanan lainnya, keju ini tampak seperti pengganti yang layak. Keju nasional pun dibuat selama bertahun-tahun setelah perang berakhir.

Namun di saat produksinya dihentikan, banyak industri pembuatan keju tradisional Inggris yang sudah punah. Sebelum Perang Dunia I, sekitar 3.500 pembuat keju independen ada di Inggris. Pada tahun 1945, jumlahnya kurang dari 100. Dan sementara industri keju Inggris telah membuat "comeback" sejak 1990-an, keju di sana masih tidak beragam seperti dulu.

Baca Juga: 8 Makanan Western yang Cocok Dijadikan Makanan Pendamping Saat Lebaran

4. Kraft Mac & Cheese 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IItopsecretrecipes.com

Kraft Mac & Cheese (alias Kraft Dinner) adalah makanan pokok Amerika Utara saat ini. Namun pada tahun 1940-an, itu adalah makanan pokok bagi rata-rata keluarga Amerika atau Kanada selama masa penjatahan makanan.

Terlepas dari keberhasilannya pada masa perang, Kraft Dinner sebenarnya dibuat untuk membantu masyarakat selama Depresi Hebat ketika orang-orang membutuhkan makanan berkalori tinggi namun murah.

Melansir dari majalah Money, makanan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1937, meskipun penciptanya sendiri tidak bisa meramalkan seberapa populer produk mereka di perang yang akan datang. Di masa ketika sebagian besar bahan makanan sulit didapat, satu stempel ransum bisa memberi kalian dua kotak Kraft Dinner.

Seiring dengan umur simpan produk yang panjang, Kraft Dinner pun menjadi makanan populer. Diperkirakan 50 juta kotak terjual di Amerika selama Perang Dunia II berlangsung.

5. Lemak goreng 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IIbdsmn.livejournal.com

Selama perang, Eropa dan Amerika menderita kekurangan lemak. Ini mungkin terdengar seperti hal yang baik, tetapi itu adalah masalah besar ketika mereka berjuang untuk mendapatkan lemak dan kalori yang cukup. Saat itu, sebagian besar lemak dunia dibuat di Asia Timur dan Afrika, yang sulit didapat karena U-Boat Jerman mendominasi laut.

Pemerintah juga membutuhkan minyak untuk membuat mesiu sebagai senjata, sehingga banyak lemak murah tidak sampai ke masyarakat. Semua orang sangat putus asa sehingga pemerintah Inggris harus mendesak orang untuk tidak memasak dengan parafin. Mentega yang biasa pun ikut diganti oleh National Margarine, yang tidak disukai oleh kebanyakan orang.

Lemak dan minyak sangat penting dalam banyak resep makanan, jadi masyarakat mulai menyimpan lemak dari mana pun. Mengutip dari Independent, mereka akan mengambil lemak apa pun yang menetes dari daging dan menyimpannya dalam toples. Ini disebut "dripping" atau lemak goreng dan menjadi makanan yang populer pada saat itu.

6. Bubuk telur 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IIthriftyfun.com

Ayam sulit dipelihara selama masa perang, sehingga orang Inggris rata-rata hanya mendapat satu telur per minggu sebagai bagian dari jatahnya. Hal ini mendorong beberapa orang untuk memelihara ayam mereka sendiri. Jika mereka melakukannya, ransum telur akan digantikan oleh pakan ayam dan mereka bisa menikmati telur ayamnya sendiri.

Tentu saja, tidak semua orang memiliki ruang atau waktu untuk mengurus peternakan ayam. Pemerintah pun mengakalinya dengan membawa bubuk telur dari Amerika. Singkatnya, bubuk telur hanyalah telur kering yang jauh lebih mudah dan lebih murah untuk diangkut.

Melansir dari History Learning Site, pada saat itu pemerintah mencoba meyakinkan masyarakat kalau bubuk telur sama bergizinya dengan telur biasa setelah ditambahkan air. Namun, tentu saja, masyarakat tidak  terbiasa dengan teksturnya yang aneh dan membencinya. Bubuk ini biasanya digunakan untuk kue, puding, dan telur dadar.

7. Spam 

7 Makanan Pengganti yang Sempat Hits di Perang Dunia IIcommons.wikimedia.org

Sudah menjadi tradisi Inggris kalau makanan utama itu harus memiliki perbandingan "satu daging dan dua sayuran." Penduduk masa perang pun berusaha mengikuti tradisi ini, tetapi daging menjadi semakin sulit ditemukan. Di bawah tekanan, pemerintah Inggris mulai mengimpor daging lain dari seluruh dunia.

Sebagaimana dilansir dari The Conversation, beberapa makanan seperti daging kornet nyaris ditolak publik. Yang lain, seperti snoek (sejenis snake mackerel dari Afrika Selatan), dijauhi sepenuhnya karena berbeda untuk cita rasa Inggris. Namun salah satu produk ham kalengan dari Amerika bernama Spam terbukti sangat populer pada saat itu.

Spam tentu tidak sebagus daging segar, tapi rasanya mengenyangkan dan enak (menurut standar substitusi). Itu juga populer di Angkatan Darat Amerika dan memiliki umur simpan yang panjang. Meskipun tidak sepopuler hari ini, Spam adalah bahan pokok di Amerika dan Inggris selama beberapa dekade setelah perang. Diperkirakan miliaran kaleng dijual pada abad ke-20.

Nah, itu tadi 7 makanan substitusi yang hit selama Perang Dunia II. Pernah mencoba salah satunya?

Baca Juga: 7 Tips Beli Makanan dan Produk Lain di Bandara Soekarno-Hatta

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya